"Bi, kumohon, ijinkan aku."
"Tidak Changkyun. Bibi tidak bisa!"
"Bibi, kumohon. Setidaknya aku bisa menjadi seseorang yang berguna, walaupun hanya sekali, sebelum aku mati."
Bibi Lee menatapku dengan wajah yang sudah basah akibat air mata.
"Kenapa kau berkata seperti itu nak?"
Aku memejamkan mata sebentar saat bibi Lee membelai pipiku dengan lembut.
"Bisakah bibi menjaga rahasia?"
Aku tersenyum saat melihat bibi Lee mengangguk dan mulai menceritakan semuanya.
"Hidupku tidak akan bertahan lama bi. Kanker otak."
Aku bisa mendengar bibi Lee memekik tertahan.
"Maka dari itu, aku memutuskan untuk melakukan ini, setidaknya aku masih bisa melakukan kebaikan di sisa waktuku. Dan kuharap bibi mengijinkan."