Didalam basecamp keduanya, Sandi beristirahat, sesampainya dia disana Dia langsung duduk sejenak sambil meminum Teh hangat segar yang telah disediakan Oleh Kak Zahroh.
"Sungguh nyaman ya...." Seru Sandi Tersenyum
"Ya" Jawab Kak Zahroh singkat
"sudah ya...aku pergi, aku ingin menemui yang lainnya dibasecamp pertama, aku yakin mereka pasti seddang berkumpul disana" Serunya
"Oh...baiklah"
"Maaf ya Kak, Aku tak bisa lama"
"Ya.....aku paham kok"
"Okay aku pergi ya....bye" Seru Sandi melambaikan tangannya
"Bye....." Jawab Kak Zahroh sambil melambaikan tangannyaSandi langsung menaiki sepedahnya dan langsung mengkayuh sepedahnya itu pergi menuju basecamp pertamanya.
*****
"Okay......orang yang ditunggu – tunggu telah datang bro....!" Seru Dias tersenyum melihat Sandi datang, Sandi hanya tersenyum karnanya lalu menyalami mereka semua.
"Bagaimana hari ketujuhmu disekolah barumu bro?" Tanya Kak Reza
"hmz....Bertambah seru dan menyenangkan bro!" Jawabnya sambil tersenyum
"Wih....gila! kok bisa?" tanya Aping yang dari tadi duduk diujung sana.
"Tentu saja bisa, karna ada sesuatu misi untukku yang sangat menantang" Jawabnya kembali tersenyum
"Hah! Apa itu San?" Tanya Aping lagi
"Ada Seseorang yang menantangku dan meremehkanku" Jawabku tersenyum
"Apa? Siapa?" Tanya mereka kompak
"Santai bro! Aku tak apa kok!" kataku
"Siapa memangnya San?" Tanya Kak Reza sambil menepuk pundak Sandi
"namanya Rafi, dia mempunyai tiga orang pengikut." Jawab Sandi santai
"lalu apa yang terjadi?" Tanyanya lagi
"mereka menggerebekku karna gaya santaiku yang membuat mereka jengkel" jelasnya lagu, semua mengangguk
"Wow...wow...wow....berani sekali Dia San....ingin diberi pelajaran mungkin" Tambah Feri ikut gabung ketopik pembicaraan mereka, Sandi yang mendengarnya hanya tersenyum.
"Okay.... apakah mereka berhasil?" Tanya Dias penasaran
"ya, Dia berhasil membuatku terluka ini" dibibirnya "Tapi aku lebih berhasil .....syukurnya"
"Sudah kuduga" Jawab Feri kembali duduk
"Tapi dia terluka karna aku terlalu kasar membantingnya ketumpukan meja dan bangku digudang Sekolah" Jawabnya
"Baguslah, itu akan menjadi pelajaran baginya, bahwa diatas langit pasti ada langit." Jelas Dias mengambil kesimpulan, Tapi Sandi menggeleng
"Memang benar, tapi karna itu mungkin dia semakin benci denganku" Jawab Sandi lagi
"Sombong sekali dia, dia tak mau mengakui kekalahannya." Jawab Feri kesal, Sandi kembali menggelengkan kepalanya.
"Aku tahu, tapi apapun yang terjadi aku harus bisa selalu mengontrol emosiku dan melawannya, aku tak ingin menyakiti siapapun." Jawab Sandi menunduk dan menggepalkan tangannya.
"Tenang kamu pasti bisa." Jawab Kak Reza sambil memegang pundak Sandi
"Ya, kamu jagonya dalam hal itu, aku yakin kamu pasti bisa melakukannya" Tambah Feri sambil mengisap rokoknya, Sandi menggeleng dan tersenyum
"lalu misi yang menantangnya apa?" Tanya Dias heran
"membuatnya sadar dan menjadi baik"
"Hey, tunggu dulu, bukannya iitu tidaklah mudah?" Tanya Aping memperkirakan hal itu, sandi tersenyum dan menaikan alisnya.
"Nah....itulah yang menantang"
"San....san...." Seru Kak Reza sambil menggelengkan kepala dan tersenyum
"itu memang sangat menantang, tapi jangan gegabah, sepetinya orang itu tidaklah mudah disadarkan, dia benar – benar licik" Seru Kak Reza berdiri membelakangi Sandi dan lainnya
"Ya, aku akan berusaha agar selalu waspada"
"Baiklah, aku senang dan berusaha membuat orang sadar untuk berjalan dijalan yang benar"
"Terima kasih" Jawab Sandi tersenyum
"Ayo, kedalam, ada makanan ringan dan kopi kapucino kesukaanmu menunggu" Seru Kak Reza mengajak Sandi kesuatu ruangan
"ya" Jawab Sandi tersenyumMereka bercanda tawa sambil menikmati hidangan yang dihidangkan pada sore hari itu dengan senang hati.
*****Malam itu bulan bersinar indah ditambah dengan khiasan bintang yang bersinar indah, anak – anak gang Light Angle berkumpul dihalaman dibasecamp keduanya.
Mereka bernyanyi, memainkan gitar, gendang, dan menyalakan Api, mereka sedang bersenang – senang bersama sambil memanggang Ikan yang didapati Kak Reza tadi pagi.
"Alhamdulillah, Semenjak kita berubah menjaddi baik dan menolong orang – orang yang kesusahan dan menegakan kebaikan, kita selalu beruntung, kita mendapatkan rezeki dari allah dan kita harus bersyukur."Seru Kak Reza berdiri didepan Anggota gang Light Angle.
"Dan semua itu berkat Sandi" Tambah Kak Reza kembali sambil melirik kearah Sandi, dan semua Anggota Light Angle pun ikut meliriknya.
"Tunggu dulu Kak!" Cegah Sandi sambil berdiri, menahan perkataan Kak Reza.
"Ya, Sandi"
"Maaf lancang memotong perkataanmu Kak, tapi aku hanya ingin meluruskan perkataanmu yang sedikit melenceng" Jelas Sandi Berhenti sejenak.
"Memangnya ada yang salah?" Tanya Kak Reza tak paham
"Tentu saja, dan bagi yang mengetahui hal ini pasti bisa dikatakan masalah yang serius." Jelas Sandi
"Oh..... memangnya perkataan yang mana?" Tanya Kak Zahroh yang duduk didepan para gang wanita Light Angle.
"diperkataanya yang mana berkata bahwa " Semua Rezeki dari ini adalah dariku"
"eh....tapi benarkan?" Protes Dias
"Ya....memang, bisa dikatakan seperti itu, akan tetapi.... dia berkata bahwa semua itu berkatku, padahal bukan, itu semua berkat Allah memalui perantara diriku ini" Jelasnya lagi
"Memang apa bedanya?" Tanya Dias Polos.
"Tentu saja beda, Karna perkataan yang dikatakan Kak Reza itu seakan – akan semuanya berkatku tanpa bantuan Allah atau bisa dikatakan terlalu melebih – lebihkan keberadaanku dan itu tak bisa dikatakan Musyrik kecil" Tambah Sandi kembali.Semua mengangguk paham, Kak Reza yang mendengar itu jadi merasa takut dan Khawatir
"Sandi! Jikalau begitu, aku musyrik donk?" Tanyanya Sambil menunjuk dirinya sendiri, semua yang mendengar itu menjadi terkejut, lalu melihat kearah Sandi mereka ingin tahu jawaban dari pertanyaan Kak Reza. Sandi hanya tersenyum, Diatahu apa yang harus dia sampaikan untuk pertanyaan ini, karna ini sama seperti dulu ketika dia berkata seperti itu tapi Bintang menahannya, dia memberi tahu diri Sandi itu salah, jadi dia langsung terkejut sama seperti Kak Reza, wajar saja siapa yang tak terkejut apabila dikatakan musyrik oleh seseorang, dan saat itu dia juga menanyakan hal yang sama dengan Kak Reza.
