l i f e - k s m

123 14 0
                                    

Bagi seorang Seo Changbin yang hidup sebatang kara dengan sanak saudara yang tidak lagi memedulikannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagi seorang Seo Changbin yang hidup sebatang kara dengan sanak saudara yang tidak lagi memedulikannya.

Bagian terpenting dari alasannya tetap bernyawa adalah jantung yang masih berdetak dan seperangkat organ tubuh yang berfungsi dengan baik tentunya.

Sisanya ia anggap bonus. Tip dari semesta.

"Bayangkan kau hidup dengan cinta, keluarga, harta dan tahta. Tapi kau tidak punya jantung. Apa gunanya?"

Kata teman-temannya, Changbin itu memang sedikit menyimpang. Omongan pemuda itu lebih rumit dari cinta segitiga dan lebih sulit dimengerti dari perasaan wanita.

Dia adalah tipikal orang yang bisa dengan mudah meyanggah perkataan orang lain yang dirasa mengganggu asumsinya.

Itu kenapa Changbin suka sekali berdebat dan membuat masalah.

"Tanpa jantung manusia tidak bisa hidup, bukan?"

Kim Seungmin. Si peringkat pertama di kelasnya bahkan terlihat seperti bocah TK yang kebingungan membedakan mana tangan kiri dan kanan di hadapan Changbin.

Padahal Seungmin tahu kalau tangan kanan itu yang digunakan untuk makan.

Kecuali kalau dirinya kidal.

Changbin mengangkat telunjuknya. Telunjuk yang seolah berkata 'Ingat!' dan sukses membuat Seungmin teringat pada kakeknya di desa yang memberinya nasehat dengan gestur dan mimik wajah yang sama.

"Pilar utama dari hidupmu adalah dirimu sendiri."

Changbin belajar dari pengalaman.

[]

𝚊𝚋𝚜𝚝𝚛𝚊𝚌𝚝 || 𝚜𝚎𝚘 𝚌𝚑𝚊𝚗𝚐𝚋𝚒𝚗Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang