02| Anak magang durjana

797 88 119
                                        

Siapa bilang warnet om sosro cap kaki embrio ini cuma warnet abal-abal? Wes gak-

Salah lagi maksudnya.

E tapi nih ya, walau cuma bermodal cap kaki embrio yang gimana bisa itu di cap sama sebuah embrio ini udah ada sertifikatnya. Taraf Seerte pula, kurang hebat apa om sosro kita yang satu ini-

"Gue tampol sini. Kalau lo mati gue sembeleh ya. " ujar Soraru yang ngeliat kegajean deskripsi di atas.

Ya atuh santuy kali sor- kagak bakal di gusur ini warnetnya. Gak kemana-mana.

Oke, tanpa berlama-lama lagi.

Mari gan melimpir sebentar ke salah satu seonggok makhluk yang katanya magang di tempat beginian.

"Kak Satomi, kak Satomi kapan lulus?"

"Jumat depan."

"Wah Kak Satomi pinter ya, 5 tahun udah mau lulus aja-"

"Gocengan dua."

"Oh iya kak, kakak kok tertarik di tempat begini sih?"

"Rambut Jakurai ngait di tiang bendera."

"Oh... Jadi gitu."

S3 BAHASA TRANSLASI.

Yang jelas, sekarang Riinu lagi ngeprint tugas sambil sapa-sapa lenjeh sama Satomi yang mukanya kek keset buluk belum di setrika.

"Gimana hari pertama nya?" tanya Soraru yang dari tadi cuma rebahan manja bersama hanpen kesayangan di pojokan deket wc.

Katanya biar deket kalau ada panggilan alam.

"Naikin gaji pokoknya pak. Saya gak mau tau."

Ucapan singkat, padat dan gajelas itu membuat Soraru diam seribu mantan-

Hilih belagu.

"Cih, baru segini aja udah lemah."

Soraru cuek dong guys. Belum tau aja tekanan batinnya bakal di mulai waktu sore menjelang malam.

Maklum orang yang gak bisa ngebedain waktu siang dan malam suka mampir tengah malem terus ngerusuh di warnetnya.

Nah kalau udah siang kayak gini, ya paling di recokin anak esde kek tadi. Ya, level menengahnya sih sama hal yang gak terduga-

"Permisi..."

"Gembel dilarang masuk."

Itu si Daisu, baru aja dia injek keset welcome dengan nyaman udah di hadang sama wall Maria versi mini-

"Cih, om sor kok pelit."

"Bukan pelit, lu belum bayar warnet yang bulan lalu."

"Emangnya berapa sih om?"

Songong nih sate demit satu- untung gw kasian kan ya-

"2.500.000 yen. Bayar tunai."

Merinding lah bulu ketek kao itu mendengar duit segede gaban di ucapin dengan santuy.

"Ka... Kalau bayar setengahnya-"

"Gak ada setengah-setengah, cukup hati dia aja yang setengah-setengah ke gw."

Dih baper anyink.

"Ayolah om, belum gajian aku ni!"

"Gajian apaan bangsad lo kan masih esema! Makanya jangan ngejudi mulu, mending ikut pengajian Mamat sana! Sekalian ajak Kia biar tobat!"

"KOK GUE SI!?"

Kia yang lagi ngewarnet santuy langsung keluar, protes. Ga tau apa ya ini tu lagi fase melupakan tugas.

WarnetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang