ingin (?)

4.7K 282 7
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





🐰🍑🐰

"Jaehyuuuuuunn...!!!" Seorang pria mirip kelinci bernama Kim Doyoung berlari dari arah kamar menuju ruang tamu sambil berteriak.

Ketika sampai di ruang tamu, ia mendapati seorang pria tampan berkulit pucat tengah memandangnya heran dengan laptop yang berada dipangkuannya.

"Perutku Jae!" Ucapnya dengan nada sedih.

"Perutmu kenapa?" Pria yang bernama Jaehyun itu bertanya dengan dahi mengernyit.

"Buncit! Perutku buncit Jaeeeee, aku gendut. Liat pipiku juga!" Rengeknya manja, bibirnya mengerucut dan tangan yang mengelus-elus perut buncitnya.

Air muka Jaehyun langsung berubah datar. Hanya karena perut buncit, istrinya ini berteriak-teriak seperti kebakaran jenggot.

Mengabaikan sang istri didepannya yang masih menggerutu tidak jelas, ia kembali menyibukkan diri pada laptopnya melanjutkan pekerjaannya yang belum selesai.

Merasa di abaikan, pria mirip kelinci itu merengut kesal. Ia mengambil laptop dari pangkuan sang suami dan menutupnya dengan keras. Lalu ia letakan di atas meja.

"Aku tuh lagi bicara kenapa mengabaikan ku, menyebalkan!" Rajuknya, ia duduk disamping sang dominan dan melipatkan kedua tangannya di depan dada. Matanya menatap tajam ke arah Jaehyun.

Jaehyun menghela nafas, menarik nafas dalam-dalam dan membuangnya. Menarik sang istri lalu diangkat dan didudukkan di atas pangkuannya.

Tangannya terjulur merapikan rambut yang mencuat, lalu di elusnya pipi berisi itu. Matanya memandang mata bulat kelam bak malam milik sang istri.

"Kata siapa kamu gendut, hm?" Jaehyun bertanya dengan lembut tak mau menyinggung perasaan sang istri. Atau nanti ia akan berakhir dengan di hadiahi siraman rohani tanpa henti.

"Ten, dia bilang aku gendut, perutku buncit seperti busung lapar dan jelek! Aku takut kau tak tertarik lagi padaku...." Doyoung Memonyongkan bibirnya serta mata yang mulai berkaca-kaca.

Jaehyun terkekeh geli, "Itu tidak benar, sayang. Bahkan aku lebih suka kalo kamu berisi begini. Dan ini perut bukan buncit, kamu lupa kalo di sini ada Jagoan kita?"

"Tapi aku mau badan yang seperti kamu, penuh otot yang menonjol dan perut yang terbentuk sempurna. Aku mau yang seperti ini!" Doyoung mengangkat kaos Jaehyun dan meraba perutnya.

Jaehyun menggeram mendapat sentuhan tiba-tiba, menghentikan gerakan jemari lentik Doyoung yang menari-nari di atas permukaan perutnya. Ia takut tak dapat menahan hasratnya.

"Sayang... Dengerin aku," Jaehyun menangkup kedua pipi itu dan menatap tepat di mata bulat Doyoung. "Mau seperti apapun kamu entah kurus, buncit, jelek dan tak menarik lagi. Kalo hati aku sudah kamu curi sepenuhnya hingga tak dapat menampung lagi nama orang lain untuk apa? aku tak akan berpaling padamu."

"Tap—" belum sempat Doyoung melontarkan protesnya lagi Jaehyun sudah membungkamnya mengecupnya sekilas.

"Tidak ada tapi-tapian, abaikan saja ucapan ngelantur sahabat gilamu itu. Mengerti?"

Doyoung mengangguk, perlahan bibirnya mulai terangkat menampilkan senyum manis yang sangat Jaehyun sukai.

"Omong-omong bagaimana kabar jagoan kita hari ini, hm?" Jaehyun mengelus perut buncit itu dari luar kaos kebesaran yang Doyoung kenakan. Jaehyun belum sempat menanyakan kabar calon anaknya karena tadi selepas ia pulang kerja ia langsung membersihkan badan lalu makan malam tanpa ada percakapan dan Jaehyun berakhir duduk di ruang tamu dengan laptop di pangkuannya menyelesaikan pekerjaan yang belum sempat ia kerjakan. Sedangkan istrinya setelah membersihkan meja dan mencuci piring Doyoung berlari ke dalam kamarnya ketika mendengar ponselnya berdering.

