Part 7

34 1 0
                                    

Dua sejoli yang masih belajar memuaskan pasangannya tersebut seakan lupa waktu bahkan lupa sekitar mereka. Tidak terasa sekarang sudah jam dua malam keduanya baru selesai melakukan aktivitas nafasnya masih memburu dan tubuh penuh keringat dengan posisi Al berada di atas aurora dan miliknya masih berada di dalam aurora. Seakan tidak ingin kehilangan moment aurora berkata" aku tidak tahu kamu bisa membual juga Al' mengakulah kalau aku juga yang pertama atas segalanya buat kamu' tanya aurora dengan sedikit terkekeh sedikit mengganggu aktivitas Alvaro yang sedang mengemut salah satu payudaranya. Alvaro merasa tapi tidak menanggapinya dan sedikit keras menggigit puting aurora. Akibat tingkah Al membuat aurora mendesah serta sedikit menggerakkan tubuhnya yang selanjutnya alvaro ikut merangsang menggoyangkan pinggulnya dengan sigap membalik tubuh aurora menjadi doggy style. Seakan tidak pernah merasakan puas Alvaro mencoba semua gaya dalam bermain seks bahkan setelah beberapa jam berlalu saat ini gaya mereka sangat absurd entah apalah gayanya saat ini posisinya di kursi dan Alvaro sedang memegang betisnya dengan posisi miring milik alvaro berada didalamnya sambil menggoyangkanya mencapai puncak.

Karna kelelahan akibat aktivitas kemarin aurora malas bergerak, ia sudah bangun sejak 5 menit yang lalu karna merasa mereka melupakan sesuatu yang sangat penting. Merasa terintimidasi oleh diri sendiri aurora mengelus pipi Alvaro dan memanggil alvaro dengan pelan " al, kamu bangun dulu hey'' aurora mencoba membangunkannya dengan lembut. Alvaro yang merasa pipinya dielus mencoba membuka matanya dan menatap aurora seolah berkata 'apa'. aurora yang melihat pun itu dan mengerti berkata ' mari kita diskusi al, aku merasa kita melupakan sesuatu' kata aurora. Al yang melihat itu dan mengerti menutup mata kembali dan memikirkan apa yang terlewatkan oleh mereka, setelah berpikir beberapa detik matanya terbuka kembali dan terduduk. Sedangkan aurora merasa terkejut sesuatu yang besar tertanam dalam dirinya sejak malam tadi keluar secara tiba tiba dan ia mendesah kuat sambil membuka mata yang diambang kewarasan ia heran melihat Alvaro yang terduduk. "Kamu kenapa sih Al?' Tanya aurora mengabaikan dirinya yang tidur telentang setengah telanjang akibat selimut tersingkap. Sebenarnya Alvaro sudah kepalang nafsu tapi ia masih sedikit memiliki kesadaran untuk keamanan mereka berdua, dengan gerakan pelan tangan kiri betumpu pada bed sedangkan tangan sedikit memeras kuat payudaranya sambil berkata 'apakah kamu tidak kepikiran akibat kegiatan kita? Tanya Alvaro dan menundukkan kepalanya mengemut payudara aurora yang menganggur. "Pil" teriak aurora sambil duduk memperlihatkan payudaranya yang sedikit bengkak dan puting yang semerah stroberi sedikit menantang al yang saat ini keadaan Alvaro yang sudah telentang dengan keadaan telanjang bulat kepalanya tepat di bawah payudara lexy. Merasa tidak ada respon dia melirik kebawahnya dan seketika itu wajahnya memerah melihat keadaan Alvaro yang telanjang bulat di siang hari dan keadaanya saat ini yang ditatap lekat oleh Al. Mencoba menghilangkan rasa malunya yang sedikit tersisa memeluk kepala Al menimang mengelusnya dan Al yang melihat respon itu dengan senang hati mengemut benda kenyal tersebut yang manggilnya dari tadi. "Al, dibawah ada apotik minta tolong kamu beli obat pencegah kehamilan serta kondom sebelum kita terlambat" ucap aurora lembut. Al yang mendengar itu dengan sigap bergerak membuka lemari mengambil celana bajunya, setelah dirasa selesai ia berjalan menuju aurora yang masih diatas kasur dan mengecup keningnya sambil berbisik "love you and thanks", sedikit menundukkan wajahnya Al menatap lekat lexy sedikit lama dan membuat aurora salah tingkah kemudian berkata " you are mine,now and forever". Setelah mengatakan itu al berbalik untuk keluar dan menutup pintu kamar setelah dirasa aman ia memgang dadanya merasa jantungnya berdetak sangat kerasa seakan keluar dari tempatnya, setelah merasa sedikit tenang ia tersenyum dan melanjutkan jalanya menuju apotik yang berada dilantai dasar.
Berbeda dengan aurora memang merasa jantungnya mau copot saat itu juga, sedikit lega karna Al langsung keluar, ia memang merasa sangat senang bahkan merasa kupu kupu berterbangan diperutnya namun ia mencoba berfikir rasional dan tidak ingin merasa kecewa kedepanya tapi memang hati tidak bisa ia bohongi kalau sejak tadi memang hati bergejolak senang seakan berjingkrak -jingkrak akibat ungkapan Alvaro dan merasa dianggap dan dibutuhkan keberadaannya.

aurora kembali berbaring dengan posisi miring sambil menarik selimut menutup dirinya hingga dada menatap awan langit menerawang jauh jauh bahkan sangat jauh kemasa kelam hidupnya dimana ia di tinggalkan di sebuah pasar tradisional dan disuruh menunggu karna akan di jemput kembali setelah selesai belanja namun hingga petang mamanya tidak kunjung datang , saat itu ia tidak nangis malah sangat senang karna pagi itu mamanya tersenyum padanya dan membawa kepasar untuk jalan jalan dengan setia ia menunggu duduk di pinggir jalan agar tidak menghalangi orang lewat dan berfikir belanjaan mamanya banyak, namun hari semakin magrip hanya penghuni pasar yang setia di tempatnya orang yang berlewatan tidak seramai tadi pagi. Sejak pagi memang ia belom makan karna bangun ia dibanguni oleh mamanya sendiri dengan tersenyum dan memandikanya dan berjanji akan membawanya kepasar, ia terlalu bersemangat pagi itu dan melupakan sarapannya karna sejak tadi mamanya memanggil untuk segera naik ke mobil. Sambil memegang perutnya ia berfikir bahwa mamanya lupa karna tadi membawa dirinya kepasar karna masih terlalu pagi dan pasti sekarang sedang mencarinya. aurora kecil masih berumur lima tahun memcoba berdiri untuk mencari mamanya karna mungkin mamanya terlalu capek jadi menunggunya, sambil menyusuri pasar yang sudah sedikit gelap bahkan bau itu aurora memanggil manggil mamanya. "Ma, ini aurora, mama dimana? Ma'' sudah 2 putaran ia mengelilingi pasar tersebut sambil memanggil mamanya mulai takut karna hari sudah gelap dan banyak sekalinya nyamuk membuatnya gatal gatal, segera ia keluar dari pasar tersebut dan kembali duduk di tempat tadi ia di tinggalkan sambil menundukkan kepala menangis. aurora kecil mulai mengerti situasi dan merasa malu dan menundukkan karena orang yang lewat mengasihaninya dan ada yang memberinya makanan dan selalu ia mengucapkan terima kasih sambil memamerkan dua giginya yang busuk membuat orang merasa gemas dan senang. Sambil memakan makanan yang di berikan oleh orang kepadanya ia melihat sekeliling takut mamanya tidak melihat dirinya yang kecil.

..........
Hay thanks uda baca ceritanya,
Ditunggu reponnya

Kelihatan Manis, Tapi Pahit RasanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang