AUTHOR POV
Kringgg...
Suara alarm berbunyi berkali-kali namun tidak di hiraukan oleh pemiliknya yang berada di dalam kamar yang mewah nan megah dan terdapat seorang gadis cantik yang masih setia bergelayut manja di dalam selimutnya. Sementara diluar kamar gadis itu, terdapat wanita paruh baya yang sudah berumur kepala tiga, mengetuk pintu kamar gadis itu berulang kali.
Tok tok tok...
"Dede bangun sayang, udah jam setengah 5, hari ini kan hari pertama kamu MOS, ayo shalat dulu sayang!" Kata ibu Alvita yang bernama Aqilah Vanessa Angkasa. Yah, Aqilah lah yang tadi mengetuk pintu kamar anak gadisnya yaitu Alvita.
Tetap tidak ada jawaban dari dalam sana, Aqilah kemudian masuk ke dalam kamar anaknya, dan melihat Alvita masih setia berada di dalam selimutnya. Aqilah langsung menuju ke kamar mandi untuk mengambil air dan menyiramkannya ke Alvita.
Byuuur
"Ahhhh tsunami! Bunda tolong tsunami, aku tenggelam bunda tolong!" Teriak Alvita menggelegar dan berlarian kesana kemari.
Aqilah pun hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah laku anaknya.
"Duh! bunda, pagi-pagi udah disiram air, aku masih ngantuk bunda!" Omel Alvita.
"Yah, salah sendiri kamu tuh susah banget di banguninnya, ayo sekarang ambil air wudhu buat shalat, abis itu mandi terus turun ke bawah buat sarapan!" Kata Aqilah panjang kali lebar, eh.
"Huh! iya iya bundaku yang tersayang" ucap Alvita.
Alvita segera mengambil air wudhu dan Shalat Subuh, setelah itu Alvita langsung masuk ke kamar mandi untuk melaksanakan ritual mandinya. 15 menit kemudian Alvita keluar dari kamar mandi dan ia langsung memakai baju dan alat perlengkapan MOS nya. Setelah merasa sempurna dengan penampilannya, Alvita turun ke bawah untuk sarapan, disana sudah ada ayah, bunda, dan abangnya.
"Pagi ayah, bunda, abang!" Ucap Alvita seraya mencium pipi ayah dan bundanya ( klo abangnya sih nggak usah:3 ).
"Pagi juga sayang!" Jawab ayah dan bundanya bersamaan.
"Pagi juga kebo!" Ucap Azka, abangnya.
"Ihhh! bunda liat abang, pagi-pagi udah bikin Vita naik darah!" Ucap Vita sambil mengerucutkan bibirnya.
"Ih! Kenapa tuh mulut, monyong kayak mulut bebek, bhuaahahahaha!" Kata Azka diiringi dengan tawanya.
"Abang Azka! Abang kenapa sih nge_____" ucapan Vita dipotong oleh bundanya.
"Udah-udah, pagi-pagi kok berantem sih, ini juga abang ngejekin adeknya terus!" Omel bundanya.
Vita tersenyum kemenangan, sambil menjulurkan lidahnya dan berkata tanpa suara "Rasain tuh bang!"
"Udah! Dedek, ayo duduk sayang" kata Andra Argawinatha Angkasa, ayah Alvita.
Alvita mengangguk, dan dia langsung duduk berhadapan dengan abangnya.
"Dede mau sarapan apa? Bunda buatin!" Kata Aqilah lembut.
"Hmm nasgor aja deh bun!" Ucap Alvita
Suasana di meja makan pun menjadi hening, hanya ada suara sendok dan piring yang beradu. Selesai sarapan, Alvita berpamitan dengan ayah dan bundanya, begitupun dengan Azka.
"Ayah, bunda Alvita berangkat ke sekolah dulu yah" kata Alvita sambil mencium punggung tangan kedua orang tuannya begitupun dengan Azka.
"Azka juga ayah, bunda." Ucap Azka.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Ketua Osis
Ficção AdolescentePenasaran? Baca aja! So Happy Reading🤗 ( Akan di revisi setelah tamat ) Jangan lupa tinggalkan jejak!😊 WARNING! DISINI TERDAPAT BANYAK ADEGAN KEKERASAN!!!🚫