Catatan AMH : ini hanyalah cerita pelepas stress hamba. Jadi kapan update itu acak sesuai mood hamba.
Ketiga pasangan terkenal kini berada lokasi yang berbeda di Mo Xiang Tong Xiu Academy.
Di bangku taman sekolah, ada Lan Wangji yang merupakan seorang guru Sejarah bersama murid kelas 3 yang pintar namun bermasalah, Wei Wuxian. Wei Wuxian kini sedang berbaring dipangkuan sang guru dan Lan Wangji sedang mengelus kepala Wei Wuxian. Wei Wuxian yang menikmati elusan Lan Wangji, tiba-tiba bertanya, "Lan Zhan, kalau seandainya kamu dapat hadiah uang banyak, mau liburan keliling dunia tidak?"
Lan Zhan adalah nama kecil Lan Wangji. Ketika mereka berdua, Wei Wuxian akan memanggilnya demikian.
Lan Wangji dengan cepat menjawab, "Tidak."
Wei Wuxian mengerjap heran. Dengan cepat,ia beranjak bangun, "Eh? Kenapa? Bukankah keliling dunia itu menyenangkan? Bisa melihat berbagai tempat indah dan sebagainya lho!"
Lan Wangji mengangguk, mengiyakan, namun ia kembali menjawab, "Tidak perlu dilakukan."
Wei Wuxian bingung,"Kenapa?"
Lan Wangji menjawab dengan senyuman yang hanya Wei Wuxian dapat melihatnya, "Karena kamu adalah duniaku."
Bagai dipanah oleh panah cinta Cupid, hati Wei Wuxian langsung merasa seperti agar-agar, melumer. Wajahnya memerah bagai tomat, dan segera ia memeluk Lan Wangji untuk menyembunyikan rona malunya. Ia berteriak, "Lan Zhan! Kamu tidak bisa lakukan itu!"
Lan Wangji memeluk Wei Wuxian,"En. Aku yang salah."
.
.
.Pasangan lain, di ruang musik, terlihat Xie Lian sang guru Kesenian bersama salah satu dari tiga murid kelas 3 bermasalah dan dia adalah yang paling bermasalah, Hua Cheng. Keduanya sedang duduk berdampingan di kursi piano dan bermain piano bersama. Selesai bermain piano, Hua Cheng tiba-tiba bertanya, "GeGe, kalau seandainya GeGe dapat hadiah berlibur keliling dunia, GeGe mau tidak?"
Xie Lian yang merupakan guru termuda di sekolah itu mengerjap, "Hmm? Keliling dunia? Mau. Tapi, aku tidak mau."
Jawaban yang tak terkira membuat Hua Cheng mengangkat alis, "Kenapa tidak mau?"
"Soalnya, San Lang adalah duniaku. Segala keindahan dunia ada di depanku saat ini. Hehehe," dengan polosnya, Xie Lian menjawab dengan rona merah yang menggemaskan. Membuat Hua Cheng yang terlena akan kemanisan Xie Lian, tak dapat menahan diri untuk memeluk Xie Lian.
.
.
.Pasangan lain satu lagi, berada di ruang bimbingan konseling. Merupakan ruangan yang ditakuti nomor dua setelah ruangan kepala sekolah, namun hanya satu murid yang berani masuk. Dan murid itu adalah satu diantara tiga murid bermasalah kelas 3 yang paling susah diurus. Murid itu, Luo Binghe, bertanya dengan sopan sembari memberikan segelas teh hijau pada sang penguasa ruangan, Shen Qingqiu, "Shizun, kalau ... aku mengajakmu liburan keliling dunia, mau tidak?"
Shen Qingqiu menatap Luo Binghe yang menatapnya dengan mata berbinar-binar, lalu menutup separuh wajahnya dengan kipas kertas bermotif pohon bambu hijau kesayangannya. Ia menjawab, "Tidak, itu merepotkan."
Jawaban dingin dari Shen Qingqiu membuat Luo Binghe ingin menangis. Ia baru saja akan menangis sebelum Shen Qingqiu berkata, "Buat apa aku liburan keliling dunia ketika duniaku ada di depanku dan selalu mengelilingiku?"
Mendengar hal tersebut, seketika wajah Luo Binghe berubah menjadi berseri-seri. Dengan senyuman Indah merekah, ia melompat dan memeluk Shen Qingqiu dengan erat. Tanpa ia sadari, Shen Qingqiu tersenyum dalam pelukan tubuh besarnya.
END
Ini satu tema satu cerita. Drabble.
Ehe.
Nambah hutang lagi. Aduh.
Hamba sepertinya akan slow update karena kondisi asap dan asma hamba yang belakangan mulai kambuh.
Pontianak, 16 September 2019.