"Lo pada tau gak?" Roséanne bertanya kepada ketiga sahabatnya sambil mengelap bola boling di tangannya.
Janetta yang sudah mengambil posisi untuk menggelindingkan bolanya pun menanggapi pertanyaan Roséanne—yang dia yakini tidak terlalu penting—itu, "apaan?"
Kali ini giliran Roséanne yang mengambil posisi untuk menggelindingkan bola menuju kesepuluh pin di ujung laluan. "Gue semalam ngomong ke bokap gue, kalo gue minta—YES STRIKE!"
"Sialan lo Rosie, gara-gara lo tadi ganggu, gue jadi gak strike, eh malah lo yang strike. Tai." Janetta misuh-misuh akibat bolanya yang hanya menjatuhkan 7 dari 10 pin.
"Lo minta apa nyet ke bokap lo? Rumah?" tanya Delice yang penasaran akibat terpotongnya cerita Roséanne tadi.
"Bukan lah, gue minta dibeliin vespa sama bokap gue. Eh, gue malah diketawain. Katanya, "adek, kamu aneh-aneh aja sih. Naik sepeda aja kamu masih suka oleng, sekarang kamu malah minta motor? Hahaha" tch kenapa sih."
Ketiga sahabatnya pun tertawa mendengar cerita Roséanne tersebut, sambil dalam hati mereka mengamini ucapan ayah Roséanne.
"Well, Rosie, honey, perkataan bokap lo itu emang bener sih. Lo tuh ya, gue kira lo udah lupa sama obsesi lo tentang vespa-vespa itu. Ternyata masih aja," Nina masih sedikit tertawa ketika menanggapi sahabatnya tersebut.
Delice yang tadi tertawa paling kencang mendengar cerita Roséanne pun memberi saran kepada sahabatnya tersebut.
"Udah deh, Rosie, daripada lo desperate banget sama vespa vespa lo itu. Mending lo cari cowok pengguna vespa, gih. Terus lo pacarin. Biar puas tuh diboncengin naik vespa obsesi lo itu."
"Yeee, lo kira nyari cowok kaya nyari recehan? Udah yuk, lanjut ke gramedia kan ini? Gue bayar dulu ya." Roséanne bangkit dari duduknya dan berjalan duluan ke arah kasir. Dan saat matanya melihat ke arah luar, dia melihat seorang pria yang mengendarai vespa berwarna biru baru saja memarkirkan motornya.
Oh shoot, how I wish I could ride that cutie vespa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vespa Biru - Rosé
FanfictionA (not really) short story about Roséanne, blue vespa, and him.