Doyoung berjalan cepat di basement kantor dan memencet tombol pada kunci mobilnya. CRV hitam itu pun berbunyi. Namun baru saja ia akan membuka pintu mobil, seseorang menahan bahunya dari belakang.
"Tunggu pak...tunggu..." ujar Yuta sambil terengah-engah. Pasalnya, ia berlari menuruni tangga darurat dari lantai 3 hanya untuk mengejar Doyoung yang juga sedang terburu-buru. Masalahnya hanya satu, lift yang Yuta naiki tiba-tiba berhenti sendiri. Akhirnya Yuta terpaksa harus turun melewati tangga darurat.
Doyoung berdecak sebal dan membalikkan tubuhnya untuk menghadap Yuta. "Kenapa lagi? Saya udah umumin kan tadi, meeting nya batal. Kalian ga paham sama bahasa saya atau gimana?" tanya Doyoung kesal. Ia melirik sekilas arloji dipergelangan tangannya dan kembali menatap Yuta.
"Santai atuh pak, kalem." balas Yuta lalu mengeluarkan sebuah benda persegi panjang dari saku jas nya.
"Nih hp bapak ketinggalan dimeja meeting. Untung saya liat," ujar Yuta sambil menyerahkan ponsel itu kepada Doyoung. Doyoung mengerutkan dahinya dan dengan cepat meraih benda itu dari Yuta.
"Astaga, saya gak sadar. Makasih ya Yut, saya lagi buru-buru nih duluan ya." Doyoung lantas bergerak cepat membuka pintu mobil dan menghidupkannya.
Tin
Doyoung menekan klakson mobilnya sebelum menjalankannya. Sedangkan Yuta membungkukkan tubuhnya kearah Doyoung sampai siluet CRV hitam itu menghilang ditikungan basement.
Disela-sela kegiatan menyetirnya, Doyoung menghidupkan ponselnya dan melihat puluhan panggilan tak terjawab darimu. Perasaannya semakin kalut, Doyoung pun menaikkan kecepatan mobilnya
Doyoung berjalan cepat di lobby rumah sakit sekitar daerah Myeongdong, masih lengkap dengan pakaian kerjanya. Hal itu sontak membuat seluruh orang di rumah sakit itu memusatkan perhatiannya pada CEO DY Company sekaligus putra satu-satunya dari pemilik rumah sakit itu.
Doyoung kembali membaca pesan darimu sedangkan dirinya mulai menaiki lift. Dan ia semakin merutuki diri ketika melihat puluhan panggilan tak terjawab darimu. Bodoh! Mengapa Doyoung bisa melupakan ponselnya yang tergeletak begitu saja disana?!
Ibu Negara
Doyoung kamu sibuk?
Send 11.05 pmIbu Negara
Yaudah kalau kamu sibuk,
Send 11.25 pmIbu Negara
Aku cuma mau bilang,
pulang nanti jangan kerumah.
Aku dirumah sakit ayah.
Send 11.26 pmIbu Negara
Aku diruang Cherry 9.
Send 11.26 pmTing
Setelah pintu lift terbuka lebar, Doyoung buru-buru berlari kecil menuju ruangan yang kamu maksud.
Doyoung menyesal karena meninggalkanmu sendiri dirumah sedangkan ia ke kantor. Seharusnya ia tidak perlu berangkat bekerja jika ia tahu akan seperti ini akhirnya. Badanmu terasa sangat tidak nyaman pagi tadi, itu masalahnya.
Dan ketika Doyoung memasuki ruangan meeting tadi, ia mengecek ponselnya yang belum ia sentuh sama sekali. Dan saat itu juga Doyoung tersentak setelah membaca deretan pesan darimu. Doyoung pun langsung membubarkan seluruh peserta meeting diruangan itu dan berlari kencang menuju basement.
Klek
Nampak seorang wanita sedang terbaring diruangan serba putih ini yang tak lain dan tak bukan adalah dirimu. Kamu menoleh dan mendapati raut wajah Doyoung yang menunjukkan perasaan khawatir bercampur sedih. Ia mendekati ranjangmu dan memeluk tubuhmu. Kamu membalas pelukannya dengan sedikit kesusahan karena infus yang terpasang ditangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Life : with Doyoung
Fanfictionft. nct doyoung [17+] ⇛ BAHASA ↬Jadi istri boss sendiri itu ga susah kok. ⚠cheesy & cringe ©2019 by dyna-ssi