|A Dandelion Wish [Markhyuck]🌼|
🔎 Original Story From Xi Zhi🔍
📝 Remake By JisungDevian 📝Mark membawa Haechan kembali ke kamarnya, membantu menegeringkan rambutnya yang basah, mengganti sarung bantalnya dengan sarung bantal baru yang kering, kemudian ia membaringkan tubuhnya di atas ranjang.
Haechan tidak berkomentar apapun, ia cukup menikmati perlakuan pria asing yang ditampungnya saat ini. Akhirnya, Haechan menarik selimutnya sampai bawah dagu. Dengan suaranya yang berat Haechan berkata "Cepat tidur."
Mark tak dapat menahan senyumannya. Begitu menutup kedua mata, tidak sampai tiga menit kemudian Haechan sudah tidur terlelap.
Aneh bukan? Haechan yang selalu tegang dan sensitf itu, justru dapat tertidur dalam pantauan orang asing. Karena ia sudah terlalu lelah, atau karena pria asing tersebut sudah memberinya... terlalu banyak rasa nyaman?
Haechan terbangun oleh wangi telur.
Setelah duduk diatas ranjang dan termangu untuk beberapa saat, barulah ia ingat bahwa di rumah ini ada orang lain selain dirinya. Seorang pria yang ia pungut dari pelataran parkir rumah sakit. Mengingat hal tersebut, rasa simpati Lee Haechan tersentuh kembali.
Haechan melihat sekilas ke jam beker yang terletak di meja nakas kamarnya. Ternyata baru pukul Sembilan. Dengan sedikit emosi pasca bangun tidur, ia memakai sandal yang ada di samping ranjangnya dengan sekuat tenaga, sedikit tidak senang dengan bau wangi yang membuat orang kelaparan tersebut.
Haechan seharusnya bisa tidur sampai pukul dua belas siang. Seharusnya ia bisa tidur, bangun, dan tidur lagi, memberikan libur yang indah kepada otaknya. Namun, perutnya malah bergejolak akibat bau wangi yang tercium itu. Dia terpaksa berjalan masuk ke kamar mandi dengan murung. Setelah menyelesaikan masalah pencernaannya, mencuci muka, mencuci mulut, Haechan kemudian berjalan keluar menuju dapurnya.
"Sudah bangun? Sebenarnya tadi aku mau membawakan sarapan pagi ke atas ranjangmu."
Deg!
Kedua mata Haechan terbuka lebar.
Wajah cerah lelaki asing tersebut... luar biasa tampan. Ketampanan dan keseksian yang tidak nyata, membuat hormone seorang Lee Haechan bergejolak.
Oh tuhan! Padahal bibirnya tidak tebal, tetapi kenapa terlihat begitu lezat?- batin Haechan.
Kedua mata pria asing itu begitu dalam dan hangat, dan mata itu menatap kearah Haechan beberapa kali.
Haechan tau musim panas bukanlah musim kawin para binatang. Yah, tentunya manusia berhak melakukan 'sesuatu' di luar musim kawinnya, akan tetapi... tetapi...
Perasaan yang bergejolak dalam hatinya dan tidak dapat dijelaskan oleh ilmu pengetahuan ini membuat dadanya berdetak tidak beraturan. Haechan seharusnya mendengar saran dari teman kerjanya untuk meluangkan waktu ke klub Friday, melepaskan sebagian hormon berlebih itu.
Ia berusaha keras untuk bersikap tenang, bernapas dengan lambat untuk menahan detak jantungnya yang menggila. Pukul Sembilan pagi bukanlah waktu yang bagus untuk mengeluarkan hormon yang berlebih.
Tetapi pria ini... dia... sedang... memasak... Freanch toast!
Ya Tuhan! Ya Tuhan!
Itu adalah makanan kesukaannya. Wangi mentega yang kental, satu gigitan saja akan terasa di antara gigi-giginya. Aroma wangi, rasa manis, kental, semua rasa yang membuat hatinya bergejolak, semua dapat dirasakan dari roti tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Dandelion Wish [Markhyuck Ver]✓
FanfictionSummary 📝 Hati manusia itu sangatlah cepat berubah. Saat ini kau begitu mencintai seseorang, tetapi esoknya perasaan itu menghilang seperti debu. Saat ini kau begitu merindukan seseorang, tapi tahun depan rasanya ingin melarikan diri saat bertemu...