3. Manajer basket?

3.6K 581 52
                                    

Keesokan harinya. Gue gak pake plester lagi dilutut, cuma dipakein obat totol aja karena udah mulai sembuh.

Gue nyampe di sekolah tepat pukul 06.45. Anak baik dong anti telat telat club.

Pas nyampe di gerbang, gue samperin pak penjaga sekolah kesayangan yang sangat ramah dan baik.

"Selamat pagi pak! Bagaimana misi sudah diselesaikan?" Kata gue antusias.

"Sudah neng tenang saja, percayakan pada bapak ya!"

"Terima kasih bapak! Sudah membantu perkembangan perasaan saya! Saya masuk dulu pak" kata gue sambil hormat.

"Siap neng!"

Gue gak bisa nyembunyiin senyum saking senengnya. Gue lewatin lorong lorong kelas sambil megangin tali tas kayak bocah.

Tiba tiba ada seseorang yang nepuk bahu gue.

"Dor!"

"SETAN SETAN SETAN!"

Gue hampir terbang saking kagetnya loncat, sialan ada makhluk ganteng lagi senyum tanpa rasa bersalah.

"Kaget sumpah! Lo ngapain sih!"

"Hehehe sendirian aja. Temen lo mana?" Tanya Eunsang.

"Dia langgangan telat" kata gue sambil lanjutin jalan ke kelas bareng Eunsang. Btw kita beda kelas, cuma bareng aja jalannya.

"Oh iya, makasih ya buat minuman kemarin hehe. Lo gak usah segitunya juga, udah sembuh kok nih" kata gue sambil nunjukin lutut gue.

"Wah cepet juga ya. Bagus deh kalo udah sembuh"

"EUNSANG!"

gue sama Eunsang noleh ke belakang, ada yang manggil dia. Ternyata itu. Sang pujaan hatiku. Pangeran tanpa kuda putih. Malaikat tanpa sayap. Seorang Hwang Yunseong penjaga hati 🤮🤮🤮🤮🤮 ( muntah )

"Briefing dulu" kata dia ke Eunsang.

"Sorry ya gue duluan. Dadah" kata Eunsang dadahin gue. Gue dadahin balik.

Sehabis itu mereka pergi, kak Yunseong natap gue sinis banget. Shit, padahal dia yang nabrak.

Ganteng ganteng kayak maung.








































Gue memasuki kelas yang udah mulai penuh. Tiba tiba tas gue ditarik sama seseorang yang sembunyi dibalik pintu.

"Heh heh heh bayar uang kas dulu"

"Hehehe iya iya maap. Bayar nih bayar" kata gue.

"Mana sini duitnya" dia nadahin tangan ke gue.

"Lepasin dulu dong tas gue, dibayar nih"

Akhirnya Minhee lepasin tangan dia yang narik tas gue.

"Nih gue bayar segini dulu ya" kata gue sambil ngasih duit goceng kembalian gojek tadi.

"WOI LO NUNGGAK 25K YA!"

"Apasi pagi pagi udah teriak teriak aja, berisik lo Minhee" kata Zara yang baru datang.

"Zara, 45k? Mau dibayar kapan?" Tanya Minhee dengan nada sarkasme. Zara langsung menciut.

"Oh lagi ngomongin uang kas ya. Hehehe nanti ya" Zara diem diem pergi ninggalin Minhee diambang pintu terus duduk di samping gue.

"Haduh gila aja tu manusia, duit mulu yang difikirin"

"Eh gue denger ya!" Saut Minhee dengan wajah garang.

"Sorry sorry bray, gue lupa kecilin volume" kata Zara sambil pose 🙏

"Lo udah ritual hari ini?"

"Bukan ritual bangsat! Rutin ini namanya!"

"Iya iya lah terserah lo"

"WOI DUDUK DUDUK ADA ORGANISASI NIH DARI EKSTRAKULIKULER"

Gue sama Zara langsung nyimpen tas.

Setelah itu ada gerombolan masuk.

ANJING BASKET INI MAH.

