22. Special Episode - Behind The Scene

3.5K 467 56
                                    


Di hari yang tenang ini, Zara memilih untuk marataon drama dari pagi sampai pagi. Nggak deng canda, buta dia kelamaan liat laptop terus.

Hari ini Zara sudah siap sedia untuk bermalas malasan di akhir pekan yang sangat ditunggu-tunggu ini.

Sudah menyiapkan laptop diatas tempat tidur, beberapa toples cemilan, dan jangan lupa pintu kamar ditutup rapat-rapat.

Hari ini Zara sudah bertekad pada dirinya sendiri, tidak akan ada yang mengganggu akhir pekannya, sekalipun itu ibunya sendiri.

Baru saja Zara menikmati 10 menit pertama, tiba tiba handphone disampingnya bergetar. Dengan mem-pause dramanya sebentar, Zara beralih membuka notifikasi yang masuk.

HAH KOK KAK YOHAN BISA TAU ITU RUMAH DIA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


HAH KOK KAK YOHAN BISA TAU ITU RUMAH DIA.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






SIAL SIAL SIAL SIAL

Zara buru buru loncat dari tempat tidurnya, ngintip bentar dari jendela.




SHIT ITU MOBIL SIAPA.

Zara buru-buru mengambil sweater oversize yang menggantung dibalik pintu, memakai sedikit liptint lalu tak lupa menyisir rambutnya sedikit karena bekas cepolan tadi sehabis mandi.

Ia berlari sambil masih memakai sandal rumah, untuk hari ini dirumahnya tidak ada siapa-siapa. Ibunya sedang pergi arisan dan pulang sore nanti.

Zara keluar rumah dengan atasan oversize dan jeans pendek seadanya untuk setelan rumahan. Tak lupa masih memakai sandal rumah.

Ia berlari kecil ke depan rumah. Lalu mengetuk pintu mobil sebentar. Sebelum akhirnya sang pemilik mobil membuka sedikit jendela. Sang pemilik tengah memainkan handphone seraya alunan musik dari Joseph Vincent - Best Part terputar.

"Masuk aja" hanya dengan dua kata itu, mampu membuat Zara sempat kehilangan kesadarannya dalam beberapa waktu, akhirnya ia dengan sedikit gemetar membuka pintu mobil disamping kemudi itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Masuk aja" hanya dengan dua kata itu, mampu membuat Zara sempat kehilangan kesadarannya dalam beberapa waktu, akhirnya ia dengan sedikit gemetar membuka pintu mobil disamping kemudi itu. Lalu duduk dengan kaku. Kesan pertama saat membuka pintu mobil tersebut adalah semerbak wangi Jo Malone - Myrrh&Tonkka menyeruak lembut dihidungnya. Wangi tersebut berasal dari lelaki di sampingnya, sang pemilik mobil ini.

"Gak kemana-mana weekend?"

"Engga kak, aku lagi maraton"

"Maraton kok pake setelan rumahan gitu"

"Kan maraton drama, bukan maraton lari"

Lelaki disampingnya itu tertawa.

"Oh iya kak, katanya ada yang mau ditanyain tentang Vivi? Ada apa emangnya?"

"Engga ada apa-apa sih, awalnya mau nanyain rumah Vivi, sekalian anterin kesana. Tapi gak jadi deh. Saya berubah pikiran"

"Berubah pikiran gimana maksudnya?"

"Kita makan aja yuk gimana? Kamu belum makan kan?"

Lagi-lagi Zara dibuat bungkam dengan kalimat tidak terduga seperti itu. Mulutnya hendak berkata tidak, namun kepalanya malah mengangguk lemas.

Lelaki disampingnya tersenyum manis.


"Saya gak akan maksa, kalo kamu gak mau gak apa-apa"

"Kakak belum makan?" Tanya Zara. Kak Yohan mengangguk.

"Yaudah ayo kita makan, aku juga belum makan dirumah gak ada siapa-siapa"

Setelah itu kak Yohan tersenyum senang, lalu mulai menyalakan mobilnya.

Zara terduduk canggung, pandangannya hanya tertuju pada luar jendela. Tidak berani ia melirik lelaki di sampingnya yang tengah mengemudi itu.

Beberapa kali Zara mencuri pandangan, namun tidak kuat. Jantungnya berdegup 10x lebuh cepat setiap ia melihat lelaki di sampingnya ini. Pemandangan disampingnya tidak baik untuk hati.

"Deket sini ada makanan apa?"

"Kalo fastfood nanti di depan ada burger queen, kalo mau ke mall sekitar 3-4km lagi dari sini"

"Yaudah yang deket aja, gapapa ya?"

Zara diam diam mengangguk saat lelaki di sampingnya tengah sibuk membelokkan mobilnya memasuki area parkir dan mulai sibuk memarkirkan mobilnya dengan mata yang sibuk melirik spion disampingnya, dan disamping Zara. Zara hanya bisa terdiam kaku.

Setelah merasa benar-benar terparkir dengan benar, kak Yohan menghentikan mesin mobilnya. Mereka mulai membuka seatbelt mereka masing masing diwaktu yang sama. Setelah itu mereka keluar dalam waktu yang sama juga. Sudah seperti layaknya seorang pasangan.

Mereka memasuki burger queen dengan Zara yang membuntuti kakak kelas di depannya itu.

Setelah memesan, mereka mulai mencari tempat duduk yang nyaman. Setelah itu kak Yohan memilih untuk disamping kaca, agar mereka bisa melihat pemandangan jalanan dari sana.

"Kak aku bayar lewat dana ya" Zara membuka handphonenya hendak mentransfer sejumlah uang untuk makanan pesanannya itu berhubung dia tidak membawa dompet.

"Gak usah"

"Tapi kak, aku gak enak. Masa dibayarin cuma-cuma gitu. Aku ganti ya"

"Enggak usah Zara"

"Kak!!!"

"Yaudah kali ini kamu boleh bayar, kedepannya saya yang bayar ya"

Kedepannya

Kedepannya


Kedepannya



APA MAKSUD DARI KATA ITU?!?!?!?!

"Ra, saya mau nanya serius sama kamu"

Zara berhenti sejenak saat tengah menggigit burger ditangannya.

"Kenapa kak? Tanya aja"

"Kamu beneran suka sama saya? Kamu gak bercanda kan?"

Zara tertawa mendengar pertanyaan dari kakak kelasnya itu.

"Emang kenapa kak?"

"Soalnya saya beneran suka sama kamu, kamu tau kan?"

Zara terdiam. Dia terkejut mendengar pernyataan tiba-tiba dari kakak kelasnya itu.

Tiba-tiba jantungnya berdegup lebih kencang lagi.


"Kak....."












"Kamu pikir saya selama ini bercanda? Saya pikir kamu selama ini bercanda. Kenapa engga kita seriusin aja saat ini juga biar semuanya jelas?"



















































special episode. karena takutnya kalian penasaran kenapa Zara seheboh itu waktu cerita, ada apa sebenarnya. Dan inilah yang terjadi.


ada tim Zara-Yohan? atau tim Zara-Eunsang?

[1] Maung || Hwang YunseongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang