3 bulan berlalu. Keadaan ayah Jooheon sudah semakin membaik sejak operasi transplantasi jantung itu dilakukan.
Ayah Jooheon sudah dinyatakan sehat.
Namun ibu Jooheon menjadi lebih murung dari biasanya.
"Yeobo, apa kau pernah bertemu Changkyun akhir-akhir ini?" Tanya tuan Lee saat mereka berempat -tuan dan nyonya Lee, Jooheon dan juga istrinya- sedang makan malam bersama.
Pertanyaan tuan Lee membuat nyonya Lee tertegun.
"Kenapa kau tiba-tiba menanyakannya?"
"Sudah lama kita tidak mengajaknya makan bersama. Sesekali kita harus mengajaknya. Bagaimanapun juga dia pernah menjadi bagian dari keluarga kita" Senyum tuan Lee.
"Kita tidak akan bisa." Jawab nyonya Lee sambil menunduk, menggelengkan kepalanya pelan dan mulai menangis.
"Kenapa ibu?" Tanya Jooheon penasaran. Dirinya sendiri juga merindukan Changkyun. Merindukan senyum dan juga suara tawa dari pemuda manis itu.
"Changkyun... dia..."