Ketika Connor mengatakan kalau kami akan berkencan, aku pikir dia membawaku keluar untuk berkeliling kota, menonton film atau semacamnya. Karena itulah yang selalu kami lakukan saat berpacaran dulu. Aku tidak tahu kalau kencan yang ia maksud adalah makan malam romantis di halaman belakang rumahnya. Dia bahkan menyuruh seorang wanita untuk meriasku dan memaksaku mengenakan sepotong gaun malam dari brand ternama.
Serius dari mana dia mendapatkan semua ini? Rumah besar bagaikan istana, pelayan, dan semua yang dulu tidak ia miliki cukup membuatku terkejut sekarang. Dulu Connor Fletcher hanyalah seorang petinju amatir, dia bertarung demi membiayai kebutuhan hidupnya. Dia tidak terlalu memperhatikan pola makannya, dia tinggal di tempat yang sederhana, dan kami lebih sering bersantai di rumah alih alih berkencan atau menghamburkan uang seperti pasangan pada umumnya.
Tiba di halaman belakang, aku menemukan Connor duduk di balik sebuah meja yang diisi oleh begitu banyak hidangan. Mataku terpaku pada gaya berpakaiannya, ia terlihat seperti Connor Fletcher yang aku kenal, kemeja hitam, celana jins panjang, dan rambut yang berantakan. Oh, dia bernar-benar bertekad untuk membautku gagal malam ini.
Connor bangkit dari kursinya saat aku hampir tiba. Dia menyambutku dengan uluran tangan dan senyum yang ramah sambil berkata, "Kamu terlihat cantik malam ini, Cherry sayang"
Aku memutar bola mata dan menolak untuk menyambut uluran tangannya. Tapi Connor bukanlah pria yang mudah menyerah, ia menarik kursi untukku sebelum kembali ke tempat duduknya, "Aku meminta Mama Martha untuk memasak semua hidangan kesukaanmu"
Oh?
Aku melirik satu per satu hidangan itu dan yang benar saja, semua hidangan yang mengisi meja adalah hidangan yang sangat kusukai. Berbagai jenis berry dan kacang-kacangan, ayam panggang, cheesecake, hingga puding cokelat tanpa vla, ah dan jangan lupa tequila dingin.
Meskipun aku kagum pada usahanya tapi aku tidak mengatakan apa-apa. Aku juga tidak menyentuh sedikitpun hidangan-hidangan yang menggugah selera yang ada di atas meja sebagai bentuk bahwa aku tidak menginginkan makan malam romantis ini bersamanya dan aku melakukannya karena terpaksa.
"Kamu tidak suka?" tanya Connor, terlihat kecewa. Dia memainkan perannya sebagai Connor yang dulu dengan sangat baikl, tapi di mataku dia sosok yang berbeda, tak peduli apapun yang dia lakukan dia bukan lagi Connor yang sama.
Menautkan jemariku di atas meja aku menatapnya serius dan berkata, "Bukankah ada sesuatu yang ingin kamu sampaikan tentang kepergianmu dua tahun yang lalu Connor?"
Sepasang alisnya yang lebat terangkat naik, "Well, yeah" Connor menjilat bibir bawahnya, "Tapi aku tidak tahu harus mulai dari mana"
Aku diam dan menunggunya.
"Aku pergi karena ayahku meninggal" meskipun wajahku masih terlihat dingin tapi hatiku tercubit mendengar satu kalimat yang menjadi pembuka dari ceritanya, terlebih lagi kesedihan terlihat jelas di wajah garangnya. Namun, apakah kepergian sang ayah merupakan alasan yang tepat untuk menghilang selama dua tahun? Tidak. Dia lebih baik memberikan aku alasan lain yang lebih masuk akal.
"Sejak saat itu aku memegang tanggung jawab yang besar terhadap keluargaku" lanjutnya.
"Tanggung jawab seperti apa itu yang membuatmu menghilang tanpa mengatakan apa pun kepadaku?" tanyaku dengan suara yang masih terdengar tenang.
"Aku tidak pernah bermaksud untuk menghilang Cherry, aku selalu ingin kembali ke dalam pelukanmu. Ini hanya tentang waktu. Disaat-saat pertama aku mengemban tanggung jawab ini aku jadi punya banyak musuh, mereka tidak berpikir dua kali untuk melukai orang-orang di sekitarku. Oleh karena itu untuk sementara waktu aku harus menjauh darimu sampai keadaan kembali stabil dan aku memegang kuasa yang penuh sebagai pemimpin yang baru"
KAMU SEDANG MEMBACA
His Dirty Little Cherry (Completed)
RomanceWarning : Adult and explicit sensual content! Cherrie Perkins hendak kabur dari rumah dan juga pernikahannya sendiri, tapi yang terjadi dia justru diculik oleh sekelompok orang yang tidak dia kenali. Cherrie tidak memiliki teman apalagi musuh, sehin...