"Jagoan hari ini baik, tidak nakal tapi sewaktu aku mau masak makan malam perutku mual. Tidak tahan dengan bau bumbu jadi terpaksa aku memakai masker." Cerocos Doyoung dengan semangat.

Jaehyun terkekeh dan mengelus pipi berisi itu dengan lembut.

"Kenapa tidak bilang padaku? 'kan kita bisa memesan makanan, sayang."

"Lupa, hehe." Doyoung meringis hingga menampakkan gusinya.

Keduanya melanjutkan percakapan ringan mereka yang di balas Doyoung dengan antusias serta badan yang tidak mau berhenti bergerak.

Ia tak sadar jika sang suami sudah mati-matian menahan hasratnya karena puja kerang ajaib! Istrinya ini bergerak tepat di atas kejantanannya.

"S-sayang." Jaehyun tiba-tiba tergagap, Doyoung menghentikan gerakannya dan mengerjap lucu. Menelengkan kepalanya menunggu Jaehyun melanjutkan ucapannya.

"Dia bangun."

"Dia? Dia siapa?" Tanya Doyoung polos.

"Di bawah sini." Jaehyun menunjuk selangkangannya yang mengembung. Doyoung mengerjap masih belum menangkap jelas ucapan Jaehyun hingga kemudian matanya melebar. Pria kelinci itu hendak bangkit tapi di tahan oleh sang dominan.

"Bantu aku, baby. Please~" Jaehyun menunjukan ekspresi memohon.

Doyoung menggigit bibirnya, ia ragu. "Tapi bagaimana dengan jagoan, Jae? Kita semalam baru saja melakukannya. Dokter bilang tak baik di jenguk terus karena kandungan masih muda."

Jaehyun berfikir, iya juga. Nanti kalau calon anaknya kenapa-kenapa hanya karena napsu birahinya yang gede bagaimana?

Tapi, nasib senjata kebanggaannya? Masa iya Jaehyun harus solo sedangkan ia punya istri, yah... Meskipun sedang mengandung.

Hingga akhirnya ide tercetus di otaknya, "Bantu aku tidurkan dengan tangan dan mulutmu saja, ya sayang. Hm?"

Doyoung diam dan Jaehyun berdoa dalam hati semoga istrinya menyetujui permintaannya.

"Baiklah."

"Huh? Serius?!" Pekik Jaehyun tak percaya. Karena istrinya jarang mau jika ia menyuruh untuk memanjakan penisnya.

Doyoung terkekeh, reaksi suaminya ini sungguh lucu. Doyoung turun dari pangkuan Jaehyun dan duduk di atas sofa sebelah Jaehyun.

Jemari lentiknya membuka bokser dan celana dalam yang Jaehyun kenakan lalu mengeluarkan penis yang sudah mengeluarkan precumnya.

Doyoung menjilat, menghisap serta digigit kecil penis besar itu seperti lollipop. Jaehyun mendesis kepalanya mendongak menikmati rasa nikmat yang sang istri buat. Jemarinya mengusap helai rambut lembut sang istri.

Ketika Jaehyun merasa akan keluar, Doyoung mengeluarkannya dari mulutnya. Jaehyun mendesah kecewa.

"Jangan protes dulu," Doyoung berucap dengan cepat ketika sang suami hendak melontarkan protesannya. "L-lubangku ga-gatal dan aku ingin." Cicit Doyoung dengan wajah yang memerah bahkan sampai menjalar ketelinga.

Jaehyun menyeringai penuh kemenangan, diciumnya bibir tipis sang istri dengan bringas.

"Kalo begitu mari kita lanjutkan didalam kamar." Jaehyun mengangkat tubuh yang mulai berisi itu menuju kamar keduanya. Dengan bibir yang masih bertaut dan tak berapa lama terdengar desahan yang saling bersahutan.

Mari kita tinggalkan pasangan suami istri mesum itu, jangan menganggu kegiatan menjenguk sang calon bayi. Kkkk.














🍑🐰🍑

end~

Forelsket [JAEDO] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang