Sandi sudah siap untuk berangkat ke Sekolah, Buku pelajaran sudah dibereskan didalam tas, semua pekerjaan Rumah sudah dituntaskan olehnya dengan senang Hati, Pakaianpun sudah rapih, Sandi langsung pamit pada Teh Nufus untuk berangkat ke Sekolah dengan segera, Sandi menaiki Sepedahnya dan langsung pergi, tapi sebelumnya Dia berhenti dipinggir jalan ditempat penjual Nasi uduk, Dia ingin sarapan sejenak.
*****
Selesai sarapan Sandi langsung membayar uduk itu dan kembali menaiki sepedahnya, tapi ketika dia ingin Mengkayuh Sepedahnya ada seorang yang mencegahnya, Kak Zahroh berdiri didepannya menahannya untuk pergi.
"Aih....Kak! Kenapa?" Tanya Sandi heran
"Tidak....kebetulan saja melihat kamu, jadi aku samperin deh" Jawabnya tersenyum manis, Sandi menggeleng dan tersenyum
"Hmz....yasudah, aku mau berangkat nih, mau ikut?" Tanya Sandi sambil menaikan alisnya.
"tidaklah, aku lebih senang jalan sambil olahraga pagi" Jawabnya
"Hmz....bener nih tak mau? nanti nyesel loh!" Seru Sandi tersenyum
"ya, bener, aku lebih senang jalan dari pada naik sepedah ataupun sekalian Olahraga pagi" Tambahnya sambil berjalan , Sandi mulai menggowes Sepedahnya perlahan agar dapat menyamakan dengan langkah Kak Zahroh
"Tapi aku ingin Kakak ikut denganku...." Jawab Sandi tanpa melirik kearah Kak Zahroh, dia tetap fokus dengan jalanan didepannya.
"Bagaimana jika aku tak mau?" Tanya Kak Zahroh memberhentikan langkahnya lalu menghadap kearah Sandi tangannya dilipat didepan dadanya, Sandi pun ikut memberhentikan sepedahnya, memandang Kak Zahroh
"Aku akan paksa agar kamu mau berangkat bersamaku" Seru Sandi langsung menggenggam tangan Kak Zahroh sambil menatapnya tajam dan tersenyum licik, Zahroh ikut tersenyum karnanya, bahkan sampai terkikik kecil sambil menggelengkan kepalanya.
"Hey...memaksa seseorang itu hukumnya haram loh...." Seru Kak Zahroh mengingatkannya tentang itu sambil melepaskan tangannya dari genggaman tangan Sandi
"Okay....okay....okay... kalau maksa tak boleh, jadi....aku akan pergi aja deh....jangan salahin aku ya....kalau aku jadi sombong" Serunya sambil memalingkan wajahnya.
"eh....kok?" Tanyanya kaget
"Iyalah...pikir aja geh...soalnya Kakak sombong sih...diajak berangkat bareng saja tak mau, sampe harus dipaksa mulu, dah dipaksa ttp aja tak mau" Keluh Sandi pura - pura sedih
"Eh....kok jadi sedih sih....okay...okay deh....kakak mau" Serunya pasrah
"YES" kataku senang dan penuh semangat
"Hmz....okay..okay...pintar ya....kamu mengelabui orang" Jawab Kak Zahroh tersenyum lalu naik keatas jalu Sepedah Sandi dan memegang pundak Sandi
"Nice, lets go" Jawab Sandi pelan, kemudian kembali mengkayuh sepedahnya menuju kearah Sekolahnya.*****
Mereka sampai diSekolah, seluruh murid yang sudah datang memperhatikan mereka, Khusunya para Wanita, wajar saja, Sandi yang biasanya pergi kesekolah dengan penampilan culun dan cupu, pendiam dan tak banyak gaya, rambut disisir rapih kearah samping kanan, dan sedangkan kini penampilannya berubah derastis, dia bagaikan artis yang baru saja membukit fansnya, karna perubahannya itu, dari gaya rambutnya yang Poni itu sampai kematanya, hidungnya yang mancungm dan penuh pesona, tapi disamping itu para wanita menjadi iri dengan Kak Sandi dan bahkan sampai berangkat ke Sekolah bersama. Mereka menuju keruang kelas kelas mereka masing - masing.
"Jangan lupa San! istirahat kutunggu dikantin" Seru Kak Zahroh pelan pada Sandi.
"Ya" Jawab Sandi pelan sambil mengangguk dan tersenyum padanya.*****
Sandi memasuki kelas dan terlihatlah Rafi dan gangnya yang sedang berkumpul diujung sudut kelas, Sandi tak memerdulikannya, dia langsung duduk dibangkunya yang mana dekat dengan mereka.
"Gila...bro....! liat anak cupu baru itu, kini gayanya semakin menjadi - jadi" Seru salah satu dari gang Rafi
"Iya, betul, penampilannya berubah derastis, apa ini dia yang sebenarnya? Sepertinya dia bukan orang yang pantas kita remehkan " Seru seorang dari mereka lagi
"HAHAHAH, gayanya saja yang keren tapi powernya kecil" Ejek Rafi kencang, semua gangnya tertawa
"Hey...hey...hey...sudah bukankah dia sudah menolongmu kemarin...dan mengalahkanmu sebelumnya, tapi mengapa tidak mengakui kekalahan saja" Jawab Rio tak senang dengan perkataan anak segangnya itu, Rafi yang mendengar perkataan Rio yang mana membela Sandi membuatnya sangat kesal dan jengkel pada mereka, Dia bangun dari bangkunya, berdiri menatap Rio tajam.
"Bangsat lo!" Teriak Rafi sambil meninju Rio dengan kencang, Rio tersungkur kelantai, dia hanya diam, dia tak tahu kekuatannya tak ada apa - apanya jika dibandingkan dengan kekuatan Rafi.
YOU ARE READING
Fighta Lova
Teen Fiction"Rifda bagaimana jika aku perrgi" Tanya Sandi tiba - tiba "Maksudmu?" Tanya Rifda heran "Bagaimana jika aku pergi meninggalkanmu untuk selamanya?" Tanyanya lagi, spontanitas pertanyaan itu membuatnya sedih dan bahkan menangis, bayangkan jika kamu s...