Halaman Ketiga

23 4 0
                                    

7 Mei 2012 adalah hari dimana Yedam pertama kali menginjakkan kaki di 'rumah baru'nya. Tangannya tak lepas digenggam oleh seorang pria paruh baya sejak Yedam meninggalkan rumah lama nan besar, pun meninggalkan kawananannya.

Yedam gugup, perasaan takut kembali menjalar keseluruh pikirannya. Di rumah barunya, wangi bolu panggang adalah hal pertama yang ia ingat, karena berhasil menusuk indra penciumnya. Baru kemudian matanya menangkap seorang wanita bercelemek yang sedang sibuk menghias bolu yang sudah dilapisi cream. Kue tart? batin Yedam saat itu.

Wanita bercelemek itu belum menyadari kehadiran Yedam dan Pria disampingnya. Pria tersebut kemudian bertanya, "Yedam suka tart?" yang tak sanggup dijawab Yedam namun mampu mengalihkan konsentrasi wanita tadi.

Berbeda.
Yedam berharap mereka berbeda.
Yedam berharap ekspresi bahagia yang ditunjukkan wanita itu saat pertama kali melihatnya tak luntur seiring Yedam menjadi bagian mereka.
Yedam berharap genggaman tangan pria disebelahnya pun tak lepas ataupun membawanya balik ke rumah lama nan besar.
Yedam berharap rumah barunya ini menjadi akhir dari segala ketakutannya dibawa pergi dan kembali.

7 Mei 2012, Yedam kembali memanjatkan doa khususnya. Namun kali ini berbeda, ia memanjatkan doanya tepat sebelum lilin diatas tart dihadapannya ia tiup. Yedam berdoa,

semoga pada 7 Mei di tahun berikutnya ia tetap dapat memanjatkan doa serta meniup lilin bersama pria dan wanita yang berada disisinya kali ini, di rumah ini, di hari ulang tahunnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 13, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Catatan WatanabeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang