Sepertinya aku kelelahan karena tugas yang menumpuk akhir akhir ini. Aku tidak cukup tidur karenanya, jadi saat saat seperti ini harus dimanfaatkan dengan baik bukan?
Maaf, sesungguhnya itu cuma alasan dari aku yang suka tidur~ Hehe..
Kasur poli terasa lebih padat dan nyaman dari biasanya. Rasanya aku bisa tidur lebih nyenyak tanpa bermimpi kali ini.
Tapi tunggu, bau apa ini? Aku baru menyadari kalau ini bukan bau poli
Bau yang familiar
Baunya seperti..
Rumah sakit?
Aku langsung membuka mataku dan terduduk, mencoba menyesuaikan pandanganku yang masih sedikit kabur karena bangun tidur.
Cahaya lampu yang cukup menyilaukan membuatku semakin yakin bahwa ini bukan poli tempatku tidur.
Dan ya, ternyata ini memang rumah sakit, atau lebih tepatnya ruang UGD rumah sakit.
"Aca? Nggak lucu ah gue lagi tidur terus lo bawa ke rumah sakit. Gue tidur lho ini, bukan pingsan" sahutku yang tidak mendapatkan tanggapan.
"Acaaa, please lah" panggilku dengan suara gemetar. Aku mulai takut.
Tiba tiba terdengar suara langkah kaki mendekat, disertai dengan suara orang yang sedang berbincang. Itu bukan suara Aca. Aku semakin takut, apakah aku diculik saat tidur di poli? Banyak yang bilang kalau aku cukup manis, dan ya anggap saja seperti itu dan sekarang apakah aku sungguh di culik karena parasku? Tapi siapa yang akan menculikku ketika aku berada di poli kampus? Dan kenapa aku justru dibawa ke UGD? Serius, ini aneh. Sangat aneh.
Ketika aku sibuk dengan pikiran konyolku, aku tidak sadar bahwa sudah ada seorang gadis dengan dokter yang berada di sebelahku.
"Lo udah sadar? Masih sakit nggak? Ngerasa pusing? Mual? Atau apa gitu? Duh maaf ya, kita main lempar bola nggak liat liat dulu." Ucap gadis yang berada di sebelahku dengan gelisah, dia terlihat seperti orang baik dengan caranya mengkhawatirkanku.
"Akan saya cek lagi kondisinya" ucap dokter itu dan ia mulai melakukan pemeriksaan ringan kepadaku.
"Dia baik baik saja, tidak ada hal yang fatal, mungkin hanya akan sedikit pusing mengingat cukup kerasnya ia terhantam. Setelah ini silahkan mengurus administrasi dan nona ini boleh langsung pergi"
"Oh syukurlah, terimakasih dokter" ucap gadis itu diikuti dengan perginya sang dokter. Aku ikut lega mendengar kondisiku yang baik baik saja.
Tapi tunggu dulu, aku baru ingat kalau aku masih berada di UGD.
Ini di UGD!
Kenapa aku disini? Kenapa aku diperiksa? Siapa gadis itu? Kenapa ia minta maaf? Dan permainan bola apa yang dibicarakannya? Kata dokter aku terhantam? Terhantam bola?
Tunggu sebentar
Bola?
Sepertinya puzzle dipikiranku mulai tersusun
Bola ya..
Bola.. bola.. bola..
Oh!
Bola?!
Hantaman bola itu?! Apakah yang dia maksud adalah kejadian di mimpiku ketika di taman?
Jadi sekarang aku sedang bermimpi? Serius?
Ah syukurlah, aku pikir aku diculik, dan akan dijual, batinku lega.
"Hei, lo baik baik aja?" Gadis itu membuyarkan lamunanku, "duh gue panggilin dokter lagi aja ya? Kayaknya lo ada apa apa deh"
Aku memegang lengan gadis itu ketika ia akan pergi memanggil dokter lagi, "eh gue nggak kenapa napa kok"
"Yakin?"
"Iya" ucapku yakin
Aku pun keluar dari UGD ini bersama gadis itu.
"Oh ya, btw nama gue Sasy. Salam kenal ya" ucapnya sambil menjulurkan tangan, yang ku sambut dengan ramah.
"Hai, gue Aira"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Catcher
RomanceBerawal dari orang-orang yang ku temui di mimpiku. Belum pernah bertemu, tetapi mimpiku selalu tentang mereka. Dan berakhir dengan perasaanku terhadap seorang diantara mereka, yang ku sadari bahwa dia tak akan pernah bisa ku gapai. === Update seming...