Sekarang aku sedang merebahkan diriku di kasur hotel. Koran tadi sudah ku beli. Satu kesimpulan yang kutemukan:dypta adalah seorang pewaris perusahaan yang bernama stew ya aku tidak perlu mencari perusahaan stew di google karena aku sudah tahu apa itu perusahaan stew.
Ya perusahaan yang sangat kaya, terkenal dan barang" yang perfect nan mahal dan elegan itu lah ciri dari perusahaan tersebut. Generasi ke genarasi pun memiliki bakat yang bagus dan ya jangan salah muka mereka sangatlah memikat. Setahu ku pewaris Stew itu sangat dingin, tapi banyak digandrungi bukan hanya karena tampan tapi karena ya harta.
Aku masih menatap langit² kamar saat aku memejamkan mata.
"Dingin, hey susu coklat mu habis let?" suara yang tak asing terdengar dari luar kamar.
Aku pun keluar dan ku temukan sang pewaris yang sedang hilang itu menatap ke arah ku dengan tatapan bertanya.
"Tidak habis ku rasa" aku pun berjalan.
Saat ku mengecek, sial! Susu coklat ku habis. Aku pun menatap Dypta.
"Kau ingin roti bakar?" tanyaku
"Bagaimana kalau sup?" jawabnya.
"Baiklah akan ku buatkan kau sup"
Aku pun mulai membuat sup. Aku bingung sedari tadi Dypta hanya melihat ku membuat sup biasanya dia akan pergi meninggalkan ku di dapur dan beranjak menonton tv tapi sekarang mengapa tidak?.
Tiba-tiba dia memelukku dari belakang ya memeluk pinggang kecil ku. Jantung ku berdugup aku berusaha tetap fokus dengan masakan ku.
Akhirnya setelah selang beberapa menit sup itu pun selesai dan Dypta memakannya.
"Hey" aku akhirnya berani menegurnya.
"Ya?"
"Mengapa kau menghilang?"
"Menghilang dimana?"
Jelas terpampang raut bingung dari wajahnya.
"Di dunia ku"
"Ohhh selidiki saja dulu setelah penyelidikan mu selesai baru akan ku ceritakan kisah asli ku" jawabnya.
Aku pun menghela nafas. Bukan itu jawaban yang aku inginkan tadinya aku menginginkan dia menjawab mengapa dia menghilang lalu bercerita tentang hidupnya dan ya selesai! Aku dan Kanaya tinggal kembali ke Indonesia tapi nyata nya Dypta masih merahasiakan itu.
"Yasudah aku mau ke kamar, nanti jika sudah selesai taruh saja piringnya di wastafel dan matikan seluruh lampunya, lalu masuk ke kamar. Good night" aku pun memerintahnya dan menutup perintahku dengan ucapan selamat malam dan tentu aku mengacak rambutnya.
"Heem aku akan lakukan jika aku ingat, night" menjengkelkan! jika dia ingat?pokoknya dia harus ingat!.
"harus ing---eumh---" saat aku ingin memarahinya dia tiba tiba melumat bibirku.
"Iyaiya aku ingat let ingat, jangan marah mulu" katanya.
Aku diam tertegun melihatnya aku tidak percaya dengan apa yang baru dia lakukan.
"I -itu f-frist kiss ku dyptaaaaa" teriakku.
"Ya itu juga frist kiss ku, salah kan bibirmu itu terlalu cherry dan berwarna pink membuatku ingin melumatnya dan saat ku mencicipi rasanya manis jadi sepertinya aku ketagih---"
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Let You Go
RomanceAku mencintai seorang lelaki dia baik, tampan, humoris dan juga romantis, tetapi aku bingung dengan wajahnya yang selalu pucat sampai akhirnya aku mengetahui satu rahasia terbesarnya yaitu.... Sudahlah, lebih baik kalian membaca kisah ku dengannya...