02

45 2 0
                                    

Bel pulang berbunyi nyaring menandakan kegiatan belajar mengajar telah berakhir.Semua siswa bergegas memasukkan barang barang mereka kedalam tas dan langsung berhamburan keluar kelas hingga menyisakan Ambar dan seorang cowok yang tentunya selalu merecoki Ambar dengan segala ocehannya.Azka.

Ambar dengan santai memasukkan barang barangnya ke dalam tas berwarna hitam miliknya.Sesekali bibirnya bergerak menyanyikan lagu favoritnya.

Ambar hendak berbalik meninggalkan tempat duduknya tapi langsung terjungkal.Hampir saja pantatnya menyentuh lantai kalau tidak ada tangan yang menggenggam tangannya,menariknya hingga kembali berdiri.

"Ck bilang makasih kek"sungut Azka yang entah sejak kapan berdiri tegak dibelakangnya saat ia memasukkan barangnya.

"Makasih"ucap Ambar singkat.

"Singkat amat sih Am nih ya kalo bilang makasih itu harus yang ikhlas,coba aja kalo tadi gak ada aku pasti kamu udah jatuh ke lantai ter-".

Ucapan Azka terpotong saat Ambar menyaut.

"Ok ok makasih banget ya Azka"ucap Ambar sambil berusaha tersenyum agar cowok didepannya ini berhenti mengoceh.

"Yuk"Azka menarik tangan Ambar,berjalan keluar dari kelas mereka yang sudah sepi itu.

"Kemana"tanya Ambar.

Azka menghentikan langkahnya.

"Ya pulanglah yakali nginep disini entar kalo ada setan gimana kalo ada yang-"

"Cerewet.Ayo"

Ambar memang berangkat dan pulang sekolah bersama Azka karena cowok itu yang memaksa.Lagi pula selama gratis kan Ambar gak bakal nolak.Lumayan buat irit ongkos.Datar datar begini  Ambar juga suka yang namanya gratisan.

Sekarang Ambar yang menarik tangan Azka.Entah sadar atau tidak yang pasti itu membuat Azka senyum senyum sendiri sambil terus menatap tautan tangan mereka.

'Halus banget tangannya'

Ambar menghentikan langkahnya sekaligus melepaskan tangannya yang tidak dia sadari menggandeng tangan Azka.

Azka mendesah kecewa melihat tangannya yang tidak lagi berada dalam genggaman Ambar.

"Yahh..kok dilepas sih padahal tadi itu romantis tau"ucap Azka kesal.

"Udah nyampe"ucap Ambar singkat dengan ekspresi andalannya,datar.

"Ck senyum dong biar semangat aku nyetirnya"ucap Azka sambil menaik turunkan alisnya.

"Emang naik motor butuh tenaga?enggak kan?"ucap Ambar yang setengah kesal karena Azka yang menunda nunda kepulangan mereka.

"Tapi  nyetir motor kan butuh konsentrasi Ambar gimana sih"dengus Azka.

"Udah ayo jalan".ucap Ambar yang sudah berada di boncengan Azka.

"Pantes aja hidupnya hambar cocok sama namanya, Ambar".gumam Azka.

"Jangan banyak bicara cepet jalan kalo nggak aku naek angkot aja"ucap Ambar.

Wow sepertinya  ini adalah kalimat terpanjang yang pernah Ambar ucapkan.Entah Azka harus bersyukur atau tidak tapi yang pasti Azka tersenyum di balik helmnya.

"Ayo jalan"ucap Ambar sambil menepuk pundak Azka.

"Yaelah sabar neng galak amat kayak singa betina"ucap Azka.

"Bilang apa kamu?"ucap Ambar sambil menaikkan nada bicaranya.

"Hehehehe bercanda".Azka cengengesan.

Sepertinya hari ini Ambar sedikit lebih banyak berbicara dari pada hari hari sebelumnya.Azka harus bilang mama nih kalo mantunya udah mulai merespon Azka.

'Astaga.Mama!!Azka seneng banget'batin Azka berteriak senang.

Yah setidaknya usaha Azka untuk meluluhkan hati Ambar selama ini tidak sia sia.Demi tuhan Azka bahagia.





Budayakan vote dan komen karena vote itu gratis tanpa dipungut biaya😂

See you next part😘

AmbarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang