|A Dandelion Wish [Markhyuck] 🌸|
🔎 Original Story From Xi Zhi 🔍
📝 Remake By JisungDevian 📝
Hari ini langit berwarna biru. Angin berhembus dengan begitu nyaman. Haechan bersandar pada sebatang pohon sambil bermalas-malasan. Sangat sulit dibayangkan. Haechan yang biasanya begitu serius dan rajin bekerja bisa-bisanya menolak sebuah operasi yang menantang adrenalin dan membuat jantung berdetak kencang, malah membiarkan dirinya terhanyut bermalas-malasan sepanjang hari.
Ketekunannya bekerja telah diluluhkan dengan kesantaian Mark. Kerja keras nya selama ini sudah dikalahkan oleh keleluasaan yang dimiliki Mark. Haechan bersumpah, andai suatu hari dirinya menjadi sampah tidak berguna seperti yang sering ibunya katakan maka Mark-lah yang harus bertanggung jawab.
Mark merapatkan duduknya pada Haechan. Kepalanya yang besar bersender dipundak Haechan. 'Ciuman bunga dandelion' itu membuat mereka menjadi semakin dekat. Hubungan mereka lebih daripada sebuah hubungan pertemanan, tetapi juga belum bisa termasuk dalam kategori pasangan yang sedang jatuh cinta.
Mark menarik turun kacamata minus yang dipakai oleh Haechan, ia tidak suka pada gaya formal majikannya itu.
"Hei, kau janji akan menceritakan lelucon untukku." Ujar Mark
"Lelucon?"
"Ketika aku membawakan makanan untukmu, saat aku bilang bahwa Jaemin menceritakan kisah yang menarik itu, kau bilng kau juga bisa menceritakan lelucon bodoh yang selalu diceritakan oleh dokter muda."
"Dokter muda..." Haechan tertawa kecil, teringat oleh masa yang sibuk dan kaku itu. sebuah senyum terukir dibibirnya.
"Ketika itu kau juga melewati proses yang sama seperti Jaemin saat ini, ya? Mengejar-ngejar dokter spesialis, memohon untuk bisa ikut masuk keruang operasi?"
"Aku tidak perlu memohon. Saat itu sudah ada profesor yang mendukungku."
Lucu sekali. Dahulu Haechan adalah murid berprestasi yang begitu terkenal, ia tidak pernah merasa perlu untuk memohon-mohon.
Mark memberikannya sebuah botol minuman, bersikap seperti mempersilahkan orang yang terpelajar untuk segera memulai pidatonya. Haechan menenggak habis minuman itu, kepalanya ia angkat sedikit untuk melihat rerumputan hijau di kejauhan.
Magang. Ketika itu, Haechan masih begitu muda. Bohong tentunya jika dia bilang dirinya tidak panik dan gugup. Akan tetapi ia selalu bisa menutupi itu semua dengan baik. Haechan tetap menjadi sosok yang tenang, dingin dan raut wajahnya tidak berubah sedikitpun walaupun mengahadapi keadaan darurat.
Semua orang, termasuk dokter spesialis yang membimbingnya tertipu karena ketenangan seorang Lee Haechan dalam menghadapi masalah. Semua mengatakan bahwa Haechan adalah pria yang sangat cocok untuk menjadi seorang dokter.
"Di hari pertama menjadi dokter muda, professor akan membagi kita ke divisi yang berbeda-beda, mengikuti dokter spesialis yang berbeda. Sebagai contoh, bila kau masuk ke divisi penyakit dalam, kau harus ke unit anak, unit jantung, berlari ke setiap unit yang berbeda. Nasibku tidak beruntung. Karena aku dapat unit terburuk."
"Unit mana yang merupakan unit terburuk?"
Mark mengambil botol minuman di tangan Haechan dan menggantikannya dengan sepiring mangga yang sudah dibelah menjadi delapan bagian.
"Aku masuk ke unit gawat darurat. Seluruh dokter muda lain yang mendapat unit yang sama denganku, semuanya ketakutan, sementara wajah kami diharuskan menampilkan ekspresi yang tenang."
KAMU SEDANG MEMBACA
A Dandelion Wish [Markhyuck Ver]✓
FanficSummary 📝 Hati manusia itu sangatlah cepat berubah. Saat ini kau begitu mencintai seseorang, tetapi esoknya perasaan itu menghilang seperti debu. Saat ini kau begitu merindukan seseorang, tapi tahun depan rasanya ingin melarikan diri saat bertemu...