2 : Pertemuan

125 18 4
                                    

"Min, nanti malam ada janji makan malem sama keluarga Kim." ucap San ke adiknya yang lagi ngechat temannya.

"Oh ya?" Bomin menaikkan satu alisnya. "Kim yang mana?"

"Yang punya sekolahan ini," jawab San sambil nyelosorin kepalanya lagi ke meja.

Bomin menghela napasnya. "Ngomongin soal itu lagi?"

San mengangguk pasrah. "Kacau hidup gua abis ini,"

"Kayaknya gua juga." Bomin mengambil bangku kosong disebelah San. "Anaknya pak Kim itu dua soalnya."

San langsung menegakkan punggungnya. "Ah yang bener?"

Bomin mengangguk. "Yang jadi korban kita berdua kayaknya."

"Ah sumpah gua gak mau!" serunya.

"Gua juga! Kalopun gua bisa protes ke Papi, pihak sananya yang maksa." Bomin jengkel sambil ngomel-ngomel.

San nyelosorin kepalanya ke meja lagi.

"Widih, adek kakak lagi akur nih?" Lucas dan Changbin datang bawa-bawa baso.

Gatau aja kalo Choi Siblings ini gak pernah berantem.

"Hai bang." sapa Bomin datar banget.

"Berdua lemes aja, ngapa? Tipes?" tanya Lucas lagi.

Tiba-tiba San nggebrak meja. Teman-temannya kaget sampe kuah baso nya tumpah. "Lagian tuh cewek gak bisa nolak apa?!"

Lucas sama Changbin saling pandang, lalu kembali melihat temannya yang kayaknya lagi berat banget beban hidup nya. "Siapa yang nolak siapa, San?"

Gak dijawab, San malah menghela napasnya dan berdiri meninggalkan bangku untuk keluar kelas.

"Woy." Lucas manggil Bomin. "Abang lu kenapa?"

Yang ditanya malah cemberut kayak bocah gak dikasih pentol. "Au ah." Setelah itu Bomin keluar juga nyusul abangnya.

"San! Tungguin!"

"Lah? Mereka kenapa?" Lucas kebingungan kayak orang goblok.

"Udah makan ae lah, jarang-jarang kita nyobain baso kantin." Ujar Changbin yang diturutin sama Lucas.

"Hmm, enak juga ternyata." Komentar Lucas saat baso nya sudah masuk ke dalam mulut.

"Buatan nanny gua kemarin ga seenak ini," Changbin terpesona sama baso kantin. "Besok-besok gua gak usah bawa bekel, makan kantin aja dah Cas."

Lucas mengangguk. "Itu mereka berdua kaga tonjok-tonjokan ampe mati kan ya?"

Changbin mengerdik. "Bodo amat dah."

Disamping itu Choi siblings lagi dalam mood buruk. Mereka melewati koridor yang ramai dengan ekspresi badmood. Bahkan yang biasanya berisik nyapa mereka sepanjang jalan langsung kicep ngelihat gimana jeleknya mood San sama Bomin sekarang.

Manyun manyun jelek gimana gitu. Tapi tetep tampan.

Mereka jalan sampe keluar dari gedung A, dan beralih ke gedung B yang isinya Auditorium, Perpustakaan, Ruang dance, lapangan Indoor dan ruangan lain yang biasanya diadakan pertemuan konferensi pers, atau sekedar ruang meeting untuk komite sekolah.

Handsome ZoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang