Didepan gedung tua bertingkah dua Sandi dan Rio berhenti, itulah tujuan mereka
"Tempat apa ini?" Tanya Rio heran sambil memerhatikan gedung tua itu,yang terlihat tak ada keistimewaan sedikit pun darinya.
"Menurutmu?"Tanya Sandi lagi
"hanya gedung tua yang sudah lama tak dipakai, dan tak ada istimewanya sedikitpun" Jawabnya Sandi tersenyum
"Salah, jawabanmu salah sekali" Jawab Sandi tersenyum sambil memasukan tangannya disaku celananya
"Aih....lalu apa?" Tanyanya tak percaya akan hal itu
"Ikutlah kedalam, maka kamu akan tahu sendiri jawabannya" Jawab Sandi langsung masuk kedalam gedung itu, Rio semakin penasaran dan masuk kedalam gedung itu mengikuti Sandi.
"Ini....." Seru Rio setelah melihat isi didalam rumah itu, matanya berbinar sampai tak bisa berkutit sedikitpun, dia terkesan dengan apa yang dia lihat saat itu.Sedangkan Sandi hanya tersenyum melihat ekspresi Rio yang terlihat terkesan dengan tulisan dan gambar didinding yang terlihat cool itu, dia juga teringat ketika pertama kali dia diajak oleh dias ketempat ini, hampir persis dengan Rio, ingin tahu bagaimana ceritanya dan gambar apa yang ada didinding itu? baca dicerita wattpad ini berjudul @THE ANGLE IN MAN.
"YA....seperti yang kamu pikirkan ini adalah tempat hiburan untuk orang remaja dan dewasa seperti kita dan rata - rata orang yang datang kemari hanya ingin menghabiskan waktu untuk bersenang - senang dan tak punya tujuan hidup yanbg haqiqi" Seru Sandi detail, Rio terkejut mendengar penjelasan Sandi , dia langsung mengelaknya tapi Sandi langsung melanjutkan penjelasannya.
"Tunggu dulu! aku belum selesai menjelaskan." Tahan Sandi berhenti sejenak.
"Kita kemari bukan itu tujuannya" Tambah Sandi lagi, Rio bertambah rasa tidak kepahaman atas semua perkataan Sandi .
"Ayo naik!" Seru Sandi sambil menaiki tangga, Rio masih terdiam.
"Kenapa?" Tanya Sandi heran
"Tidak" Jawabnya menggeleng berusaha untuk menghilangkan negatif thinkingnyaRio mengikuti Sandi, ketika sampai diujung anak tangga mereka melihat sebuah pintu kayu yang bertempelan kertas selembar bertulisan " dilarang masuk selain anggota"
Rio bertambah khawatir dan negatif thinkingnya kembali menghantui pikirannya itu.
"Aduh......sepertinya Sandi akan menjebakku." Serunya dalam hati.
"San....sepertinya firasatku berkata bahwa kita harus pergi dari tempat ini deh" Ajaknya sambil memegang lengan Sandi, Sandi menaikan alisnya seperti biasa.
"Slow...down.....! i know it's will be fun" Jawab Sandi dengan senyuman Khasnya.Sandi langsung membuka pintu dan menarik tangan Rio untuk masuk keruangan itu bersama - sama.
Mata Rio terbelalak, mulutnya menganga, dia tak percaya dengan apa yang dia lihat saat itu, pemandangan 3 dimensi ditembok ruangan itu berupa hutan, pantai, pegunungan dan lain - lain.
"San....apa aku sedang bermimpi?" tanyanya masih tak percaya dengan apa yang sedang dia lihat.
"Tentu saja tidak, it's real bro!" Jawab Sandi dengan penuh senyuman bahagia.
"Wow...it's amazing san" Seru Rio tak percaya dengan itu.Ternyata suara mereka terdengar oleh semua anggota light angle yang berada disuatu ruangan, mereka keluar untuk melihat siapa yang membuat kebisingan dibasecampnya itu
"Hey...hey...hey.....sepertinya ada orang asing nih" Seru Feri sambil bertepuk tangan
"Sorry, aku yang mengajaknya kemari" Jawab Sandi sambil mengangkat tangan sepundahknya, semua mata tertuju kearah Sandi sejenak lalu kembali memandang Rio.
"Siapa namamu?" Tanya Feri menintrogasinya
"Muhammad Rio" Jawabnya berusaha dengan sopan, feri mengangguk.
"Sepertinya wajahmu tak asing....." gumamnya sambil memutari Feri dan memegang dagunya, Kak Reza menggelengkan kepalanya melihat satu adiknya yang tak sopan pada tamunya, dia langsung menarik Feri kebelakang.
"Sorry kalau salah satu dari kami tak sopan, kami hanya waspada akan orang yang baru kami kenal" Jelas Kak Reza sopan sambil tersenyum.
"Ya, tak apa, Aku paham kok" Jawab Rio ikut tersenyum
"Oh ya, ngomong - ngomong siapa namamu tadi?" Tanya Kak Reza lagi
"namaku" Muhammad Rio" Jawabnya tersenyum.
"Ya....perkenalkan namaku Ahmad Reza ketua didalam kelompok atau gang ini kamu bisa panggil aku dengan kak Reza" Jelasnya sambil mengulurkan tangannya
"ya, kak Reza"
"Okay, semuanya dengarkan sekarang Rio sudah menjadi bagian dari kita, jadi janganlah sungkan dengannya" Seru Kak Reza sambil melihat kearah yang lainnya.
YOU ARE READING
Fighta Lova
Teen Fiction"Rifda bagaimana jika aku perrgi" Tanya Sandi tiba - tiba "Maksudmu?" Tanya Rifda heran "Bagaimana jika aku pergi meninggalkanmu untuk selamanya?" Tanyanya lagi, spontanitas pertanyaan itu membuatnya sedih dan bahkan menangis, bayangkan jika kamu s...