⚠️this is so cringe and full of cheese
Tok tok
"Makan siangnya," katamu setelah mengetuk pintu ruangan Doyoung. Nampak seorang pria dengan jas hitamnya sedang berkutat menatap layar komputer. Kamu menyunggingkan senyuman dan melangkah masuk.
"Doy, makan dulu. Ini aku bawain." katamu sambil meletakkan sebuah nampan diatas meja.
Doyoung menoleh dan mengusap wajahnya menggunakan sebelah tangan. Menatapmu dengan berbinar dan mendekatimu yang sedang duduk diatas sofa.
"Ayo makan!" perintahmu lagi karena Doyoung tak kunjung menyantap makanannya melainkan memeluk tubuhmu dari samping.
"Iya sayang, sabar. Lagi ngisi batrai juga." balas Doyoung dan menggeser mendekat mangkuk dihadapannya.
"Ngomong apa sih??" tanyamu bingung dan mengikuti Doyoung mengambil mangkuk yang berisi sup rumput laut buatanmu pagi tadi.
Doyoung mengunyah dan menelan makanan dimulutnya. "Lagi meluk istri buat ngilangin capek, tapi malah dimarahin." katanya sambil mengerucutkan bibir.
"Yatuhan, Doyoung. Siapa yang marahin kamu??" katamu mencoba bersabar. Doyoung tertawa sambil memperhatikanmu yang sedang kesal.
"Sayang, kok kamu keliatan pucat? Kamu sakit?" raut wajah Doyoung berubah menjadi cemas.
Kamu menggeleng. "Aku gapapa." balasmu.
Kamu menyeruput kuah sup namun tiba-tiba saja perutmu terasa mual sehingga menghentikan pergerakanmu. Doyoung dengan sigap memegang kedua bahumu.
"Kamu kenapa hey???!" tanya Doyoung panik melihat kamu yang memegangi perutmu.
"Mual, Doy." balasmu singkat. Kamu berusaha berdiri dan berjalan kekamar mandi. Doyoung dengan cepat mengikutimu dan membopong tubuhmu. Kamu memuntahkan isi lambungmu begitu tiba ditoilet. Doyoung membantumu dengan cara memijit tengkuk belangkangmu dengan perasaan cemas.
"Udah?" tanya Doyoung setelah kamu selesai membasuh mulutmu. Tubuhmu terasa lemas sekarang. Doyoung mengerti, dengan sigap ia kembali membopongmu ke sofa.
"Sayang." panggil Doyoung setelah mendudukkanmu diatas sofa ruang kerjanya.
"Hm?" gumammu sambil menatap kedalam manik mata Doyoung. Doyoung memberi jeda sebentar sebelum menangkupkan telapak tangannya diwajahmu. Jempolnya membelai kedua belah pipimu."Kamu... Hamil?" tanyanya. Iris pekatnya bergerak perlahan memandangi seluruh permukaan wajahmu. Kamu bergeming. Otak besarmu masih mencerna rentetan kalimat yang Doyoung lontarkan barusan. Membuat mulutmu bungkam seakan bingung harus menanggapinya seperti apa.
"Sayang?" kata Doyoung seketika membuyarkan lamunanmu. Kamu terkesiap dan menundukkan kepalamu.
"A-aku, gatau...." balasmu. Doyoung menghembuskan nafasnya dan meraih dagumu supaya menatapnya. Ia kembali menujukan titik fokus matanya padamu. Seolah menunggumu bersuara.
Kamu menghela nafas panjang sebelum membalas balik tatapan Doyoung. "Seminggu setelah kita pulang dari China, aku sering pusing..."
Kamu memejamkan matamu sebentar dan membukanya kembali. Nampak raut wajah Doyoung yang menurunkan alisnya. Tersirat rasa bersalah disana karena tidak mengetahui fakta yang kamu ucapkan.
"...awalnya aku pikir aku hamil, tapi sehari setelahnya aku udah gak merasa pusing lagi. Aku gak berani cek karena takut ngecewain kamu."ujarmu pelan.
