Warning!!! Terdapat bahasa kasar dan mengandung unsur kekerasan!!
Happy Reading✨
"Hiks... Hiks... kenapa ini terjadi lagi," isak Ying.
Ying terisak di dalam toilet karena suatu hal.
Flashback on
"Su-Suzy."
Suzy mendekati Ying dan di tatapinya Ying dengan mata tidak suka. "Ah ada yang lagi jatuh cinta ternyata."
Ying tidak menjawab dan malah mundur sampai punggungnya menabrak wastafel.
"Eh? Kenapa kau mundur Ying? Aku mau memberi ucapan selamat eoh? Tapi kenapa kau mundur?" tangan Suzy menyentuh pipi Ying.
Di elusnya pipi Ying. Tapi Ying ngerasa itu bukan elusan yang lembut, tapi itu elusan yang membuat Ying takut akan kembalinya dia seperti dulu.
"Eoh kenapa kau bergetar ketakutan Ying? Aku mau memberi ucapan selamat loh. Mau dengar?" ucapnya dengan nada yang di buat-buat.
Ying tambah ketakutan. Setelah itu terdengar suara yang di impikan Suzy sejak tadi.
Plak!
"Aah!" Ying meringis memegangi pipinya yang di tampar Suzy.
Sementara yang menampar malah tertawa kegirangan. "Bagaimana? Kau senang? Apa perlu kutambah lagi ucapannya?" lanjutnya dengan tangan yang siap memukul Ying lagi.
Ying hanya terdiam menahan rasa sakit yang menjalar di pipinya. 'Ke-kenapa, kenapa ini terjadi lagi!'
"Kau mau lagi heh? Jawab bego!!"
PLAK!
Kali ini tamparannya terasa sakit, Ying meringis akan hal itu. "A-apa hiks... salahku hiks... lagi?"
Ying memberanikan diri menatap Suzy. Dan yang di tatap memasang muka datar dan mengapitkan kedua pipi Ying dengan tangannya.
"Kau tanya apa salahmu?! Dasar pura-pura nggak tau diri!" Suzy menepis Ying dengan kasar dan membuat Ying terjatuh.
"Akh!"
"Kau itu perebut bang*at! Parasit bodoh! Apa maksudmu berjalan berduaan hah dengan Halilintar!" maki Suzy.
Ying tidak kuat lagi membalas jawaban Suzy.
"Aah... Suzy kapan giliranku?" tanya seseorang yang datang dengan gunting yang di putar-putarkan di jarinya.
"Tahun depan. Ck nanti saja Amy," kesal Suzy dan Amy hanya membuat mendecak kesal.
"Ck kau tidak membagi bagianku, seenaknya saja," celetuk seseorang lagi yang berada di samping Amy.
Suzy menatap Nana datar. "Sabar sayang kau akan dapat bagianmu nanti ya?"
Nana mendecih dan melipat kedua tangannya ke dada.
"Haha ini hanya permulaan saja ya Ying sayang... ingat kami akan bermain denganmu kapan saja ya?" ucap Amy dengan seringainya.
Ying hanya terdiam tak berdaya. Setelah itu Suzy, Amy dan Nana pergi keluar. Setelah itu, Ying hanya meringkuk dan terisak-isak.
Flashback off
"Ying kau ada di dal- eh bukannya tadi Ying pergi ke toilet ya?" samar-sama Ying mendengar suara Yaya.
Dengan cepat Ying mengusap sisa air matanya dengan kasar dan menutup mulutnya supaya tidak bersuara.
"Iya yah? Huh mungkin dia sudah duluan pergi ke kantin?" kali ini suara Hanna.

KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting For you
Fiksi PenggemarJust cerita tentang seorang gadis yang selalu di bully karena mendekati Pangeran Es mereka. Ia terus mendekatinya. Walaupun harus merasakan sakit di sekujur tubuhnya yang rahasiakannya dari semua orang. Dan ia akan membuktikannya kepada janjinya yan...