Telepon marketing tak terduga•wonkyu

138 9 1
                                    

。゚゚・。・゚゚。
゚。꒰ vote and coment gays♥︎ᵎᵎᵎ ꒱
 ゚・。・゚・・・ ୨♡୧ ・・


.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Halo, apakah ini pak seungwoo?”

Sebetulnya tidak ada alasan minkyu untuk menjawab panggilan itu. Bahkan app di handphone minkyu sudah menunjukkan kalau itu adalah private number. Tetapi sudahlah. Toh sudah lama tidak ada yang bisa minkyu berbicara sekarang ini. Bahkan berbicara dengan kreditur pun kelihatannya menarik.

minkyu sudah lama tidak berkomunikasi secara langsung dengan orang. Semenjak wonjin sang kekasih minkyu terbunuh di tahun 2015. Semuanya hanya karena sebuah perampokan. Di malam itu, satu pemuda bajingan menyelinap rumah minkyu. Pemuda itu menembaknya.

Pelaku berhasil ditangkap dua hari kemudian. Dipenjara seumur hidup. Hingga hari ini dia masih ada di dalam penjara.

minkyu sendiri bekerja sebagai Web developer semenjak kepergian kekasihnya. minkyu kerja secara remote, jadi sangat cocok dengan keinginan minkyu yang tinggal sendirian tanpa diganggu siapapun. minkyu yang sekarang ini tidak punya teman lagi.

“Cari pak seungwoo yang mana?” tanya minkyu sambil duduk di kursi dengan sebotol anggur. Hari itu sedang hujan badai. Angin kencang bertiup di luar.

“Uhhh…han seungwoo ,” jawab lelaki itu. Suara lelaki itu sangat familiar. Suara yang tenang dan cantik. Tetapi minkyu rasa ini pasti pengaruh alkohol dari minuman anggur minkyu yang sudah minkyu habisi setengah botol.

“Maaf, .. Tetapi pak seungwoo sudah meninggal enam tahun lalu,” jawab minkyu agak jengkel karena buruknya sistem pencatatan di perusahaan itu.

Lelaki di seberang sana terdiam sebentar.

“Ya ampun… Di sini tidak tertulis begitu. Maafkan saya Pak. Kami tidak menyadarinya. Bolehkah kami coba cek sebentar?”

Terdengar suara lemari kabinet dibuka. Lalu terdengar sedikit suara statis. minkyu rasa, lelaki itu pasti menjepit telepon ke pundaknya sambil sibuk mencari data di kabinet. minkyu tersenyum kecil sedikit membayangkannya.

“Oh gak apa-apa. Tidak usah khawatir. Bagaimana kalau kamu sambil perkenalkan dirimu dulu?” tanya minkyu, sambil di dalam hati memarahi sendiri karena mencoba pedekate di saat seperti ini.

Dia tertawa. Cara tertawanya sangat familiar. “Nama saya wonjin. Dan saya kerja di perusahaan kredit. Sayangnya kami tidak bisa menyebutkan nama perusahaan kami karena Anda bukan nasabah kami. Kamu baru saja mengakuinya…”

“Baiklah..”

“Jadi saya tebak, kamu adalah putranya bapak han seungwoo?” tanya dia sambil memilah-milah kertas.

“Ya. Tetapi ini sudah lama sekali.. Seharusnya saya tidak berurusan dengan utang orang yang sudah tiada lama bukan?” tanya minkyu penuh harap.

“Um, mari kita coba cek,” masih terdengar dia mencoba membuka-buka buku di ujung telepon.

“Maaf Pak,” jawab dia dengan nada menyesal. “Aturan terkait ini ada di salah satu binder, jadi agak susah dicari. Harap tunggu sesaat.”

“Okay tidak masalah. Saya tidak tahu hari ini masih ada orang yang menyimpan catatan dalam bentuk kertas.. Apakah saya akan mendapat email konfirmasi terkait tagihan ini?” tanya minkyu.

“Maaf?”

“Email tagihan..”

“Email?”

Pdx101||scary storiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang