ANNA POV
Akhirnya, saat-saat yang kutunggu tiba juga….hari ini adalah hari pertamaku menjadi murid kelas 10 di SMA FRILAND HIGH SCHOOL. Semuanya sudah aku persiapkan dari jauh-jauh hari, termasuk mentalku. Hm..tak sabar rasanya menanti apa yang akan terjadi kedepannya saat aku bersekolah disana. Apakah ada yang mau berteman dengan ku, orang miskin ini? Senyum yang selalu aku kembangkan sedari tadi hilang seketika tergantikan wajah yang muram.
Bagaimana jika tidak ada yang ingin berteman dengannya? Bagaimana jika mereka membullinya nanti? Berbagai pertanyaan hinggap dikepalaku.
“ANNA!!! CEPAT TURUN DAN SARAPAN JIKA KAMU TAK INGIN TERLAMBAT DIHARI PERTAMAMU NAK!!”
Lamunanku buyar karena teriakkan dari ibuku. “YES, MOM!”
Aku berteriak tak kalah kerasnya dan bergegas mengambil tas bututku dan pergi menuju meja makan.
“bang Lian tidak ada? Where he is mom?” tanyaku saat tak melihat keberadaan bang Lian di meja makan.
Ibu menghentikan kegiatannya saat mendengar pertanyaanku, menatapku sekilas lalu melanjutkan kegiatan membereskan meja makan yang sempat terhenti karenaku,
“Lian? Your brother still sleep in his room.”
WHAT? Apa katanya? Masih tertidur? Tumben sekali, biasannya pagi-pagi buta ia sudahh terjaga. Tapi ini?
“Dia kelelehan, semalam Lian pulang larut karena menyelesaikan tugas kuliahnya, makanya ia masih tertidur. Lagipula, abangmu tak ada jadwal pagi hari ini.” Jelas ibuku yang sepertinya mengerti isi kepalaku.
Aku mengangguk tanda mengerti. “and where’s daddy?” tanyaku, lagi.
Saat ibuku akan membuka mulutnya, suara seseorang dibelakangku berhasil mengurungkan niatnya.
“I’m here girl.” Ucapnya yang tak lain adalah ayahku, yang sepertinya baru selesai mandi, terlihat dari rambutnya yang masih basah.
“Hai, morning ayah” sapaku seraya tersenyum manis. Yang dibalas dengan hal serupa oleh ayahku.
Setelahnya hening. Kami memakan sarapan dengan tenang sebelum pertanyaan ayah memecah keheningan. “Lian masih terlelap, lalu kamu mau berangkat dengan siapa? Jangan sampai kamu terlambat dihari pertamamu, dear.”
Aku terdiam sejenak, sepertinya aku akan menaiki kendaraan umum. Eh, tidak. Bagaimana jika aku memakai sepeda saja? Hm, ide yang bagus Anna.
“Anna!” aku tersentak kaget saat ayah dan ibu menyerukan namaku secara bersamaan.
“Apa yang kau pikirkan Anna?” Tanya ibuku dengan heran.
“memikirkan dengan apa aku akan berangkat kesekolah.” Jawabku jujur
“yasudah, Ayah antarkan bagaimana?”
Aku segera menggelengkan kepala saat
ayah memberikan penawaran. Lagian aku kan sudah berniat untuk menaiki sepeda. “gak usah deh. Anna naik sepeda aja. Kan sekolah Anna gak terlalu jauh dari rumah.”
KAMU SEDANG MEMBACA
The Chameleon Boy
RandomAllfred Derrio Friland cowok yang belum pernah pacaran karena milih - milih. Tiba-tiba tertarik dengan gadis polos bernama GRIYYA ZEVANNA VIGORA. Entah mengapa Allfred yang kata nya lemah lembut pada perempuan menjadi berubah semenjak bertemu denga...