Shen Qingqiu menatap layar ponselnya, termenung melihat isi pesan yang dikirim Wei Wuxian.
"Binghe."
"Ya, Shizun?" sahut Luo Binghe, berhenti memijat kaki Shen Qingqiu.
"Apa kamu ada berbuat ulah?"
Luo Binghe membeku seketika. Shen Qingqiu yang melihat itu tentu saja merasa curiga.
"Kamu melakukan sesuatu ya?"
Luo Binghe menggeleng keras, seperti boneka rusak yang lehernya sebentar lagi akan putus.
"Ada, bukan?"
Luo Binghe tetap menggelengkan kepala.
Shen Qingqiu menghela. Kalau Luo Binghe tidak mau menjawab secara baik-baik, maka Shen Qingqiu akan memaksanLuo Binghe bicara dengan cara licik.
Shen Qingqiu menghubungi Wei Wuxian. Lalu menekan tombol speaker, "Wei Wuxian."
Luo Binghe semakin panik. Belum juga Wei Wuxian menjawab panggilan Shen Qingqiu, Luo Binghe sudah merebut ponsel Shen Qingqiu dan mematikannya lalu menyimpan ponselnya Shen Qingqiu di dalam celananya.
Shen Qingqiu cemberut. Mulai emosi.
"Katakan padaku. Apa yang kamu sembunyikan dariku?"
Luo Binghe tidak mau menjawab.
"Kamu tidak mau menjawab? Baik, maka aku akan mendiamkanmu juga."
Luo Binghe tersentak kaget. "S,Shizun?"
Shen Qingqiu memalingkan wajah, "Hmph!"
Seketika pertahanan Luo Binghe runtuh. Matanya berkaca-kaca, hampir menangis. Ia melompat dan memeluk Shen Qingqiu, "Huwaaaaaa! Shizun ... ! Jangan diamkan aku! Huhuhu!"
Shen Qingqiu hanya memberikan lirikan dingin. Walau sebenaraya ia juga menangis sedih di dalam hati karena telah membuat Luo Binghe menangis sedih seperti ini.
Tapi, Binghe yang salah duluan. Jadi, aku tidak akan minta maaf!
Melihat Shen Qingqiu masih tidak bicara padanya, Luo Binghe semakin sedih. Tangis makin menjadi, telinga Shen Qingqiu mulai sakit. Namun, ia masih bertahan dengan mode 'ngambeknya'.
"Huweeee, Binghe salah! Binghe nakal karena sudah mengejek Wei Wuxian! Shizun jangan pergi tanpaku, huweeeee!"
Akhirnya, Shen Qingqiu mendapat jawaban yang ia inginkan.
Ternyata, masalah mengejek toh. Lalu, pesan yang dikirimkan Wei Wuxian itu ... pasti Guru Xie juga sudah memarahi Hua Cheng. Tapi, pergi?
"Memang aku mau pergi ke mana?" tanya Shen Qingqiu heran. Seingatnya, ia tidak ada rencana ingin berpergian.
"Guru Lan bilang kalau Shizun akan pergi liburan musim panas bersama Guru Shang. Jangan pergi, Shizun. Huweeee!"
Shen Qingqiu mendengkus geli. "Bersama Shang Qing Hua? Dia akan pergi bersama Mobei Jun. Kenapa aku harus mengganggu dua pasangan itu?"
Tangis bocah gingsul Luo Binghe seketika berhenti, "Eh?"
"Aku tidak pergi liburan musim panas dengannya. Guru Lan hanya menipumu."
Luo Binghe terdiam. Entah harus marah pada Lan Wangji yang menipunya atau lega karena itu hanya tipuan belaka untuk membuatnya menjadi anak baik.
Shen Qingqiu menyentil dahi Luo Binghe, "Nakal ya kamu. Mengejek orang lain itu tidak baik. Minta maaf sama Wei Wuxian sana."
Luo Binghe meringis sambil mengusap dahinya. Meski begitu, ia tetap menuruti perintah Shen Qingqiu. Luo Binghe mengirim pesan maaf pada Wei Wuxian.
Wei Wuxian kembali panik ketika dua raja iblis mengirimkannya dua pesan singkat berisi satu kata ; maaf.
"Tapi ... Shizun tidak akan pergi liburan musim panas dengan Guru Shang kan?" Luo Binghe memastikan.
"Tidak. Aku tidak berencana ke mana-mana. Liburan itu sebaiknya dipakai untuk istirahat,' jawn Shen Qingqiu sambi menyandarkan kepalanya di bahu Luo Binghe.
Luo Binghe bergumam "hum". Ia bertanya, "Shizun ... mau ke pantai?"
Shen Qingqiu, "Boleh."
Luo Binghe tersenyum senang. Ia pun memeluk Shen Qingqiu.
END
Tambahan :
Lan Wangji menatap heran Wei Wuxian yang menyelimuti dirinya dengan selimut tebal sambil menatap ponselnya yang ada di atas bantal. Lan Wangji menghampiri, "Kenapa?"
Wei Wuxian menjawan dengan panik, "Sepertinya dunia akan kiamat, Lan Zhan. Du, dua iblis ini meminta maaf padaku! Aneh bukan?! Mereka pasti kerasukan!"
"Oh," jawab Lan Wangji sambil menatap pesan yang dikirimkan Hua Cheng dan Luo Binghe. Ia menarik turun selimut Wei Wuxian dan membawa Wei Wuxian berbaring di atas tempat tidur bersamanya, "Mungkin mereka ingin bertobat."
"Eh? Begitu ya?"
Wei Wuxian adalah satu-satunya pihak yang tidak mengetahui apa yang terjadi.
REAL END
:V
Masalah ghibah selesai dengan indahnya.
Pontianak, 03 Februari 2020