|A Dandelion Wish [Markhyuck]🍂|
🔎 Original Story From 西芝 🔍
📝Remake By JisungDevian 📝Ada Yang Kangen Sama Aku atau ff ini?? /Apasih Ngarep/
Happy Reading..
"Dokter Lee harusnya melihat ekspresi wajah Mark. Pria tampan itu menunggumu setiap hari. Setiap melihat ada orang yang melewati kamarnya, dia langsung mengangkat wajah sembari tersenyum, dipikirnya Dokterlah yang datang. Setelah tahu kalau bukan Dokter Lee yang datang, Dokter Lee tidak tahu kan betapa kecewanya Mark? Kurasa Dokter Lee tidak bijak."
Jaemin malah menganggapku tidak bijak?
========
Haechan emosi mendengar ucapan Jaemin. Pria itu membuka dokumennya dengan cepat, dari halaman kelima langsung lompat ke halaman terakhir. Haechan tiba-tiba melemparkan dokumen itu ke atas meja, lalu memukul meja sambil berdiri.
Haechan bertanya dengan marah, "Kalau kau jadi aku, memangnya kau mau melakukan apa? Masuk ke kamarnya, memegang tangannya, dan memberi ucapan selamat? 'Selamat ya! jangan lupa kirimi aku undangan pernikahannya, ya?' begitu? Atau bertemu empat mata dengan mencari tunangannya, lalu menjelaskan dengan bangga bahwa aku adalah 'teman ranjang' tunangannya selama dua bulan ini? Berkata bahwa 'aku punya bukti cukup untuk menunjukkan bahwa cintanya terhadapku lebih besar dibanding cintanya padamu, jadi sebaiknya kau pertimbangkan kembali rencana pernikahan tersebut', begitu?!"
Haechan tidak pernah membentak orang, paling buruk pun hanya memajang wajah dinginnya yang melukai hati orang. Oleh karena itu, sikapnya barusan membuat Jaemin mundur sampai beberapa langkah. Kedua mata pria itu terbuka lebar, tidak tahu bagaimana respon yang benar untuk mengatasi hal itu.
"Hubungan... hubungan kalian sudah sangat intim?"
Jaemin menggigit jari telunjuknya, bertanya dengan penuh keraguan.
Haechan melipat kedua tangannya di depan dada. Dagunya naik membentuk sudut tiga puluh derajat.
"Kami adalah pasangan ranjang yang baik."
Apakah perlu diberitahukan dengan begitu jelas?
"Ka...kalau begitu..."
"Tidak tahu harus berkata apa? Bila tidak tahu apa yang ada di dalam kolam, jangan mengganggu air di kolam itu."
Haechan langsung mengambil kopi yang belum dihabiskannya, menggoyangkan kopi tersebut di depan mata Jaemin. Setelah itu Haechan mengangkat kepalanya dan langsung meminum kopi itu sampai habis. Pria itu membuang gelas kosongnya ke dalam tong sampah, menemukan bahwa di sana sudah tergeletak beberapa gelas yang sama, yang dibelinya dari mesin penjual minuman. Ternyata, tanpa sadar Haechan terus meminum kopi untuk melewati kesehariannya.
"Adakah yang ingin Dokter Lee lakukan?"
Di wajah Jaemin terlukiskan rasa penyesalan. Ia hanya melihat kesedihan Mark, tidak sadar akan tekanan yang dialami Haechan. Terlebih lagi, Jaemin malah berkata dengan begitu bangganya ingin menegakkan keadilan.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Dandelion Wish [Markhyuck Ver]✓
FanfictionSummary 📝 Hati manusia itu sangatlah cepat berubah. Saat ini kau begitu mencintai seseorang, tetapi esoknya perasaan itu menghilang seperti debu. Saat ini kau begitu merindukan seseorang, tapi tahun depan rasanya ingin melarikan diri saat bertemu...