[5] Naughty

18.4K 1.6K 135
                                    

Ayo ramein, vote 200 aku lanjut. Hehe









⚠️this is so cringe and full of cheese






Dua lelaki berjas hitam itu berjabatan tangan setelah mengakhiri pertemuan hari ini. Keduanya saling melempar tawa dan saling menepuk bahu. Sedangkan kamu hanya mampu tersenyum melihat suami dan teman kecilnya itu melepas rindu.

"Glad to meet you again, Mr. Winwin. It's a long ago before i leave this town."

"Yea, setidaknya kita ketemu lagi akibat proyek ini. Dan aku ga nyangka kamu udah beristri..."

Winwin memberi jeda ucapannya dan menatapmu.

"...dengan sekretaris mu? Woah, aku kira kamu gay dengan Jaehyun dulu." sambungnya sembari terkekeh. Kini didalam otaknya terlintas kilasan-kilasan memori persahabatannya, Doyoung, dan Jaehyun dulu.

Kamu tertawa geli dalam hati. Memang benar Doyoung adalah seseorang yang introvert, awal mula kamu bekerja padanya juga sangat sulit untuk mengajaknya berbicara. Namun, sekeras-kerasnya sebuah batu, jika terkena tetesan air terus-menerus pasti akan berlubang juga. Itu yang terjadi padamu dan Doyoung. Doyoung adalah sebuah batu itu, dan kamu umpama air yang menghancurkannya. Terbukti, kini kalian tlah terikat dengan sumpah janji kalian didepan Tuhan.

"Terima kasih, Mrs. Kim. Melihat Doyoung datang kemari sambil membawa istri berhasil menepis omongan saya barusan." ucap Winwin padamu sopan. Ia menoleh sebentar pada Doyoung sebelum kembali melontarkan kalimat.

"Saya beri tahu, Doyoung itu orangnya jealousy dan juga-" Winwin menghentikan kalimatnya karena Doyoung melayangkan tatapan menusuk dari dalam irisnya. Menatap tajam Winwin bermaksud untuk tidak melanjutkan ucapannya.

"Juga?" tanyamu penasaran, mengabaikan Doyoung dengan perasaan berantakan.

Winwin terbahak dan mendekatkan mulutnya disamping kepalamu, ia membisikkan sesuatu disana. Bermaksud agar Doyoung tak mendengar kalimat apa yang Winwin lontarkan padamu.

"Dia mesum."

Kamu tidak mampu menahan ledakan tawamu, akhirnya kamu tertawa lepas diikuti dengan Winwin. Wajahmu memerah akibat tawa dan omongan Winwin barusan. Sedangkan Doyoung, ia memalingkan wajahnya ke sembarang arah dan enggan menatapmu juga Winwin.

"Doyoung." panggilmu setelah berhenti dari 'kegiatan' tadi.

"Ayo pulang." ucap Doyoung dan meraih tanganmu. Tanpa berpamitan pada Winwin ia menarikmu keluar dari ruang pertemuan. Kamu sempat membungkukkan badan sebelum berbalik dan berjalan cepat menyamakan langkahmu dengan Doyoung.

"Doy," panggilmu.

"Doyoung!"

Doyoung menghembuskan nafasnya dan berhenti melangkah. "Apa?" tanyanya malas.

"Jangan ngambek dong, masa kita kesini buat bulan madu tapi kamu malah ngambek kaya gini." katamu. Doyoung menarikmu keluar dari gedung besar itu dan membawamu kemobil kalian.

"Doyoung ah, jangan kaya gini terus dong. Kamu ngambekin apa sih?"

Doyoung masih bergeming. Menatap lurus kedepan setir tanpa menyalakan mesin mobilnya.

Marriage Life : with DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang