Agresif Ketos || Kang Daniel - Wanna One

~ a Secret? ~

Semua terjadi begitu saja,

Maafkan aku...

Tapi itu tak sengaja terjadi dan aku pun belum siap mengungkapkannya padamu.

And see...

U angry, right?

I know... Its okay if u angry, but please... Listen the reason, why...

~

"Hanya kau kak, Stay Please... I Wont be a Lonely,"

PJH

~

"Orang yang gua cari ternyata orang yang selalu di hadapan gua. Bodoh gua ternyata. Gosip itu ngga salah,"

KDN

~

"Kalo lu nolak gua, gua cium. Kalo lu nerima gua. Gua cium,"

OSW

~

.
.
.

Flashback ke masa dimana trio pembuat onar itu dihukum.

Ong Seongwoo. Oknum yang bertugas jaga ketiga kurcaci itu hanya mencoba membaca buku algoritma. -stop menghujat-

Woojin asik mengatur buku komik. Tapi ia lama memilah milah judul. Dan diletakan sesuai urutan.

Iya, urutan dia mau baca yang mana dulu.

Serasa perpustakaan ini miliknya setelah mengintip Seongwoo malah asik sendiri jadi ia bebas, fikirnya. "Mantap,"

Seongwoo yang menyerah dengan bukunya. Menutup dan mengembalikan buku tersebut di rak mata pelajaran Matematika. Ia mencari seseorang. Langkahnya dengan perlahan mengitari perpustakaan,

serasa mandor dia...

Mata sedikit terpicing melihat kelakuan adik kelasnya yang mencurigakan.

"Woojin Park! Ya! Park Woojin! Neo-" ucap Seongwoo sembari berjalan mendekati Woojin.

Woojin?

Dia hanya tertawa memamerkan gingsulnya.

"Hehehe.. Wae?" tanya Woojin tanpa dosa. Ok. Kali ini dia akan menutup matanya melihat kalakuan teman satu ekstranya.
-Ekstra Dance-

"Huh, serah lu lah," ujar Seongwoo sembari mengambil satu komik dan memukulkan pada kepala Woojin

Kaki jenjangnya melangkah lagi melihat sesosok yeoja yang memegang sapu. Dia terlihat serius.

Serius nyapu?

-_-

Serius memandangi ponselnya -coret- mengscroll ponselnya. Lagi-lagi Seongwoo harus menarik nafasnya dalam dalam. "Kalau bukan gebetan, gua abisin lu!" batin Seongwoo gemas.

Seongwoo memang terlihat paling kalem diantara yang lain. Coba saja jajarkan dengan Jihoon dan Hyona. Seongwoo belum ada apa-apanya. Tapi untuk hukuman langsung, Seongwoo berani langsung melakukannnya.

-kek Nyubit, mukul, njewer, ngaduin, dll-

Perlahan Seongwoo mengendap-endap mengintip apa yang dilihat Soora. Saking fokusnya Soora. Seongwoo yang di sebelahnya tidak terlihat. Terlintas ide jahil di otak Seongwoo.

Ia menarik nafas dalam di belakang Soora. Tepat di sebelah telinga Soora.

Haha. Setelah ini bye bye Soora's Ear.

Seongwoo bersiap teriak dan semakin merendahkan badannya.

Belum sempat Seongwoo teriak. Soora sudah terlanjur menengok,