"Tenang dulu! Dengarkan ini bahwa rasulullah bersabda" malaikat mengangkat penanya atau bisa dikatakan tidak mencatat amal dari seorang hamba allah apabila 3 perkara : orang yang tidur sampai dia bangun, kedua seorang yang bodoh sampai tahu, Orang gila sampai dia berakal." Jelas Sandi mengingat apa yang dia ketahui tentang hal ini
"Lalu apa hubungannya dengan pertanyaan Kak Reza?" tanya Feri yang duduk diujung sana.
"Tunggu dulu! Aku belum selesai menjelaskannya, simak dengan baik!" Jawab Sandi lagi.Susana menajdi hening seketika, semuanya terfokus kepada sandi, dan sangat penasaran dengan penjelasan yang akan Sandi berikan pada mereka akan hal itu
"Jadi begini, Hadist tersebut menjelaskan bahwasannya malaikat pencatat amal bahwasannya malaikat pencatat amal baik dan buruk mengangkat penanya atau tak akan menulis kelakuan Hamba Allah dalam 3 syarat : satu bagi orang yang tidur sampai dia bangun, kedua bagi orang yang bodoh atau tidaktahu sampai dia mengetahui, dan yang ketiga adalah bagi orang gila sampai diberikan akal, nah...yang kedua inilah yang bisa dibilang sebagai orang yang jahil yang mana bodoh atau tidak tidak tahu apa – apa." Jelasku dengan begitu detailnya.Semua terdiam masih belum paham dengan apa yang dijelaskan Sandi. Kecuali seorang wanita yang kecil berkaca mata, dia tersenyum sambil membenarkan kaca matanya
"Masuk akal sekali, jadi maksud atau inti dari penjelasan Sandi adalah dosa Kak Reza diampuni karna pada dasarnya dia memang tidak tahu maka dari itu dosanya dimaklumi dan diampuni oleh allah." Jelas wanita berkacamata itu, Sandi tersenyum, begitu pun yang lainnya karna paham akan hal itu."Nah...jadi tenang bro! Kamu tak berdosa" Seru Ferimenghampiri Kak Reza lalu menepuk pundak Kak Reza.
"hahaha, ya" Jawab Kak Reza sambilmengelus dadanya.
"hey, tapi ingat satu hal, dengan begini kalian tahu hukumnya bicara sepertiitu, jadi jika kalian melakukannya untuk kedua kalinya atau seterusnya, kalianberdosa"Jelas Sandi lagi
"tenang saja San.....kita paham kok akan hal itu" Jawab Dias dengan penuh gaya
"okay" Jawab Sandi tersenyum dan mengangguk.
"Baiklah, hari sudah larut, mari mulai membakar ikannya dan segera memakannya,besok kita masih punya aktivitas yang harus kita lakukan semaxsimal mungkin agar dapat hasil yangsangat memuaskan ditiap harinya" Jelas Kak Reza mengingatkan seluruh anggotaLight Angle gang yang mana sudah dia anggap seperti keluarganya sendiri.
"Ya" Jawab mereka kompak dan penuh semangat, lalu berdiri dan bersiap untukmemanggang ikan yang didapati Kak Reza itu, mereka melakukannya dengan senanghati dan gembira.
YOU ARE READING
Fighta Lova
Teen Fiction"Rifda bagaimana jika aku perrgi" Tanya Sandi tiba - tiba "Maksudmu?" Tanya Rifda heran "Bagaimana jika aku pergi meninggalkanmu untuk selamanya?" Tanyanya lagi, spontanitas pertanyaan itu membuatnya sedih dan bahkan menangis, bayangkan jika kamu s...