"Gue nggak ada orang tua" jawab Kay santai sambil menikmati Pizza yang kami pesan.
"Eh sorry"
"Santai Ra"
Percakapan yang canggung sebelum aku pamit untuk pulang duluan.
Ketika aku baru melangkah keluar pintu rumah Kay, pemandangan kamar tidurku langsung terlihat.
Hari sabtu, tapi aku bangun terlalu pagi. Padahal biasanya juga molor, kenapa disaat seperti ini jadi rajin sih? Ditambah lagi pengen pergi tapi tidak ada yang menemani, teman temanku udah memiliki kegiatannya masing masing akhir pekan ini. Yaah.. dibandingkan dengan berada dirumah sendiri seharian, akhirnya ku putuskan untuk pergi jalan-jalan. Sendiri. Keliatan banget jomblonya ya?
Bodo amat.
***
"Matcha frappe seperti biasa sudah siap, Aira"
"Thanks kak Jess" ucapku pada seorang barista coffeeshop langgananku. Tidak seperti tempat terakhir yang kudatangi bersama Nala, tempat ini lebih sepi walaupun letaknya ada di dalam sebuah mall yang cukup besar, dan mungkin karena itu tempat ini menjadi tempat yang nyaman untuk me-time.
Aku membuka tablet yang kubawa, berencana untuk marathon drama korea yang telah ku download. Baru saja aku membuka foldernya, ketika sesuatu yang basah dan dingin mengenai pundak dan punggungku, untungnya bukan tabletku.
What the f***
Aku menoleh dengan wajah kesal. Ku lihat wajah seorang lelaki dan perempuan yang kaget sambil memandangiku.
"Maaf?" Aku menekankan kata maaf untuk membuyarkan kebengongan mereka.
"Eh mbak maaf, yaampun" ucap gadis itu padaku dengan tampang bersalahnya, dan langsung memarahi lelaki di depannya "Lo sih pake emosian segala kan minumnya jadi tumpah"
"Apaan!? Salah lo sendiri kan ngikutin gue dan maksa gue? Udah gue bilang gue nggak suka!"
"Sekali aja lah Ky! Please?"
"Maaf nih menyela perdebatan kalian, fyi aja baju saya basah kalo kalian bisa liat" Ucapku masih kesal. Gimana nggak kesal? Disini masih ada korban ketumpahan ice americano tapi malah ditinggal berantem.
"Saya minta maaf, tapi itu salah anak ini yang narik-narik tangan saya, jadi dia yang akan tanggungjawab beliin mbak baju baru buat ganti" ucap lelaki itu sambil menepuk pundak gadis yang hanya bisa bengong karena diminta membelikan baju.
"Ky!" Panggilnya, tetapi lelaki itu hanya melenggang pergi.
***
"Maaf ya mbak jadi korban berantem saya, mbak pilih apa aja yang mbak butuhin ya" gadis itu membawaku ke salah satu pusat perbelanjaan untuk membelikan baju gantiku.
"Iyaa nggak apa, tapi.. masalahnya apa ya sampe harus berantem di tempat umum gitu?" Aku bertanya dengan hati hati, antara penasaran tapi takut tidak sopan.
Jelas nggak sopan lah Aira, gimana sih, baru juga ketemu lo malah tanya masalah pribadi. Aku merutuki sifatku yang terlalu kepo sampai lupa sopan santun ini.
"Ih mbak tau nggak sih, dia itu saudara gue, lebih tepatnya sepupu, ganteng gitu kan orangnya? Tapi dia orangnya dingiiiiiiiiinnnnn banget, banyak cewek yang nyatain perasaan ke dia dan ditolak semua mentah mentah. Ya sebagai sepupu yang baik kan gue pengen bantu dia, dengan blind date, ya at least dia dateng 1 menit aja tapi dia nggak mau nyoba. Salah juga sih gue nggak bilang dulu mau nyiapin blind date, tapi kalo gue bilang juga dia tetep nggak akan mau" ucap gadis itu.
Ternyata diluar dugaanku, gadis ini malah curhat panjang lebar tentang lelaki itu yang ternyata sepupunya.
Dan akhirnya kita jadi sesi curhat sambil jalan-jalan di dalam mall ini.
"Sumpah nggak tau lagi deh, niatnya mau bantu tapi nyerah ajalah" ucap Sani frustasi.
Sani ternyata juga mahasiswi semester 3 sama sepertiku. Jadi kami bisa ngobrol dengan lebih santai.
"Biarlah dia menjomblo selama yang dia mau San, lama-lama pasti bosen dan bakal nyari sendiri"
"Haahh.. yaudah deh biarlah si Deri itu nyari pasangan sesuka hatinya"
"Haha.. jadi namanya Deri? Tapi tadi kayaknya lo panggil dia 'Ky'?" tawaku lepas karena namanya cukup lucu, mirip tokoh kartun di film finding nemo.
"Lucu ya namanya? Nama belakang dia Derian, makanya kadang suka gue panggil Deri. Tapi panggilan dia sebenernya Azky, nama panjangnya, Ken Azky Derian"
Bagus juga namanya, pikirku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Catcher
RomanceBerawal dari orang-orang yang ku temui di mimpiku. Belum pernah bertemu, tetapi mimpiku selalu tentang mereka. Dan berakhir dengan perasaanku terhadap seorang diantara mereka, yang ku sadari bahwa dia tak akan pernah bisa ku gapai. === Update seming...