Seo Changbin terkadang masih merasa bingung pada temannya yang satu ini. Setiap ada permasalahan pasti hubungannya dengan uang.
Hwang Hyunjin. Teman sekelasnya yang famous dan fashionable itu kini sedang dilanda patah hati lantaran perempuan yang disukainya baru saja memublikasikan hubungan dengan seorang lelaki di akun sosial media sebagai kekasihnya.
Kalau soal visual Hyunjin mungkin masih bisa bersaing. Tapi soal nominal saldo mana bisa. Lawannya adalah anak seorang direktur perusahaan ternama di kota.
Hyunjin yang anak seorang penjual roti ternama di desa bisa apa?
"Aku kalah karena dia anak dari orang kaya."
Sekali lagi pemuda itu menegaskan kekesalannya dengan nada menyentak.
Tindakan yang berhasil mengundang tatapan malas Changbin.
"Jadi kau menyalahkan uangnya dan bukan cintanya?"
Barangkali Hyunjin lupa dengan siapa dirinya tengah berbicara.
Sedikit berat hati Hyunjin menoleh, membalas tatapan Changbin.
"Kau tahu, uang adalah segalanya."
Lalu Changbin menepuk bahunya dengan bersahabat. Senyum pemuda itu merekah dan tampak aneh dipandang.
Hyunjin lebih baik melihat Changbin dengan wajah datarnya.
Serius.
"Tuhan memberikan oksigen dan karbondioksida secara cuma-cuma. Tidak perlu bayar. Uang itu segalanya untuk nafsu manusia, bukan untuk kebutuhan yang sejatinya."
Changbin hanya tidak paham soal cinta.
[]