Doyoung tidak mengatakan apapun melainkan mengangkat kedua pahamu agar berada dipangkuannya. Kamu sedikit tersentak namun dengan cepat Doyoung memelukmu. Menyalurkan perasaanya melalui sebuah dekapan hangat.
Kamu membalas pelukan Doyoung tak alah erat. "Pulang nanti kita ke dokter kandungan, ya." kata Doyoung sambil mengusap punggungmu. Kamu mengangguk patuh.
Doyoung merenggangkan jarak tubuh kalian dan menatapmu sekilas sebelum menyatukan bibir kalian. Matamu terpejam meresapi gerakan bibirnya yang mendominasimu. Kamu memegang rambut belakang Doyoung ketika ciuman kalian berubah menjadi sedikit panas.
"Pak Doyoung ini tema untuk karn—Astaga!" Yuta yang baru saja masuk kedalam ruangan Doyoung tanpa mengetuk pintu berhasil membuatmu dan Doyoung terperanjat.
Tubuhmu seakan kaku untuk bergerak sehingga kamu dan Doyoung masih bertahan diposisi yang sama sedangkan Yuta menatap kalian berdua dari ambang pintu.
"Ekhm, kayaknya nanti aja. Maaf mengganggu kalian, silahkan dilanjutkan." ujar Yuta sebelum berbalik badan dan keluar dari ruangan Doyoung.
Doyoung mendengus sebal. Masih terpampang dengan jelas ekspresi menyebalkan Yuta tadi.
"Gimana?" tanyamu ketika Doyoung masuk kedalam ruangan tempatmu terbaring dengan infus ditanganmu.
Doyoung tersenyum lebar sambil mengusap suraimu. Sebelah tangannya lagi ia gunakan untuk menggenggam telapak tanganmu. Doyoung memajukan wajahnya dan menciumi keningmu penuh kasih sayang.
"Anak kita kembar." gumam Doyoung disela kecupan-kecupannya didahimu. Kamu tidak dapat menahan rasa bahagiamu. Kamu menangis haru dan memeluk bahu Doyoung.
"K-kembar?" tanyamu lagi tak percaya. Doyoung tersenyum sambil mengangguk. Tangannya yang mengusap suraimu bergerak turun untuk menghapus butir air mata bahagia dipipimu. Kemudian mengecup pelan kedua kelopak matamu.
"Makasih banyak sayang. Akhirnya usaha kita membuahkan hasil." kata Doyoung.
Kamu lagi lagi hanya mampu menganggukkan kepala. Masih terlalu takjub akan hadiah yang Tuhan titipkan kepada kalian.
"Kalian baik-baik ya disana." kata Doyoung mengusap perut ratamu.
Hasil tes menunjukkan bahwa kamu telah mengandung sejak dua bulan yang lalu. Kamu tidak menyangka Tuhan akan mengabulkannya secepat ini. Begitu juga Doyoung, ia tak henti-hentinya mengucapkan kalimat syukur didalam hati.
Cklek
"Kakak!" seseorang berteriak diambang pintu dan ternyata adikmu, Jeno. Diikuti ibu dan ibu mertuamu dibelakangnya.
"Udah isi aja, ibu ikutan seneng." kata Ibumu sambil menyingkirkan rambut yang menghalangi dahimu.
"Mama juga! Duh, Doyoung kejar rencana banget." timpal Ibu Doyoung sambil menepuk bahu Ibumu. Tak lupa dua orang Ibu paruh baya itu saling tertawa bahagia.
Kamu dan Doyoung tersenyum melihat hal itu. Kamu melirik Jeno yang sedang menatap layar ponselnya. Seakan sadar diperhatikan olehmu, Jeno menutup ponselnya sambil tersenyum aneh menatapmu dan juga Doyoung.
"Jadi... Oleh-oleh buat Jeno dari China, ini ya? Hehe."
✖✖✖✖✖

KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Life : with Doyoung
Fanfictionft. nct doyoung [17+] ⇛ BAHASA ↬Jadi istri boss sendiri itu ga susah kok. ⚠cheesy & cringe ©2019 by dyna-ssi