Part 10

18 1 0
                                    

Setelah merasa sedikit tenang aurora melanjutkan cerita yang ia dengar dari opanya, saat opa menunduk untuk melihat kakinya opa langsung menangis tergugu bukan karena haru merasa kangen sekalipun memang ada,tapi tidak sebanding dengan kenyataan yang dilihatnya saat itu kata opa saat itu aku sangat cantik bahkan lebih cantik dari lexa, opa mengenal diriku walaupun belum pernah dilihat sebelumnya. opa menggendongku sambil memcium pipiku dan menangis melihat keadaanku saat itu yang kata opa bahkan warna atau gambar apa yang ada di bajuku itu sebelumnya ia tidak tahu sangat tipis dan lusuh di beberapa bagian yang koyak bahkan bagian leher dan setiap ujung bajunya warna kuning dan sudah kekecilan. 

Kata opa selama ini yang merawat aku bi isyah, dia tidak bisa membeli pakaian baru untukku karena ia masih ada anak yang di tanggung serta cucunya yang masih kecil. Saat aku lewat usia 6 bulan bi isyah mulai memberiku makan bubur dan pengeluarannya sedikit berkurang karna aku tidak meminun susu lagi. 

kata opa kita tidak bisa menghakimi bi isyah karna saat itu ia dalam keadaan tertekan dan ingin keluar karna pemasukannya sedikit dan anaknya ada yang operasi, namun karna melihatku tidak ada yang mengurus ia bertahan dan hanya mampu membeli 4 stel baju itu bertahan sampai saat aku bertemu opa. setiap ada imunisasi dilingkungannya, bi isyah membawaku supaya tidak kurang gizi karna jika berharap makanan dirumah tidak akan menyeimbangkan giziku. 

Pernah suatu kali bi isyah minta ke mama uang untuk berobat saat usia ku 2 bulan, saat itu susuku habis dan kata bi isyah aku belom minum susu dari sore dan menangis terus akhirnya bi isya hendak mengambil susu milik lexa mama langsung berteriak marah. Karna aku yang terus menangis bi isya membuat air nasi mendidih dengan campuran gula untuk makan namun akhirnya aku jatuh sakit malam itu demam tinggi dan untuk menangis aja kata bi isyah lemah. Akhirnya bi isya datang ke mama sambil menangis memohon untuk diberikan uang untuk kerumah sakit dan ya dari saat itu mama memberi bi isya uang sesuai dengan yang aku minum biasa" ujar aurora dengan memasang senyum palsu kepada Alvaro. 

Jadi bagaimana kehidupan mu setelah opa melihatmu?

Dengan keadaan seperti itu kalau aku sekarang bertanya , apa kamu membenci ibu kamu? Tanya Alvaro hati-hati takut menyakiti perasaan aurora.

"Mungkin semuanya berubah dari aku yang tidak memiliki apa-apa menjadi ada semuanya, opa memberikan semua yang aku butuhkan bahkan memcurahkan kasih sayangnya buatku" jawab aurora. 

kalau ditanya, anak mana yang tidak menginginkan kasih sayang dari orang tuanya?. munafik kalau aku bilang tidak sakit hati atas perlakuan mereka padaku, namun lebih dari pada itu kerinduanku supaya berada dalam pelukan mama itu lebih besar dari apapun.

so, don't ask me how much them broke my heart ,i don't know'. ujar aurora sendu sambil melihat kearah alvaro yang berada di sebelahnya. sambil menopang tangannya diatas bantal dan memiringkan badannya ia mulai mengamati  alvaro dengan serius dan menatap matanya sangat dalam.

Alvaro balas menatap mata aurora dalam, mencoba menyelami apa yang gadis ini sedang pikirkan. asik mengamati wajah indah tersebut ia tersentak saat aurora menyentuh bibirnya dengan lembut. dengan cepat tangan alvaro menangkap tangan tersebut dan menggenggam erat tangan itu. Ada apa Ra? serius banget liatnya?. ujar alvaro dengan nada yang sangat lembut.

Kalau kamu, apa hal kelam yang kamu alami sampai membuat kamu terpuruk seakan tidak sanggup lagi untuk menjalaninnya? tanya aurora serius.  ia sangat penasaran dengan sosok yang ada disampingnya ini, terlalu sempurna untuk nya. 

Aku?, tanya alvaro pelan sambil ikut menopangkan kepalanya ditangan sambil menghadap aurora.

sejauh ini selama hidup belum pernah merasakan hal yang sangat kelam atau berada di titik terendah hidupku. Keluargaku harmonis, aku punya bunda yang sangat perhatian dan lemah lembut sekalipun bunda masih bersikap sangat manja. punya ayah yang sangat perhatian dan penyabar, diam nya ayah itu memang  kadang sangat menyeramkan . namun dia ayah yang sangat peduli dan mengerti setiap kegelisahan hati ku, he know everything about me' ujar alvaro dan merasa bangga memiliki ayah sepertinya.

tapi Ra, ada satu hal yang selama ini sangat mengganggu di hatiku dan pertanyaan itu selalu ada dalam benak ku" ucap alvaro

menggeser posisi dan memeluk alvaro erat, " apa itu? kamu bisa berbagi cerita ke aku, mungkin aku tidak bisa memberikan jalan keluar tapisetidaknya hati kamu menjadi sedikit lebih tenang." ucap aurora.

"kamu tahu segala sesuatu yang dilarang untuk kamu lakukan, pasti kamu semakin penasaran ingin melakukan hal tersebut. benar?" tanya alvaro.



Kelihatan Manis, Tapi Pahit RasanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang