#13. Mustika Batu Grafitasi

2.8K 107 0
                                    

Assalamualaikum
Maaf lama tak update,
Lagi banyak tugas soalnya, jadi ditunda dulu ngayalnya.
😁😁😁

Oke oke
Kita langsung ke ceritanya aja deh.
Selamat membaca
😊😊😊

Cekidot

Rumah
Setelah sampai rumah Arjun langsung memberitahukan semua yg dibicarakannya dengan Umi Hilya tadi ke Bundanya,

Nissa yg mendengar cerita Arjun pun sempet syok, karna Arjun tidak minta pendapat Bundanya terlebih dahulu,
Tapi setelah Arjun menjelaskan ke Bundanya, alasan yg membuat Arjun menyanggupi permintaan Umi Hilya tersebut, akhirnya Nissa pun mengerti kearah mana pandangan Arjun sebelum menerima permintaan itu.

Apalagi Nissa tau betul kalau sifat anaknya itu, paling gak mungkin menerima permintaan seseorang kalau itu bukan sesuatu yg sangat penting.

Nissa: "Tapi kamu tetep hati2 disana ya, apalagi sambil jagain anak gadis orang". Ujarnya sambil mengelus kepalaku.
Arjun: "Baik Bunda". Jawabku sambil tiduran di pangkuan Bunda.

Setelah Bermanja manjaan dengan bundanya, Arjun pamit kekamarnya terlebih dahulu, dia harus melanjutkan latihannya lagi,
Apalagi menuju Tahap ke enam itu rintangannya cukup sulit.

Kata Eyang,selain fisiknya harus kuat, batinnya juga harus kuat untuk bisa menyerap dan mengontrol kekuatan tersebut, jika sedikit saja ada kesalahan, resiko yg diterima pun tidaklah ringan.

Paling ringan hanya pingsan selama beberapa hari, bahkan bisa koma, dan yg paling berat bisa mengakibatkan
"Kematian".

Karna jika aku tidak bisa menahan kekuatan dari tahap ke enam, maka akan terjadi ledakan energi didalam tubuh ku, yg akan sangat berbahaya jika mengenai organ2 vital dalam tubuhku ini.

Dulu Eyang butuh waktu 5 tahun untuk bisa menerobos ke tahap ke Enam. Dan 10 tahun baru bisa menyempurnakan tahap akhir dari "Transformasi Bentuk"

"Haih, jika selama itu bagaimana aku bisa melindungi Zahra nanti". Ucapku sambil berjalan menuju ke kamarku yg berada di lantai atas.

Kamar Arjun
Sampai di kamar, Arjun bergegas menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu terlebih dahulu, sebelum memulai meditasinya.

Selesai dari kamar mandi Arjun dikejutkan dengan kehadiran sosok kakek2 yg berada di atas tempat yg biasa nya di gunakan Arjun untuk meditasi.

"Assalamualaikum nak Arjun".
"Waalaikum salam Kakek Citro". Jawabku sambil mencium tangan beliau yg khas dengan bau minyak wangi yg begitu menenangkan.

Ya sosok tersebut adalah kakek Citro, sahabat Eyang ku dulu.

Kakek Citro: "Kakek tau apa yg kamu khawatirkan nak Arjun".
"5 tahun itu lama sekali kek, sedangkan seminggu lagi Arjun harus mulai perjalanannya". Protesku sambil duduk didepan beliau.

"Hmmm ... oiya, dulu kakek kayaknya punya sebuah Mustika yg cocok buat latihan mu nak Arjun". Katanya sambil memejamkan kedua matanya.
"Mustika apa itu kek??".
"Sebentar, Kakek cari dulu ya".

INDIGO STORY "KETURUNAN KE TUJUH"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang