Siang itu kuda kuda dan para kesatria berkumpul di depan istana, mereka akan melakukan perjalanan ke perbatasan. Edward mengirim berita bahwa pemimpin tak juga menurunkan niat untuk menghentikan serangan di perbatasan.
Jane memeluk Timothée yang siap pergi, gadis itu merasa enggan untuk melepaskan sang raja di daerah konflik yang bisa membahayakan nya.
"It's like 3 days ago we said we love each other and now you have to go"
"I will not go for long, I promise I'll be back to you"
Jane melepas pelukan mereka, membiarkan sang raja menaiki kudanya.
"I'll send you a letter"
"Be careful"
Rombongan tadi segera berangkat, Jane benar-benar tak beranjak sebelum rombongan itu hilang dari pandangannya.
Jane masuk kedalam istana, Lady Mary berdiri di hallway, memandang rombongan dari jendela kastil.
"My Queen..." Lady Mary menyapa Jane
"He's going to be alright" ucap Jane.
"Yes" jawab Lady Mary tersenyum pada Jane.
"May I company you for today?" ucap Jane, ia merasa kesepian sekarang, tidak ada salahnya menghabiskan waktu bersama Lady Mary.
"It's my honor to have you my Queen"
"I want to make warm clothes for the King"
Lady Mary tersenyum ramah, ia lega karna gadis didepannya perduli pada anak lelakinya.
"I can teach you"
Lady Mary dan Jane berjalan menuju kastil dimana Lady Mary tinggal, keduanya memasuki sebuah ruangan khusus dengan perapian milik Lady Mary.
Jane duduk di depan perapian, Lady Mary memberikan peralatan untuk merajut dan menyerahkan pada Jane.
"Be careful with the needle"
Lady Mary mengajari Jane sedikit demi sedikit, dari hal kecil seperti sarung tangan ataupun kaus kaki. Jane belajar cukup cepat, ia memang terampil dalam melakukan pekerjaan seperti ini.
Akhirnya Jane memutuskan untuk membuat baju hangat untuk sang raja, masih didampingi Lady Mary disampingnya.
"Tell me about you and my son" ucap Lady Mary
"We good, we getting closer as a wife and husband term"
Lady Mary tersenyum lembut, "Thank you for loving my son"
Jane menghentikan kegiatan merajutnya, "He's a lovely person"
"Kadang-kadang dia sedikit manja kau harus bersabar dengannya"
Jane hanya tertawa kecil.
Malam tiba, Jane sudah kembali ke kamarnya untuk beristirahat, ia akan melanjutkan rajutannya besok pagi, ia berharap saat raja datang hasil rajutannya sudah selesai.
YOU ARE READING
JEN'S BOOK ✅ Jennie Kim
FanfictionKumpulan fict Jennie and other boys! Silahkan di cek ✨ Written in bahasa and english ⓒgetevirus, 2018