Segitiga merah•seungchan

139 19 0
                                    

Tengah malam byungchan dikejutkan dengan suara dering handponenya. Dia meraih tombol lampu di samping tempat tidurnya. Saat dia melihat handponenya, dia melihat panggilan itu berasal dari nomor yang tidak dia kenal.

byungchan: “Hallo?”

HSW: “Oh… Hallo! syukurlah! Di mana kau?”

byungchan: “Di mana aku? Apa? Siapa ini?”

HSW: “Lupakan. Yang terpenting adalah kau masih hidup.”

byungchan: “Maaf… Apa?”

HSW: “Kau masih hidup. Aku hampir putus asa karena mencari seseorang…”

byungchan: “Apa kita saling kenal? Selamat malam, aneh.”

byungchan menutup telponnya. Beberapa menit kemudian, handponenya berdering lagi

Irene: “Hallo?”

HSW: “Dengar, ini aku lagi. Demi Tuhan, jangan tutup telponnya! Aku… Aku ingin memperingatkanmu.”

byungchan: “Apa kau tahu jam berapa ini? Mungkin aku harus panggil polisi dan melaporkanmu…”

HSW: “Polisi tidak akan bisa melakukan apapun. Sebenarnya tidak ada polisi manapun yang bisa dihubungi…”

byungchan menutup telponnya. Tiba-tiba handponenya berdering kembali dan
byungchan mengangkatnya lagi

byungchan: “Kau lagi?”

HSW: “Ya, ini aku.”

byungchan: “Kau pasti tipe yang keras kepala, ya kan..?”

HSW: “Kumohon, kau harus mendengarkanku. Mungkin aku gila atau mabuk, tapi sebenarnya tidak. Aku hanya…. takut mati…”

byungchan: “Apa yang kau takutkan?”

HSW: “Apa kau tinggal sendirian?”

byungchan: “Apa?”

HSW: “Maksudku, apa kau sendirian di apartemen… sekarang… saat ini?”

byungchan: “Selamat tinggal..”

HSW: “Jangan! Jangan tutup telponnya! Apa kau ingin mendengarku jika aku jelaskan? Kau janji ingin mendengarkanku?”

byungchan: “Tidak.”

HSW: “Baiklah kalau begitu beritahu aku… apa televisimu menyala?”

byungchan: “Kenapa kau ingin tahu?”

HSW: “Aku hanya ingin mengetahuinya, kumohon padamu!”

byungchan: “Tidak, TV-ku sedang mati.”

HSW: “Apa komputer atau laptopmu menyala?”

byungchan: “Aku tidak punya komputer.”

HSW: “Bagus. Awal yang bagus. Bagaimana dengan jendelamu? Apa jendelamu tertutup?”

byungchan: “Ya. Jika rencanamu ingin merampokku, kau tidak akan mendapatkan keuntungan.”

HSW: “Baiklah… Itu bagus, tapi itu tidak menjamin akan keselamatanmu…”

byungchan: “Jika kau tidak mengatakan sesuatu yang masuk akal, aku akan tutup telponnya dan pergi tidur.”

HSW: “Jangan tutup! aku akan jelaskan semuanya, aku janji. Beri aku kesempatan, apa kau ingin mendengarkan?”

byungchan: “Selama aku bisa bertahan dari ucapan gilamu.”

HSW: “Terima kasih, Kau tahu, saat aku ingin pergi tidur kemarin malam, aku tidak tahu apa yang terjadi, sama sepertimu. Aku pulang kerumah dari pekerjaanku, memakan sarapanku, menonton TV dan kemudian aku pergi tidur. Aku selalu mematikan TV sebelum tidur. Dan aku selalu menutup jendelaku. Dan aku tidak punya komputer. Mungkin itulah aku masih selamat…”

Pdx101||scary storiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang