Sore ini rumah Azka terlihat sangat ramai,keluarga Azka juga sahabat sahabatnya sibuk menghias taman belakang rumah Azka.Mereka mengadakan party untuk merayakan hari ulang tahun Azka.
Sedangkan Azka sendiri duduk diam dikursi taman,hanya menonton para sahabat juga keluarganya yang mondar mandir tanpa berniat membantunya.
"Az, bantuin kek jangan cuma liatin doang ini yang punya acara kan elu"ucap Rizki yang kesal melihat Azka hanya duduk bersantai.
"Justru itu,yang punya acara kan gue jadi gue cuma perlu duduk nyantai tinggal terima beres"ucap Azka santai.
"Yee lu mah"ucap Rizki sambil melemparkan bungkus camilan yang isinya sudah pasti berada dalam perut Azka saat ini.
"Udah sana mendingan lu lanjutin noh,kacung kok deket deket ama majikan"ucap Azka meledek.
"Kacung pala lu"
Azka hanya terkekeh melihat sahabatnya itu pergi dengan wajah tertekuk.
Oh iya Azka sampai lupa.Apa Ambar akan datang ke acara ulang tahunnya mengingat sikap Ambar yang enggan berdekatan bahkan berbicara padanya.Jangankan berbicara rasanya Azka bernafas pun salah dimata Ambar.
Azka hanya menghela napas.Semoga saja Ambar datang malam ini,ya semoga saja.
Di lain tempat.
"Ambar bangun sayang ini sudah sore lho"kata Rani lembut.
Rani adalah mama dari Ambar sedangkan papa Ambar telah berpulang pada tuhan dua tahun yang lalu.
"Masih ngantuk mah"gumam Ambar dengan mata yang masih terpejam.
Dia menarik kembali selimutnya yang entah bagaimana sudah tidak melekat lagi di tubuhnya."Ckck Ambar bangun ini sudah sore mandi sana"
Ambar melangkah gontai menuju kamar mandinya.
Tiba-tiba...
Dukk!!
"Aws"desisnya.Ambar meringis merasakan sakit di keningnya.
Matanya masih belum sepenuhnya terbuka,
menyebabkan keningnya mencium mesra dinding dekat pintu kamar mandinya.Rani tergelak melihat tingkah putri semata wayangnya itu.Dibalik sikap pendiamnya dia memang gadis yang sangat ceroboh.
Ambar mendengus lalu masuk ke dalam kamar mandinya.
***
Ambar memainkan game di hpnya.Tiba tiba ia teringat ajakan Azka untuk datang ke acara ulang tahunnya minggu lalu.Ambar melihat jam dinding di kamarnya."Sudah jam delapan"gumamnya.
Ambar segera berganti baju lalu turun dan berpamitan pada Rani.
Ambar kira partynya akan berakhir tengah malam nanti,tapi ketika dia sampai di rumah Azka,dia mendapati banyak orang yang telah merapikan taman tersebut,dia terus mengedarkan pandangannya sampai akhirnya dia melihat sosok yang kini tengah tertunduk lesu.
Segera dia mendatangi sosok tersebut dan berdiri dihadapannya.
"Happy birthday Azka"ucapnya sambil menyodorkan tangannya.
***
Tolong kasih vomentnya ya readers🤗
Karena itu bantu aku semangat nulisnya😉See you next part❤

KAMU SEDANG MEMBACA
Ambar
Fiksi RemajaGimana jadinya kalo cewek yang gak banyak bicara alias pendiem ketemu sama cowok yang mulutnya kek kaleng rombeng?