3 : New student, crazy maker.

90 16 0
                                    

Pagi-pagi di kediaman Choi masih damai. Belum ada tanda-tanda keributan selama Minkyeung menyiapkan sarapan anak-anaknya.

Anak pertama dan anak bontotnya itu masih tidur pulas soalnya masih jam 6.

Minkyeung ada jadwal meeting pagi ini, Bogum juga di undang ke acara opening Keigen christ internasional school. Sekolah barunya Kim Taehyung yang ada di bagian barat C-Land.

Makanya, pasangan suami istri itu gak bisa santai kayak biasanya.

Sekolah San dan Bomin masuknya jam 9 pagi, makanya mereka masih bisa nyantai dulu kalo pagi-pagi gini. Sedangkan Minkyeung harus meninggalkan sarapan untuk anak-anaknya sebelum berangkat ke kantor.

"Pi, aku nanti makan di kantor aja. Ini aku udah siapin bekal kamu juga, katanya openingnya jam 7, kan?" ucap Minkyeung yang masih ribet sama meja dapur.

Bogum tersenyum dan memeluk istrinya dari belakang. "Istriku ini ngapain buru-buru, sih? Padahal nelat juga gapapa."

"Meskipun gak kerja ikut orang bukan berarti harus bebas nelat. Sebagai atasan, aku harus contohin kedisiplinan yang baik dong!" Minkyeung masih fokus ke kotak bekal suaminya. "Gak kayak kamu tuh,"

Bogum mengernyit. "Loh, kok aku?"

"Kamu tuh sering nelat sendiri. Dari meeting, wawancara, makan malam, kamu yang sering nelat."

"Suka-suka aku lah," Bogum menyenderkan kepalanya ke bahu Minkyeung. "Kamu hari ini pake mobil apa?"

Minkyeung terlihat sedang berpikir. "Hmmm, kayaknya jaguar fp yang putih aja. Matching sama outfit ku soalnya."

Bogum melepas pelukannya dan melihat dandanan Minkyeung. Lalu kembali memeluk istrinya itu. "Cantik, aku makin suka."

"Apaan sih, udah tua juga." Ngomongnya sambil malu-malu.

"Astaga, pemandangan apa ini ya Tuhan...." suara Choi San tiba-tiba muncul.

Minkyeung kaget, tapi Bogum malah kayak pamer. Dia malah mengeratkan pelukannya.

"Ini pemandangan indah San. Kita lagi pacaran." jawab Bogum santai.

"Indah opo!" San menggerutu. "Wes tuek sek pacaran ae, koyok abege."

Minkyeung memukul lengan suaminya yang masih melilit pinggangnya itu. "Lepas, Pi."

Kemudian Bogum melepaskan pelukannya dan berdehem. Pria dua anak itu mengambil kursi yang kosong dimeja makan.

"Bun, kasian tuh Bomin masih pundung." ucap San sambil mengambil gelas dan menuangkan susu.

"Gak mau bangun?" tanya Minkyeung.

San menggeleng. "Dia semalem ngomel-ngomel. Katanya dia gak penting kalo dibandingin sama posisi papi."

"Hus! Kok gitu, sih?" Bogum gak terima.

"Ya abisnya, papi kenapa gak nolak sih? Perjodohan apanya! Jaman udah canggih gini masih aja jodoh-jodohan."

"Papi harus jawab apa lagi, San? Kalo gak gitu nanti karir papi yang jatuh. Emang kamu mau jadi miskin? Papi sih gak apa-apa kalo jadi miskin, udah bosen jadi sultan soalnya. Lah kamu sama Bomin?"

Handsome ZoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang