C ; 7th

812 121 3
                                    

Hari Sabtu, hari kepindahan mereka dari apartemen ke rumah baru. Hyunjin dan Aca sedang mengemasi barang-barang milik mereka.

Hanya pakaian dan beberapa alat rumah tangga dan juga barang-barang berharga seperti laptop dll.

Di rumah baru mereka sudah lengkap dengan furniture nya, tentu Hyunjin yang membelinya dengan menyuruh orang lain.

Ini hari Minggu, jadi mereka libur.

Tidak sampai satu jam, barang-barang yang akan mereka bawa ke rumah baru mereka sudah masuk ke dalam mobil Hyunjin.

"Siap?" Hyunjin bertanya ketika mereka sudah berada didalam mobil.

Hyunjin memakaikan Aca seatbelt. Dan segera membawa mobilnya melaju meninggalkan area parkir apartemen.

Tujuan Hyunjin membeli rumah untuknya dan Aca itu karena jaraknya lumayan dekat dengan rumah Jennie. Dan alasan lain, Hyunjin bosan tinggal di lingkungan apartemen yang terkesan sepi.

"Rumahnya gak gede banget kan?" Tanya Aca. Dia sudah bilang kepada Hyunjin untuk mencari rumah yang cukup hanya untuk mereka berdua.

Karena Aca tidak suka rumah yang besar, itu terlalu sepi untuk nya.

Hyunjin tidak menjawab Aca, semoga saja sesuai ekspektasi Aca.

Aca menatap keluar jendela mobil, mereka mulai memasuki perumahan yang menurutnya cukup mewah.

Ekspektasi Aca seperti nya salah, mobil mereka mulai melaju lambat sampai akhirnya berhenti di salah satu rumah bercat abu-abu dominan putih.

"Ini gede banget Hyunjinn! Kamu susah banget sih kalo di bilangin tuh," Aca marah-marah kepada Hyunjin begitu mereka keluar dari mobil.

Bagaimana tidak, rumah di hadapan mereka ini bahkan dua kali lipat dari rumah Jennie, mama nya.

Hyunjin hanya tertawa tanpa merasa bersalah. Toh sudah terlanjur di beli.

"Hehe, kan bukan aku yg nyari rumahnya. Lagian gapapa, aku suka kok rumah ini. Nanti juga rame kalo udah punya baby," jawab Hyunjin asal dan menggandeng Aca masuk ke dalam.

"Bodo aku mau ngambek setaun."

"Ya udah aku ngomong sendiri aja," jawab Hyunjin.

"Ih ada empang nya masa di belakang," ujar Hyunjin histeris.

"Kolam renang ih!"

"Tuh kan jawab haha," Hyunjin tertawa sementara Aca memasang wajah kesalnya.

"Jinyoung aku suruh tinggal disini, kasian dia sendirian terus di rumah. Papa sama bunda jarang pulang," Aca mengangguk sebagai jawaban.

"Bentar lagi dia dateng, ke kamar yu kamu penasaran gak??" Tanya Hyunjin.

"Engga. Apa yang spesial emangnya," jawab Aca.

Hyunjin membuka salah satu kamar di lantai satu, ukurannya cukup besar. Di dalamnya ada kasur berukuran besar, lalu ada lemari berwarna putih yang terkesan elegan dengan kaca besar di tiap pintu nya.

Kamar mandi juga ada di dalam kamar itu, dan yang paling menjadi pusat perhatian Aca sejak mereka masuk adalah bingkai dengan foto berukuran besar yang berisi foto pernikahan mereka berdua.

"Ah jadi sayang Hyunjin," Aca memeluk Hyunjin terharu.

Hal pertama yang akan mereka lakukan ketika bertemu kasur, rebahan.

Kini mereka sudah merebahkan diri di ranjang dengan sprei putih dan bedcover cream. Seperti nya akan Aca ganti nanti, karena pasti akan cepat kotor jika berwarna putih.

Querencia +HyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang