Chapter 12

6.4K 853 145
                                    


Jaehyun sedang mengikuti Taeyong dibelakang pemuda itu, dia memegang dua tas ditangan kanannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaehyun sedang mengikuti Taeyong dibelakang pemuda itu, dia memegang dua tas ditangan kanannya. Ya, Jaehyun sedang mengantar Taeyong belanja di sebuah Mall. Ini adalah ganti rugi Jaehyun untuk sahabatnya itu, karena--



"Bukankah ini sudah cukup tae? harga pensilmu bahkan tidak lebih dari 10 ribu won" Jaehyun sedang mengganti rugi pensil yang dia gunakan untuk menjatuhkan orang dikampus kemarin.



"1 sepatu lagi, dan hutangmu lunas" Taeyong berbalik ke belakang dengan tersenyum manis "ohh, tenang saja aku akan membelikanmu kaos kaki juga" kekehnya. Urat-urat di dahi Jaehyun bermunculan karena kesal.



Taeyong bilang dia akan membelikannya kaos kaki? tapi apa uangnya dari Taeyong? tentu saja bukan, semua uang yang dipakai hari ini. Jaehyun lah yang membayarnya.



Sebenarnya 1 baju saja sudah cukup untuk ganti ruginya, tapi karena semalaman dia mengejek Taeyong karena menangis dibandaralah yang membuat Taeyong menjadi lebih kesal padanya.



"sudah dong, uangku bisa habis nanti" Demi apapun Baju dan Jaket yang dibeli barusan sudah menghabiskan lebih dari 1 juta won uangnya.



"eumh, 1 sepatu lagi dan makan" Taeyong membalas dengan tersenyum manis yang menyebalkan bagi Jaehyun.



"kenapa harus makan disini? kita makan di apartemen sajalah" Apa hari ini hari ulang tahun Taeyong sampai semua keinginannya harus dipenuhi? yah walaupun setiap hari juga seperti ini sih.



"aku sedang tidak ingin memasakanmu makanan"



Tarik nafas buang, tarik-buang tarik-buang, Jaehyun sedang menahan emosinya dengan kuat, dia tidak ingin meledak di keramaian "kalau begitu aku juga tidak mau membelikanmu sepatu, yang ini juga akan aku kembalikan ke tokonya lagi"



Jaehyun tidak ingin semua uang yang dikeluarkannya hari ini tidak mendapat balasan apa-apa, bahkan saat pulang nanti dia akan membawa Taeyong ke supermarket untuk beli semua bahan makanan yang dia inginkan selama Taeyong tinggal bersama Boa.



"oke, kembalikan saja sana" Jaehyun menatap heran pada Taeyong yang menerima nasib bajunya dengan mudah "halo kak, bisa jem--



Jaehyun merebut hp itu dengan cepat "fine" Ancaman Taeyong sepertinya jauh lebih menakutkan bagi Jaehyun. "fuck" Jaehyun bergumam kesal ketika melihat layar hp sahabatnya itu, sementara Taeyong sudah tertawa puas melihatnya.



"ouhh, kau takut kutinggalkan lagi ya?" Taeyong mengangkat alisnya menggoda Jaehyun "utututuu.. kasian" Taeyong menggelitik dagu Jaehyun. Layar hpnya hanya menunjukan gallery, bukannya log panggilan.



Taeyong juga tak ingin ke rumahnya, dia tidak memiliki suruhan sepenurut Jaehyun jika dirumahnya, justru dialah yang akan menjadi pesuruh bagi kakaknya nanti. Taeyong juga tidak menyangka jika reaksi Jaehyun jauh lebih cepat dari perkiraannya.



No Homo ( Jaeyong )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang