4

6.4K 516 12
                                    

Sinar mentari yang menimpa wajahku mengusik tidurku yang nyenyak. Aku membuka kedua mata dan lumayan terkejut menemukan jendela kamar terbuka lebar meskipun jerjak besi menghalangiku untuk keluar. Setelah aku dibiarkan membusuk di dalam kamar dalam waktu yang cukup lama, pada akhirnya aku dapat kembali menghirup udara segar. Tak hanya itu, ikatan pada tanganku juga telah dibuka dan tubuhku yang awalnya telanjang kini dibungkus oleh sepotong gaun tidur yang jatuh hingga ke paha.

Aku turun dari ranjang lalu berdiri tepat di belakang jendela. Entah di mana aku berada sekarang, pekarangan rumah Connor benar-benar asing bagiku. Dulu, lelaki itu tinggal disebuah apartemen yang sederhana di kota London, aku sering mengunjunginya dan tak jarang aku menginap di apartemennya hingga dia menghilang secara misterius.

Tapi sekarang dia kembali muncul, dan dengan penuh rasa percaya diri mengatakan kalau dia ingin mengambil apa yang seharusnya menjadi miliknya. Aku bukanlah sampah yang bisa dia buang sesuka hati lalu ia dipungut kembali, aku adalah manusia, seorang gadis yang memiliki perasaan yang lembut hingga pria brengsek seperti Connor merusak segalanya.

Aku harap Andy dan keluargaku tidak pernah membaca surat yang kutinggalkan di kamar. Aku harap mereka mencariku dan melacak keberadaanku agar aku dapat keluar dari tempat ini. Suara pintu yang terbuka mengalihkan perhatianku. Itu adalah seorang gadis muda dengan tubuh yang tinggi, dia masuk ke dalam kamar setelah mengucapkan permisi sembari membawa baki berisi sarapan dan juga segelas susu.

"Siapa kamu?" tanyaku. Situasi gila ini terpaksa membuatku harus berhati-hati dan mencurigai siapa pun.

Wanita itu tampak takut, "S-saya pelayan di sini, Mr Fletcher menugaskan saya untuk mengantarkan sarapan kepada Anda"

Aku menatap makanan itu dengan tidak berselera, ya siapa yang bernafsu untuk makan saat sedang diculik? Yang kupikirkan sekarang cuma satu, bagaimana caraku dapat kabur dari  Connor!

Gadis itu pergi setelah meletakkan sarapanku di atas meja kaca. Aku berpura-pura duduk dan menikmati sarapanku hingga pintu tertutup dan aku menyadari bahwa sejak tadi pintu sialan itu tidak dikunci oleh mereka.
Apa yang ada di dalam pikiran Connor? Dia pikir aku akan menyerahkan diri kepadanya begitu saja dan tidak mencoba untuk kabur dari sini?

Aku mendekati pintu lalu membukanya dengan hati-hati, berusaha untuk tidak menciptakan bunyi sekecil apa pun yang dapat membuat orang-orang yang tinggal di tempat ini menyadari niatku untuk melarikan diri. Pintu kubiarkan terbuka setelah aku berhasil keluar dari kamar yang mengurungku. Sambil memandang ke sekeliling, aku mulai mengendap-endap mencari jalan keluar. Ini sialan adalah rumah yang sangat besar, aku tidak tahu ke mana aku harus pergi untuk menemukan pintu keluar rumah ini.

Ketika aku sibuk mencari, tiba-tiba saja suara tembakan senjata api terdengar dari arah yang sedang kutuju. Sontak langkahku terhenti dan tubuhku membeku. Brengsek, tempat apa ini? Apakah ini semacam rumah yang ditinggali oleh puluhan kriminal atau semacamnya? Aku sialan harus segera keluar dari tempat ini!

Aku berusaha untuk menjauh dari sumber suara itu dan mencari pintu keluar yang lain. Namun, begitu aku berbalik tubuhku menabrak tubuh
keras yang tanpa kusadari berdiri tepat di belakangku. Aku nyaris saja jatuh terhuyung jika pemilik tubuh itu tidak segera menangkapku dan memeluk erat tubuhku dengan sepasang lengannya yang kuat.

"Mencoba untuk kabur, Cherry?"

Brengsek, Connor!

Dengan segenap tenaga yang aku punya aku memberontak di dalam kedua lengannya, berusaha melepaskan diri dan pergi dari tempat ini tapi aku hanyalah gadis bertubuh mungil dengan tenaga yang tak seberapa jika dibandingkan dengan kekuatan mantan petinju amatir.

Connor menyeretku kembali ke kamar dan dia tampak marah. Pintu ia tutup dengan bantingan yang kuat sehingga aku tersentak. Dia melempar tubuhku ke ranjang dengan kasar lalu berdiri tepat di hadapanku dengan aura yang mengerikan. Aura pembunuh!

His Dirty Little Cherry (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang