Kimberly Steele.
Itu adalah nama wanita yang datang ke rumah ini dan memeluk Connor tanpa basa-basi. Dari apa yang kudengar sebelum aku pergi, Kim mengaku bahwa dia merupakan calon tunangan Connor. Mereka menjalin hubungan sejak satu tahun yang lalu dan Kim baru saja kembali dari pendidikan bisnisnya di Amerika.
Bukankah mereka adalah pasangan yang serasi?
Sejak awal aku tidak berharap untuk berada di sini. Tapi air mata yang membuatku dengan lugunya berjanji. Ya, aku bodoh karena memberikan lelaki itu kesempatan. Namun sekarang janji itu tidak memiliki arti lagi bukan? Connor sudah punya kekasih sekaligus calon tunangan, lalu untuk apa aku tetap berada di sini? Menjadi simpanannya? Ugh tidak, terima kasih.
Aku kembali ke kamar karena merasa jenuh dengan drama yang terjadi. Connor memang menyangkal kebenaran yang kekasihnya ungkapkan kepadaku, sementara aku tidak peduli. Persetan dengan mereka berdua, Kimberly Steele bisa memiliki Connor jika dia mau! Aku menjadi sangat marah karena dia mengataiku sebagai perempuan murahan yang telah merebut kekasihnya. Tapi di sisi lain, apa yang dia katakan membuatku merasa tertampar dan merutuk karena dengan bodohnya aku menempatkan diriku sendiri di posisi ini.
Setelah berhasil menguasai diri yang diselimuti emosi, aku bangkit dari ranjang dan mulai mengemasi barang-barangku. Connor mungkin masih berdebat di halaman belakang bersama calon tunangannya tapi aku tidak peduli, aku akan angkat kaki dari rumah ini sekarang juga.
Aku menyesal karena telah membiarkan diriku terbujuk oleh lelaki yang memang tidak pantas dipercaya. Ini adalah kesalahanku, jadi aku akan bertanggung jawab untuk mengembalikan lagi harga diriku yang telah terinjak, aku akan pergi dari rumah ini dan membuktikan kepada kekasih pirang sialannya itu bahwa aku sama sekali tidak menginginkan bajingan seperti Connor Fletcher di dalam hidupku!
"Apa yang kamu lakukan?"
Oh, jangan sekarang.
Emosiku berada di puncaknya ketika Connor masuk ke dalam kamar. Tanpa merasa bersalah dia menghampiriku lalu berkata, "Jangan pergi, Cherry"
"Selesai Connor. Semuanya sudah berakhir." tegasku, sambil menutup koper kecilku. Connor menarik koper itu, dia menaruhnya di belakang tubuhnya lalu menatapku sendu, "Aku mohon, aku bisa menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi"
Saat itu juga emosiku meledak dan menjadi tak terkendali, "Apalagi yang kamu inginkan dariku, brengsek? Kamu sudah punya kekasih, lalu alasan apa yang membuatmu memaksaku tetap tinggal di sini?"
"Dia bukan kekasihku Cherry, ya kami memang pernah berkencan tapi itu sialan sudah lama sekali" sahut Connor masih dengan suaranya yang tenang.
"Well, dia mengatakan hal yang sebaliknya, kalian akan bertunangan sebentar lagi. Connor mengertilah, aku tidak ingin melukai perasaan siapa pun. Apa yang terjadi kepada kita di masa lalu aku juga sudah memaafkanmu dan telah melupakannya, jadi biarkan aku pergi dan lanjutkan hidupmu bersama wanita itu"
Aku hendak mengambil koperku darinya tapi Connor malah menangkap pergelangan tanganku dan menggenggamnya dengan sangat erat, "Pertunangan itu tidak pernah ada. Dia mengarangnya, kau tidak percaya kepadaku?"
Aku mendengus, "Hanya gadis bodoh yang percaya kepadamu, Connor Fletcher" bibir Connor terkatup rapat dan rahangnya mengeras, "Bagaimana aku bisa mempercayaimu lagi sementara aku sama sekali tidak mengenal pria yang saat ini berdiri di hadpanku? Aku tahu masih banyak hal yang kau sembunyikan dariku Connor. Aku tahu apa pun yang kau lakukan di luar sana itu bukanlah sesuatu yang baik, sekarang bisakah kau menjelaskannya kepadaku?" semburku.
Connor terdiam dan termangu, well aku sudah menduganya. Aku mengambil kesempatan itu untuk mendekatinya dan merebut kembali koperku dari tangannya sambil berbisik lirih, "Kau tidak bisa, jadi hentikan ini dan biarkan aku pergi."
Berjalan melewati pria itu, aku pergi membawa sisa-sisa harga diriku. Tapi saat aku hampir mencapai ambang pintu suara Connor yang terdengar membuat langkahku terhenti, "Kamu benar, pekerjaan yang aku lakukan di luar sana tidak sepenuhnya pekerjaan yang baik. Ayahku adalah seorang pemimpin komplotan mafia bernama R.A.T dan dia mewariskan begitu banyak bisnis gelap kepadaku, bisnis yang terpaksa aku teruskan agar keluargaku tidak berada di dalam bahaya. Aku punya banyak musuh Cherry, dan untuk melindungi diri aku harus berada pada posisi yang tertinggi,"
Aku berbalik memandangi punggung Connor dan mendengarkannya, "Aku melakukan berbagai macam kejahatan dan perbuatan yang keji demi melindungi keluargaku. Aku juga meminta bantuan keluarga Kimberly agar aku bisa memenangkan suara dan menggantikan posisi ayahku sebagai pemimpin dari komplotan mafia. Untuk mencapai tujuan itu aku berjanji akan menikahi putri mereka, tapi aku membatalkan janji itu begitu aku terpilih dan memberikan mereka imbalan yang pantas mereka terima sebagai gantinya. Keluarga Steele baik-baik saja dengan itu namun tidak dengan Kimberly, hingga detik ini dia berpikir bahwa aku masih harus menikah dengannya"
Peganganku pada koper mengendur begitu Connor berbalik dan menusukku dengan tatapannya yang diselimutin oleh kekacauan dan ketidakberdayaan yang coba ia sembunyikan dariku selama ini, "Dan ketika aku mengatakan kalau aku pergi demi menyelamatkanmu dari bahaya, aku sialan serius Cherry. Kamu adalah satu-satunya kelemahan terbesarku, jangan sampai musuh-musuhku di luar sana mengetahui hal itu, tidak hingga aku punya posisi yang kuat untuk melindungimu. Dan sekarang aku memilikinya, itulah mengapa aku ingin memperbaiki hubungan kita"
Terkejut membuatku merespon semua penjelasan Connor dengan lambat. Aku masih mencernanya, mencerna begitu banyak hal yang terjadi kepada Connor Fletcher selama kami tidak bersama. Dia terpaksa mengemban tanggung jawab yang tidak ia inginkan demi melindungi keluarganya, dan agar dapat menjagaku dari bahaya yang mengintainya sepanjang waktu dia menjauh sampai dia punya kekuasaan yang cukup untuk membuatku tetap aman.
Aku menghampiri Connor yang terpaku di tempatnya dengan nafas yang memburu karena emosi bercampur aduk di dalam dirinya. Lelaki itu memejamkan mata sejenak saat aku merangkum wajahnya , dia tampak tegang dan....ketakutan? Tuhan, aku tidak pernah melihat seorang Connor Fletcher merasa ketakutan sebelumnya.
"Sebelum kamu pergi dua tahun yang lalu mengapa kamu tidak mengatakannya kepadaku?"
"A-aku tidak bisa" sahut Connor, ia menundukkan pandangannya dan berkata, "Aku yakin kamu pasti akan takut setengah mati jika tahu"
Oh, tidak. Bahkan hingga detik ini aku tidak takut kepadanya walaupun Connor baru saja mengakui hal yang paling mengerikan yang pernah aku dengar.
"Aku tidak ingin melihat wanita itu lagi" tekanku.
Connor mengangguk cepat, "Kamu tidak akan melihatnya lagi. Aku sangat mencintaimu Cherry, tolong jangan pergi, kesempatan ini sangat berarti untukku...."
Suaranya yang rendah dan raut wajahnya yang sedih mampu menggores luka di hatiku. Tanpa mengatakan apa pun aku menarik tengkuk Connor dan membimbing bibir kami untuk bertemu. Bibir itu terasa manis, hangat, dan lembut. Ya, ini untuk yang pertama kali setelah sekian lama aku mencium bibirnya lagi. Connor agak terkejut tapi kemudian dia membalas setiap pagutan bibir yang mengingatkanku kembali pada masa-masa indah kami saat bersama dulu.
"My Baby Cherry..." Connor berbisik lirih di bibirku. Ia menciumku rakus dan dalam, sama seperti yang aku lakukan. Dengan bibir yang saling memagut kami melampiaskan kerinduan yang selama ini terpendam. Persetan dengan keraguan dan masa lalu! Yang aku inginkan sekarang hanyalah Connor Feletcher,
Dicintai oleh Connor, menjadi miliknya, dan dimanjakan oleh kasih sayangnya.
— TBC —
Jangan lupa untuk vote dan comment, perhatian dan dukungan sekecil apa pun dari pembaca sangat berarti untuk penulis dalam berkarya!
KAMU SEDANG MEMBACA
His Dirty Little Cherry (Completed)
RomanceWarning : Adult and explicit sensual content! Cherrie Perkins hendak kabur dari rumah dan juga pernikahannya sendiri, tapi yang terjadi dia justru diculik oleh sekelompok orang yang tidak dia kenali. Cherrie tidak memiliki teman apalagi musuh, sehin...