Gue tiba tiba dag dig dug waktu anak basket pada masuk ke kelas gue. Abis itu Eunsang juga masuk, dia lirik gue, dia dadahin gue. Gue dadahin dia balik.

Sebenernya gue belom deg degan banget soalnya belum liat kak Yunseong-----------


























YA GUSTI NU AGUNG ALLAHU AKBAR KAK YUNSEONG DATENG TERAKHIRAN DIA BERDIRI DI UJUNG.

Seperti biasa dengan wajah maung, dia liatin murid kelas gue. Kayak ngajak tawuran gitu mukanya. Ngeselin.

Kak Yohan sebagai kapten membuka pengumuman.

"Selamat pagi teman teman, kami dari ekskul Basket sedang membutuhkan bantuan dari teman teman sekalian. Sehubungan dengan bulan depan sekolah kita akan melakukan turnamen, kami kekurangan anggota karena banyak yang cedera dan sedang hiatus. Apabila ada rekan rekan yang bersedia boleh maju ke depan untuk mengambil formulir"

"Kak kalo daftar nanti dapet wassaf kakak gak?" Kata Zara samping gue.

Sial anjing. Pengen gue gaplok aja si Zara ini.

Kak Yunseong ngelirik gue dengan sinis lagi.

PADAHAL SI ZARA YANG NGOMONG SINISNYA KE GUA 😭😭😭

Malu mauin anjing temen gua.

Tiba tiba semua ketawa, ceng-cengin si Zara sama kak Yohan. Kak Yohan senyum aja.

"Kalau itu bagian personal saja. Lakukan diluar jam pelajaran ya"

"UUWWAAAAAA KAK YOHAAANNNN"

"ANJING SI ZARA DI NOTICE KAK YOHAN"

"HUHUHUUU AKU MAU JUGA NOMOR WASSAF KAK YOAN" teriak Dongyun. Semua siswi dikelas menatapnya sinis.

Zara senyum senyum sendiri. Gue yang malu.

Abis itu gue gak sengaja eyecontact sama Eunsang. Dia juga ketawa ketawa. Gue ikut ketawa ketawa aja soalnya dia ganteng. Hehe.

Gue nyikut Zara.

"Apasi?!"

"Malu maluin lo brengsek"

"Lo yang ngajarin gue kayak gini"

"HEH KAPAN YA ANJING?! ENAK AJA" gue keceplosan teriak. Terus mereka liatin gue. Gue malu banget langsung hening.

"Bahasa tolong diperhatikan ya" tiba tiba manusia kayak patung diujung sana bilang gitu ke gue.

GUE ANTARA MALU SAMA SENENG DI NOTICE KAK YUNSEONG AH SIAL.

"hehehe maaf ya maaf. temen saya emang brengsek" kata gue.

Abis itu kak Yohan mulai lagi.

"Oh iya satu lagi, berhubung kami berisi siswa laki laki semua, kami membutuhkan seorang manager yang mampu mengurus segala kegiatan kami. Apakah siswi-siswi dari kelas ini ada yang bersedia? Kebetulan semua kelas menolak"

"VIVI AJA KAK!" teriak Dongpyo tanpa tahu malu.

Gue noleh. Ngasih tatapan maut ke dia.

"GAK KAK SAYA GAK BISA. SAYA ORANGNYA BEGO KAK"

"Vivi gimana? Mau di fikirkan lebih dulu?"

Gue nengok Eunsang. Dia maksa gue buat ngeiyain. Gue geleng geleng kepala sambil mulut bilang "gila ya lo"

"Bang, Vivi mau katanya" kata Eunsang.

"HEH GUE---"

"Oke Vivi saya anggap bersedia ya. Selama satu tahun ke depan Vivi akan menjadi manager dari ekskul basket. Sekian dari kami, terima kasih atas bantuan dan partisipasi teman teman sekalian. Oh iya untuk Zara, nanti saya kabari ya"



"AARRGGHHHH KAK YOHAAAAANNNN"
























"mampus...." kata gue dalam hati

[1] Maung || Hwang YunseongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang