Sebuah kejutan bagi Seo Changbin menemukan seseorang masih berada di dalam kelas. Padahal sudah lewat satu jam sejak pelajaran terakhir dibubarkan.
"Permisi."
Lee Felix. Pendatang dari Australia yang sudah menetap sekitar 4 tahun di Korea bersama neneknya. Pemuda yang selalu mendapatkan pujian dari Mr. Grey karena pelafalan Bahasa Inggris-nya yang baik dan mendapat kritikan dari Pak Min karena Bahasa Korea-nya masih sedikit berantakan.
"Apa yang sedang kau lakukan, Felix?"
Sekonyong-konyong Changbin masuk dan berjalan ke bangkunya untuk mengambil sepucuk surat yang tertinggal di kolong meja.
"Seo Chanbin."
"Namaku Seo Changbin." Si pemilik nama segera meralat dan berinisiatif untuk lekas pergi. "Apa kau masih terpukul dengan nilai English Seungmin yang lebih besar?"
"Kebetulan saja dia sedang beruntung mendapatkannya."
Ucapan Felix yang satu itu berhasil mengurungkan niat Changbin untuk segera berlalu.
Mulutnya gatal untuk angkat bicara.
Dan ketika tubuhnya berbalik. Felix sudah berjalan ke arahnya dengan tas yang tersampir di sebelah pundak.
"Sebenarnya bukan kebetulan. Itu memang sudah direncanakan. Tuhan yang merencanakannya. Kau tidak menganggap kedua orangtuaku meninggal karena kebetulan sedang tidak beruntung, bukan?"
Changbin bisa melihat Felix tersenyum dan mengangguk sekali sebelum merangkulnya.
[]