Ch-1 Meet Him

60 22 54
                                    

Huft...
    hari ini adalah hari yang melelahkan bagiku, bagaimana tidak melelahkan? hari ini adalah pelajaran olahraga, aku sangat lemah dengan olahraga tidak tahu mengapa. Tadi pula aku baru menabrak pocong, saat aku buru-buru ke kelas pocong sialand itu tidak aku lihat lalu aku menabraknya ya memang konyol.

   
    Aku memang gadis indigo, menjadi anak indigo itu menjengkelkan, aku pernah disukai tuyul gila memang aku membenci Tuyul itu aku terus berdoa agar tuyul itu pergi dan untungnya dia pergi, Akupun pernah dikasih makanan oleh Kuntilanak dan baru kusadari bahwa itu adalah sesajen, itu beberapa pengalaman gila ku.

    Baiklah, aku akan memperkenalkan diriku, aku Violeta Arsha Van Mosch seorang gadis berusia 19tahun yang sedang sibuk berkuliah, aku berdarah belanda-indonesia, ayahku berasal dari belanda sementara bundaku berdarah sunda, aku biasa dipanggil Vio,Viarsh dan biasa dipanggil keluarga ku dengan sebutan "Iol".

    Tentang pendidikan aku berkuliah di salah satu Universitas terkenal di Indonesia, aku tinggal di Jakarta bersama orang tua ku tapi mereka sibuk bekerja jadi biasanya aku hanya bersama pembantuku yang biasa ku panggil "bibi". Kekasih? Ah maaf, aku tidak punya, tidak ada lelaki yang bisa menarik perhatianku, Kesepian?pasti tapi mau bagaimana lagi?ini jalan hidupku.

***

    Siang ini, aku baru pulang kuliah.

    "Assalamualaikum biii, Iol pulanggg" teriakku saat membuka pintu.

    "Iya non, makan dulu nih"

    "Nanti aja ganti baju dulu."

    Aku menaiki tangga menuju kamarku. Ntahlah aku merasa ada yang berada di kamarku, siapa? Pembantu? Ah tidak mungkin jarang sekali pembantuku memasuki kamarku.

    Aku membuka pintu dan...

    Aku terkejut, aku melihat ada seorang lelaki berpostur tubuh tinggi, wajah pucat dan tampan.

    Jantungku berdegup dengan cepat, mataku membelak tak percaya.

    "M-maaf a-aku t-tidak s-sengaja k-kesini" katanya sambil menunduk seperti dia tau apa fikiran ku.

    "E-eh iya gapapa" kataku gugup.

    Aku memasuki kamarku, Rapih, satu kata yang tepat untuk situasi saat ini, sepertinya lelaki misterius ini membersihkan kamarku karena seingat ku saat aku meninggalkan kamar, kamar ini sangat berantakan tapi sekarang menjadi rapih.

    Aku menaruh tas ku disebelah meja belajarku, lalu ku berjalan menuju kasur berniat untuk duduk.

    
     Saat aku duduk aku melihatnya yang sedari tadi memperhatikanku.

      "Sini duduk" aku menepuk kasur mengisyaratkan untuk dia duduk di sebelahku.

    Dia pun menurut dan duduk.

    "Siapa namamu?" tanyaku.

    "Pradypta stew" jawabnya.

    "Asalmu dari mana?"

    "Dari rahim ibuku e-eh tidak dari tuhan"

    Aku terbelak, itu sangat lucu tidak tahu mengapa aku tertawa, tapi sepertinya dia sengaja melawak karena saat ku tertawa dia tersenyum.

    "Biar ku tebak kau pasti lahir di rumah sakit tepat di kasurnya kan?" tebakku.

    "Ya!betul sekali!" jawabnya.

    Kami tertawa bersama, aku bahagia hari ini, lelahku tergantikan dengan bertemu dengan pradypta.

    "namamu siapa?" tanyanya.

    "Violeta Arsha Van Mosch, kamu bisa memanggilku Vio"

    "Bagaimana kalau aku memanggilmu Leta?"

    "Ah belum ada yang memanggilku seperti itu."

    "Tidak apa-apa anggap saja itu panggilan sayangku padamu" jawabnya sambil tersenyum.

    Aku kembali terbelak, jantungku berdegup kencang, panggilan sayang? itu membuatku melayang, tolong lah! Aku sering digombali lelaki tetapi mengapa hanya dia yang membuatku melayang? Mengapa?!?! Mengapa senyumnya sangat manis?membuatku semakin melayang.

    "Hey kau knapa?" katanya melambaikan tangannya di depan mataku.

    "Ah tidak apa-apa aku ingin mandi dulu pradyp"

    "Panggil aku dypta saja"

     "Oh baiklah"

    Aku berlari ke kamar mandi. Aku menutup pintu kamar mandiku. Aku bersandar dan terduduk di situ, aku memegangi dadaku, jantung ku masih berdegup kencang.

     Wajahnya,senyumnya, perkataanya masih teringang jelas di otakku. Aku tidak rawan jatuh cinta, aku tidak mudah tertarik pada satu cowo. Tapi mengapa dia bisa? Ah sudahlah.

    Aku mandi, setelah selesai, aku membuka pintu dan dia sudah tidak ada aku tidak tahu dia kemana tapi wajahnya masih teringang di kepalaku.

***

     Aku baru saja selesai makan, aku kembali ke kamar, duduk di sofa dan menonton tv sebenarnya aku tidak fokus menonton tv karena fikiran ku masih melayang kepadanya.

    "Hai"

    Aku tersentak dengan seseorang yang menepuk pundak ku secara mendadak.

    "Eh maaf membuatmu kaget" katanya.

    "Eh tidak apa-apa, kamu darimana saja?mengapa datang tiba-tiba? Jika ingin masuk ketuk pintu dulu jangan membuatku kaget dyp" kataku sedikit memarahinya.

    "Maaf" jawabnya singkat membuatku jengkel.

    "Hey kau menonton film avengers infinity war, aku menyukai film itu juga aku menyukai marvel" katanya.

    Aku pura-pura tidak peduli karena aku sedang marah. Aku tetap memfokuskan mataku kepada tv. Aku tahu dia masih menatap ku sedari tadi sepertinya dia tahu bahwa aku sedang marah.

    "Aku menyukai marvel" katanya.

    "Oh"jawabku singkat menandakan aku marah.

    "Aku ingin menjadi pengusaha"

    "Oh" aku kembali menjawab oh karena aku masih kesal, mengapa dia tidak membujuk ku?menyebalkan!.

    "Aku menginkan helikopter hahaha"

    "Oh" aku kembali menjawab oh karena aku masih kesal. Aku tidak peduli apa yang dia suka atau dia inginkan saat ini, aku hanya ingin dia membujuk ku itu saja.

    "Tapi aku lebih menyukai Violeta Arsha Van Mosch, Aku ingin menjadi suami dari Violeta Arsha Van Mosch dan Aku lebih menginkan anak dari Violeta Arsha Van Mosch"

    Deg!

TBC.

First story nih hehe jangan lupa vote kalau suka yaaaa.

Bakal up lagi kok, up nya klo ga sibuk ok?

Boleh ngunjungin akun kita juga, jadinya kita buat cerita dari title song artis gtu itu ide kita sih hehehe, klo mau req judul lagu yang mau dijadikan cerita silahkan message, thanks!

Sweet regards
Webarehuman

SEE U NEXT PART!!!!

Never Let You GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang