Seo Changbin mendengar pemuda di sampingnya memaki dalam Bahasa Inggris ketika Guru Kang berteriak agar semua siswa turun dan mengambil posisi push up.
Han Jisung. Makhluk paling berisik di kelasnya itu hari ini mendapat masalah karena datang terlambat.
Berulang kali ia membela diri dengan mengatakan kalau ban sepeda motor butut-nya bocor di tengah perjalanan dan mengharuskannya menghabiskan waktu tambahan untuk menunggu tukang tambal ban selesai memperbaiki.
Guru Kang mengangguk, tapi tidak membebaskannya dari hukuman.
Changbin pun mendapat masalah yang sama karena bangun kesiangan.
"Shit!"
Setiap Guru Kang meneriakan hitungan, maka Jisung akan menyahut dengan memaki.
Changbin sedikit terganggu karenanya.
"Kau terlihat sangat keberatan, Han."
Jisung menoleh dengan wajah merah dan sorot tajam akibat menahan kesal.
"Aku sudah mengingatkanmu kemarin kalau ban Jewan kempes," lanjutnya.
"Aku lupa tentang itu."
Changbin melihat Jisung melewatkan satu hitungan di posisi turun. Pemuda itu memang payah dalam urusan olahraga.
Pantas ototnya kecil.
Dalam jeda hitungan panjang yang diberikan Guru Kang, Changbin mengambil posisi turun dan menoleh pada Jisung.
"Ada hukuman yang semata-mata mengutuk. Ada pula yang semata-mata membentuk."
Changbin tahu Jisung akan menertawakannya setelah itu
[]
bingung? sama :)