PART 8

189 13 13
                                    

Biasakan Vote sebelum membaca😊.

Dan putar mulmed yang sudah Author sediakan 💕💙.

Happy reading ☺️.

*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*

Di kediaman keluarga Angkasa, terlihatlah seorang gadis yang tengah menangis tersedu-sedu sambil memeluk seorang cowok. Siapa lagi kalo bukan Alvita dan juga Azka.

"HUAAAAA! AYAH SAMA BUNDA TEGA NINGGALIN AKU! AYAH SAMA BUNDA PASTI UDAH NYANTAI-NYANTAI DI SANA! JALAN BERDUA! MAKAN MALAM ROMANTIS BERDUA! HUAAAAA! MASA AKU DITINGGAL SAMA KETEK MONYET SIH?!" Teriak Alvita sambil terus mengomel yang membuat Azka menahan diri untuk tidak terbawa emosi. Apa?!!! Ketek Monyet! Sabar Zka! Ini cobaan!.

"Udah Vita! Jangan nangis! Lo mau asma Lo kambuh lagi! Kan gue juga yang repot!" Ucap Azka sambil menenangkan Alvita yang masih sibuk menangis dan mengomel.

"IHHH! LO NYEBELIN BANGET SIH BANG! INI KAN UDAH TUGAS LO BUAT JAGAIN GUE!" Kesal Alvita sambil beranjak dari sofa.

Namun, baru beberapa langkah, Bi Surti datang dengan tergesa-gesa dan menghampiri Alvita. Bi Surti kemudian membisikkan sesuatu kepada Alvita yang membuatnya sampai membulatkan matanya.

Alvita berbalik menatap abangnya yang sibuk dengan ponselnya, entah kapan ia mulai memainkan ponselnya. Sudahlah!

Tak lama kemudian Alvita langsung lari terbirit-birit menuju kamarnya. Bu Surti hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, kemudian ia berniat untuk kembali ke dapur  namun langkahnya terhenti karena Azka memanggilnya.

"Bi, Vita kenapa?"

"O--oh biasa den, non Vita lagi___" Ucapan bi Surti dipotong Azka.

"Oh, nggak usah diterusin bi! Azka udah ngerti!" Ucap Azka kemudian ia kembali menatap ponselnya.

"Iya den, kalo gitu, bibi ke belakang dulu yah? Den Azka mau dibuatin apa?"

"Nggak usah bi! Azka nggak lapar!"

"Oh gitu den, kalo non Vita mau di buatin apa?" Tanya bi Surti kembali.

"Enggak usah juga bi! Vita tadi udah makan sama Azka, jadi masih kenyang bi!"

"Ok den! Bibi ke belakang dulu yah, kalo ada apa-apa, panggil bibi aja!"

"Ok bi!"

*******

Alvita menutup pintu kamarnya lalu menguncinya. Ia mengutuk dirinya sendiri, mengapa ia tak merasa ada sesuatu yang mengganjal di dalam dirinya?.

"Gue bego banget sih! Untung Abang gue nggak liat! Dan untung banget bukan cowok lain, kalo cowok lain mah gue bisa malu banget! Bego, bego, bego!" Alvita memukul kepalanya sendiri sambil terus mengomel.

15 tahun kemudian...

Selama itu Alvita terus mengomel dan...

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

End

My Cold Ketua OsisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang