U ; 2nd

1.1K 145 21
                                    

Hangat, empuk, dan nyaman?

Hyunjin mengerjapkan matanya, tanda ia sudah bangun dari tidurnya kemudian melirik jam dinding di kamarnya.

Hyunjin baru sadar kalau Aca masih tertidur disampingnya, dengan tangan melingkar di pinggangnya.

"Pagi Aca nya Hyunjin," bisik Hyunjin dengan suara rendah tepat di telinga Aca. Kemudian mengecup kening Aca sekilas.

Aca masih belum bangun, Hyunjin tidak berniatan untuk membangunkan Aca. Jadi sekarang dia hanya memandangi wajah pulas Aca.

Tak lama, Aca mulai terbangun karena Hyunjin dengan iseng menusuk-nusuk pipi Aca dengan jari telunjuk seperti sedang bermain slime .

"Hey, good morning."

"Kamu ngapain si? Sana cepet mandi nanti telat," Ucap Aca setengah mengantuk.

"Kamu yang telat, kamu ada kelas pagi kan? Ini udah mau jam 7."

Aca langsung membuka matanya dan beranjak ke kamar mandi meninggalkan Hyunjin.

Hyunjin cekikikan melihat Aca yang panik.

"Padahal masih jam 6 pagi haha," Hyunjin tertawa puas.

Karena ada sedikit rasa bersalah, Hyunjin memutuskan untuk membuat sarapan untuk Aca pagi ini.

Hyunjin menyiapkan roti, segelas susu untuk Aca. Dan segelas kopi untuk nya sendiri.

Tak lama setelahnya, Aca menghampiri Hyunjin dengan wajah cemberut. Rambutnya masih basah dengan handuk di atas kepalanya.

Aca duduk dengan menatap Hyunjin sinis. Tapi tanpa bicara sepatah katapun, ia memakan sarapan yang disiapkan oleh Hyunjin.

Hyunjin hanya senyam-senyum sendiri melihat Aca dihadapannya.

"Apa liat-liat?" Ujar Aca.

"Engga, kamu lucu."

"Kamu minum kopi lagi?? Dibilang jangan keseringan, kamu mah kebiasaan," Aca melirik cangkir di depan Hyunjin.

"Cuma ini aja kok, janji."

"Janji janji ntar juga diulangin," gumam Aca.

"Udah ah jangan pasang ekspresi gitu terus, gemes aku." Ucap Hyunjin.

"Sana siap-siap gih," lanjutnya.

Aca mengangguk segera menyelesaikan sarapannya dan bersiapuntuk berangkat kuliah.

⸙⸙.

"Yuk," Hyunjin menggandeng tangan Aca begitu mereka keluar dari pintu apartemen menuju parkiran.

Aca mengapit lengan Hyunjin dengan kedua tangannya, "Aku mau ikut kamu aja boleh? Males kuliah," Ujar Aca.

Hyunjin menggelengkan kepalanya tanda tidak setuju atas permintaan Aca.

"Sekali ajaaa. Ya ya yaaa??"

Hyunjin tetap menolak permintaan Aca yang merengek seperti anak kecil minta dibelikan eskrim.

"Yaaaangg-

"Stop Aca aku ga bakal berubah pikiran meskipun kamu ngerengek gitu."

Aca akhirnya diam, mereka masuk ke dalam mobil dan segera menuju kampus.

"Njinn."

Querencia +HyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang