Prologue

244 4 0
                                    

Dua orang perempuan itu menatap diri mereka di hadapan sebuah cermin. Tubuh mereka gemetar saat mata mereka saling bertemu, detak jantung mereka yang semakin cepat membuat nafas mereka semakin sesak.

"Siapa kamu?" kata mereka di dalam hati.

Hujan yang deras dan suara guntur yang menggelegar memecah suasana melankolis pada hari itu. Semua garis-garis yang terpisah kini telah membentuk gumpalan yang hitam, pekat, tanpa ada sedikitpun rongga-rongga yang renggang.

- Ruangan baca Ayah, di rumah kami.

Merayakan KekalahanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang