1 : Prolog

200 24 21
                                    

Basket adalah salah satu kegiatan yang banyak digemari golongan tampan. Salah satu contohnya adalah tim basket dari SMA Keigen. Semua member-nya dari kalangan atas. Gak heran kalo pada ganteng dan rich.

Saking tampannya, setiap mereka latihan selalu gak fokus karena teriakan penonton tribun yang mustahil untuk berhenti.

Padahal Hyunjin cuma ngelap keringat, eh cewek-cewek nge-fangirl sambil teriak-teriak histeris.

Astaga, untung saja Hyunjin tampan, jadi bisa sabar.

Lagi lagi, Lee Soobin berhasil mencetak gol di ring. Soobin cuma membuat ekspresi lelah, tapi teriakan mereka semakin brutal.

Ish. Rasanya Soobin pengin cepet-cepet keluar dari tribun. Tapi, biasanya kalau keluar nanti mereka semakin seperti zombie. Cukup besar kemungkinan Soobin untuk babak belur.

Bukan, bukan digebukin. Tapi diajak fotbar, boomerang, pake kamera b612, tiktok-an sama cewek-cewek sebanyak itu.

"Anjing, tuh cewek-cewek gak bisa diem apa?!" Baejin teriak ke tim nya yang masih fokus main.

Lagi lagi Guanlin menyebabkan kebisingan. CUMA KARENA BASAHIN BIBIR PAKE LIDAH DOANG. Mereka teriak-teriak lagi udah kayak lihat rumah kebakaran.

"Dahlah."

***

Latihan mereka sudah selesai. Mereka sudah sangat siap bertanding untuk dua minggu yang akan datang. Kini cowok-cowok tim basket itu berjalan menuju ruang ganti sekalian mandi.

"Weh bro, abis ini kantin yuk?" Hyunjin menepuk bahu Bomin.

Bomin menoleh pada Hyunjin yang berdiri di sebelah kanannya. "Bukannya makanan udah disediain di markas kita?"

Iya. Markas T4, sebenernya gak ada niatan buat namain kelompok mereka itu jadi T4, itu terjadi secara alami aja sejak orang-orang nyebut mereka sebagai T4. Tampan, Tajir, Tinggi, Top. Membernya yaitu Hyunjin, Soobin, Bomin, Baejin.

"Gua pengen sekali-kali makan di kantin." Hyunjin memanyunkan bibirnya.

Lalu ada tangan tiba-tiba muncul sambil menepuk bibir tebel itu. "Kebiasaan monyongin bibir lu!"

"Aduh! Sakitt, Jin! Dikira-kira dong kalo mau nampol." keluh Hyunjin. Tiga temannya ngetawain.

"Kak Bomin!" sebuah panggilan membuat Bomin berhenti.

Minhye jalan santai ke arah Bomin dan temen-temennya. "Aku perlu ngomong sama kak Bomin."

Bomin mengangguk, "kalian duluan aja. Ntar gua nyusul."

Ketiga temannya itu akhirnya jalan duluan ke kamar mandi. "Kenapa?" tanyanya.

"Liburan sekolah kali ini, orang tua kita yang pilih kan, ya?" tanya Minhye.

Bomin mengangguk lagi, "iya, kan, mereka komite sekolah."

Minhye mengerjap sebelum menghela napas. "Semester lalu kita udah ke Malta, kira-kira semester ini kita kemana?"

"I don't know, let me call my parents for you." ucap Bomin sambil mengeluarkan hp nya dari saku.

"Gak usah!" Minhye mencegah. "Coba deh,  bujuk orang tua kakak buat ngajuin kita bakal liburan ke Havana aja."

Handsome ZoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang